10 Sisi Gelap Jepang yang Jarang Diketahui Wisatawan

Jepang menjadi salah satu negara maju yang terkenal jujur, disiplin, dan tertib. Ditambah lagi, Jepang memiliki segudang tempat wisata yang memukau, sehingga membuat banyak wisatawan tertarik liburan ke Negeri Sakura tersebut.
Meskipun Jepang memiliki citra yang bagus, ternyata ada beberapa sisi gelap dari Negeri Matahari Terbit ini. Melansir dari berbagai sumber, berikut sisi gelap Jepang yang jarang diketahui wisatawan.
1. Banyak industri seks

Industri film porno di Jepang sudah seperti pedagang kaki lima di Indonesia, yang artinya menjamur di mana-mana. Bahkan, film porno menjadi salah satu penyumbang pendapatan negara terbesar, setelah industri otomotif, lho.
Ditambah ada praktik prostitusi remaja dan pelajar yang cukup marak. Bisnis gelap ini disebut joshi kosei, yang merupakan promosi perempuan. Mereka membagikan brosur di pinggir jalan kepada calon pelanggan.
2. Alat Bantu Seksual dijual bebas
Jika kamu liburan ke Jepang, jangan heran dengan beberapa toko yang menjual mainan seks. Gak hanya itu, beberapa toko buku di Jepang juga memajang buku dewasa di lapak depan toko tersebut.
3. Budaya gila kerja

Warga Jepang terkenal memiliki sifat pekerja keras. Bahkan, mereka gak keberatan jika harus bekerja di luar jam kerja dan gak dibayar. Gak heran jika pekerja Jepang banyak yang meninggal dunia karena kelelahan bekerja.
4. Bunuh diri menjadi hal yang normal

Budaya kerja keras dan disiplin orang Jepang memang patut dicontoh. Namun, ada dampak negatif yang justru menjadi hal normal. Banyak orang Jepang yang bunuh diri akibat tekanan kerja, ini disebut karoshi.
Selain itu, jika menganggur, mereka lebih memilih bunuh diri daripada menanggung malu. Sebab, orang Jepang memiliki harga diri yang sangat tinggi. Jadi, banyak yang bunuh diri dengan alasan kehormatan.
5. Pelecehan seksual yang tinggi

Karena industri seks marak di Jepang, gak heran jika pelecehan seksual menjadi hal yang sangat biasa. Bahkan, perempuan Jepang merasa malu jika melaporkan pelecehan seksual kepada polisi. Polisi pun terkesan gak peduli dengan kejahatan pelecehan seksual.
6. Membatasi diri dengan orang asing

Kalau kamu berniat merantau ke Jepang, maka harus siap dengan sikap mereka yang menjaga jarak dengan orang asing. Selain memiliki individualisme tinggi, mereka enggan bergaul karena kendala bahasa.
7. Budaya nomikai

Jepang memiliki budaya mengonsumsi minuman beralkohol yang disebut nomikai. Menurut undang-undang Jepang, seseorang yang sudah berusia 20 tahun sudah dianggap dewasa dan legal mengonsumsi minuman beralkohol.
Maka dari itu, jangan heran kalau kamu akan menemukan banyak orang yang mabuk saat malam hari, bahkan sampai tertidur di jalanan. Pemandangan ini biasanya terjadi di kota-kota besar seperti Tokyo.
8. Mandi bersama di penginapan kapsul

Biasanya penginapan kapsul di Jepang menyediakan kamar mandi untuk digunakan bersama. Mereka akan melepas semua pakaian dan dengan santai berjalan menuju area shower.
9. Kasus bullying yang tinggi

Bullying menjadi kasus yang marak terjadi di Jepang, terutama di sekolah-sekolah. Bullying juga kerap terjadi di kalangan murid SD. Sedihnya, banyak kasus korban bunuh diri karena sering mendapatkan bullying di sekolah.
10. Banyak tunawisma di jalanan

Meski terkenal sebagai negara maju, ternyata banyak juga tunawisma di Jepang. Biasanya mereka hidup di bawah kolong jembatan, taman, atau stasiun. Namun, tunawisma Jepang gak akan mengemis seperti di Indonesia.
Itulah beberapa sisi gelap Jepang yang belum banyak orang tahu. Meski demikian, hal tersebut tak menjadikan Jepang tak menarik untuk dikunjungi saat liburan.
Jepang selalu menarik dikunjungi, karena memiliki berbagai destinasi dan atraksi menyenangkan. Seperti halnya dengan yang lain, tak ada negara yang sempurna,