Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

3 Keseruan Solo Traveling yang Bikin Perjalanan Penuh Arti

ilustrasi seorang perempuan yang sedang berswafoto (pexels.com/Kampus Production)
ilustrasi seorang perempuan yang sedang berswafoto (pexels.com/Kampus Production)

Sebagian orang berpikir bahwa mereka yang melakukan solo traveling adalah orang-orang bernyali besar atau tidak takut mati. Ada juga yang mengira bahwa orang-orang ini tidak punya teman dalam hidupnya, sehingga traveling dilakoni seorang diri. Padahal, aktivitas semacam ini sangat menyenangkan, bahkan menimbulkan semacam adiksi tersendiri.

Sekilas, pergi ke mana-mana seorang diri, terutama ke tempat yang jauh seperti luar negeri, memang tampak lebih nyaman bila dilakukan bersama orang lain, baik itu keluarga, pasangan, atau teman. Setidaknya, bila terjadi hal-hal diluar dugaan, bisa dihadapi bersama-sama. Namun, bagi mereka yang sudah pernah merasakan pengalaman solo traveling, ada beberapa keseruan yang tidak dapat digantikan.

1.Lebih bebas menentukan jadwal perjalanan

ilustrasi seorang turis (pexels.com/Porapak Apichodilok)
ilustrasi seorang turis (pexels.com/Porapak Apichodilok)

Bepergian bersama orang lain tentu membutuhkan kesepakatan agar semua pihak merasa nyaman. Sayangnya, hal ini terkadang dapat membuat tujuan-tujuan tertentu jadi tidak tercapai karena pasti akan lebih banyak kendala yang dihadapi bila harus mencari titik tengah dari banyak pemikiran. Akibatnya, kepuasan yang seharusnya didapatkan dari melakoni perjalanan akan berkurang atau hilang sama sekali.

Berbeda ketika seseorang melakoni perjalananan seorang diri. Dia akan bebas untuk menentukan jadwal sesuka hati. Sebagai contoh, ingin menetap di suatu daerah lebih lama atau mempercepat kunjungan ke beberapa tempat sekaligus dalam satu hari, semua itu bisa dilakukan tanpa harus merasa khawatir. Jadi, buat kamu yang suka kebebasan tetapi masih ragu untuk solo traveling, coba beranikan diri dan nikmati sensasinya yang menyenangkan!

2.Mendorong untuk belajar bersosialisasi dengan lebih baik

ilustrasi dua orang turis yang sedang mengobrol di dalam kamar hostel (pexels.com/Ketut Subiyanto)
ilustrasi dua orang turis yang sedang mengobrol di dalam kamar hostel (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Rasanya, bepergian seorang diri hanya bisa dilakukan oleh orang-orang dengan kepribadian ekstrover saja. Namun, ternyata ada juga orang-orang introver yang justru sangat menyukai aktivitas ini karena membawa dampak positif besar dalam hidupnya. Lewat solo traveling, mereka belajar untuk membuka diri dan bersosialisasi dengan cara yang lebih nyaman.

Ketika melakoni perjalanan seorang diri, salah satu konsekuensi yang diperoleh adalah harus mampu dan berani menyelesaikan semua urusannya sendiri. Pada suatu titik, tentu akan membutuhkan bantuan orang lain dan di sinilah proses sosialisasi itu dibentuk. Meminta pertolongan orang asing, baik itu dari warga lokal atau sesama turis, mendorong seseorang belajar beradaptasi dengan kehidupan bermasyarakat. Hasilnya, mereka yang tadinya “takut” bergaul, kini jadi bisa berteman dengan lebih luwes dan nyaman.

3.Membantu menemukan sesuatu yang benar-benar disenangi

ilustrasi perempuan traveling sendiri (unsplash.com/Holly Mandarich)
ilustrasi perempuan traveling sendiri (unsplash.com/Holly Mandarich)

Menjalani solo traveling sebenarnya lebih dari sekadar bersenang-senang, karena mengunjungi tempat yang indah, unik, dan hampir tidak pernah dijumpai di tempat tinggal asal. Bisa dikatakan bahwa perjalanan ini menjadi bagian dari proses untuk mengenal diri sendiri dengan lebih baik. Pasalnya, pasti akan ada beragam kejadian yang dialami selama melakoni kegiatan tersebut.

Setelah melalui banyak kejadian selama di perjalanan, kamu akhirnya mendapatkan beragam pengalaman berharga yang mungkin selama ini tidak pernah dijumpai saat berada di lingkungan tempat tinggalmu. Kamu jadi mengenal pribadimu dengan lebih dalam dan bisa menemukan apa yang benar-benar disenangi. Hasilnya, pikiran terbuka lebar dan kamu tidak lagi bingung menentukan tujuan hidup yang hendak dicapai.

Solo traveling tidak hanya sekadar menjadi pilihan tentang bagaimana seseorang akan menjalani petualangannya, tetapi juga sebagai proses untuk membentuk nilai-nilai pribadi yang positif. Buat kamu yang ingin mencoba tetapi masih ragu, tidak ada salahnya untuk mengumpulkan keberanian. Persiapan yang matang didukung dengan eksekusi yang tepat akan mengantarkanmu menuju perjalanan paling menyenangkan yang tidak akan pernah terlupakan sepanjang usia.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ratna Kurnia Ramadhani
EditorRatna Kurnia Ramadhani
Follow Us