Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Open Trip vs Berangkat Sendiri, Mana yang Lebih Enak untuk Mendaki Gunung?

ilustrasi para pendaki sedang melakukan pendakian di gunung (pexels.com/Eric Sanman)
ilustrasi para pendaki sedang melakukan pendakian di gunung (pexels.com/Eric Sanman)

Mendaki gunung merupakan suatu kegiatan yang seru sekaligus menantang, apalagi bagi pencinta alam. Kegiatan ini juga dapat menjadi cara terbaik untuk menenangkan pikiran setelah penat dengan aktivitas sehari-hari.

Sebelum memulai perjalanan mendaki, ada satu hal yang sering menjadi pertimbangan, lebih baik ikut open trip atau berangkat sendiri? Keduanya menjadi pilihan yang berat, sehingga penting untuk mengetahui mana yang paling sesuai dengan kebutuhan pendaki.

1. Apa itu open trip dan berangkat sendiri?

ilustrasi para pendaki sedang melakukan perjalanan di salah satu base camp (pexels.com/Petar Avramoski)
ilustrasi para pendaki sedang melakukan perjalanan di salah satu base camp (pexels.com/Petar Avramoski)

Open trip merupakan paket pendakian yang diselenggarakan oleh penyedia jasa atau komunitas. Biasanya sudah termasuk pemandu, logistik, izin, transportasi, tenda, dan lai-lain.

Berangkat sendiri harus mengatur semuanya dengan sendiri, mulai dari rute, izin, perlengkapan, logistik, bawaan barang, dan melakukan perjalanan tanpa didampingi oleh pemandu. Berangkat sendiri menuntut kemandirian penuh, sehingga cocok bagi pendaki yang ingin lebih bebas dan melatih kemampuan bertahan di alam.

2. Kelebihan dan kekurangan open trip

ilustrasi para pendaki gunung (pexels.com/PNW Production)
ilustrasi para pendaki gunung (pexels.com/PNW Production)

Open trip memiliki kelebihan bagi para pendaki yang ingin melakukan pendakian di suatu gunung. Berikut beberapa kelebihannya:

  1. Lebih memudahkan pendaki saat harus mempersiapkan izin, logistik, transportasi, dan perlengkapan dasar.
  2. Pemandu akan membantu pendaki jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.
  3. Biaya pendakian jauh lebih hemat karena di open trip diberlakukan biaya patungan untuk setiap kelompok.
  4. Kesempatan untuk bertemu dengan orang baru.
  5. Pendaki dapat lebih fokus menikmati perjalanan tanpa banyak repot.

Meski begitu, open trip juga memiliki kekurangan yang perlu dipertimbangkan sebelum memilihnya. Berikut beberapa kekurangannya:

  1. Pendaki tidak bisa seenaknya mengubah jadwal dan rute, karena itinerary sudah ditentukan.
  2. Privasi menjadi terbatas karena harus berbagi tenda dan fasilitas dengan orang lain.
  3. Risiko penyelenggara open trip tidak profesional, seperti fasilitas tidak sesuai janji, biaya tambahan mendadak, dan pemandu kurang pengalaman.
  4. Harus mengikuti aturan grup.

3. Kelebihan dan kekurangan berangkat sendiri

ilustrasi pendaki sedang menghabiskan waktu membaca sambil menikmati sunset di gunung (pexels.com/Suliman Sallehi)
ilustrasi pendaki sedang menghabiskan waktu membaca sambil menikmati sunset di gunung (pexels.com/Suliman Sallehi)

Berangkat sendiri mempunyai daya tarik tersendiri bagi pendaki. Berikut beberapa kelebihan berangkat sendiri:

  1. Kebebasan untuk menentukan jadwal, rute, hingga tempo perjalanan.
  2. Melatih kemandirian, karena harus mengurus izin, mengatur logistik, hingga menghadapi tantangan di alam secara langsung.
  3. Memiliki kontrol penuh atas biaya dan perlengkapan mendaki.
  4. Menjadi kesempatan untuk menikmati waktu bersantai, sehingga jauh lebih tenang dan fokus pada alam.

Namun, berangkat sendiri juga memiliki risiko yang cukup besar, di antaranya:

  1. Tanggung jawab sepenuhnya jatuh di tangan pendaki, mulai dari izin, logistik, hingga keselamatan.
  2. Risiko tersesat atau salah jalur.
  3. Biaya bisa lebih tinggi karena harus di-handle pendaki.
  4. Risiko keselamatan lebih tinggi, karena jika terjadi kecelakaan atau darurat, tidak ada pemandu yang bisa segera membantu.

4. Mana yang lebih enak?

ilustrasi para pendaki sedang melakukan pendakian di gunung (pexels.com/Eric Sanman)
ilustrasi para pendaki sedang melakukan pendakian di gunung (pexels.com/Eric Sanman)

Open trip atau berangkat sendiri, semuanya tergantung pada kebutuhan pendaki. Setiap pilihan memiliki kelebihan dan kekurangan, sehingga penting bagi pendaki untuk menyesuaikan dengan pengalaman dan tujuan.

Bagi pendaki pemula yang baru pertama kali menjajal gunung, open trip lebih aman dan menyenangkan. Sementara itu, bagi yang sudah berpengalaman yang menyukai kebebasan, berangkat sendiri bisa menjadi pengalaman yang sangat memuaskan.

Memilih antara open trip atau berangkat sendiri dalam mendaki gunung pada dasarkan akan kembali pada preferensi dan kesiapan pendaki. Apapun pilihannya, yang terpenting adalah persiapkan diri dengan matang, menjaga keselamatan, dan tetap menghargai alam agar tetap lestari. Setuju?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Febrianti Diah Kusumaningrum
EditorFebrianti Diah Kusumaningrum
Follow Us

Latest in Travel

See More

Daftar Gunung di Indonesia Grade 4, Khusus Pendaki Profesional!

22 Sep 2025, 09:50 WIBTravel