Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

4 Teknik Bertahan saat Suhu Menurun di Tengah Pendakian

ilustrasi pendaki
ilustrasi pendaki (pexels.com/Bisesh Gurung)
Intinya sih...
  • Mengenakan lapisan pakaian yang tepat dan adaptif
  • Tetap aktif untuk mempertahankan suhu tubuh
  • Mengonsumsi makanan dan minuman hangat secara berkala
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Pada saat melakukan pendakian, perubahan suhu yang drastis kerap menjadi tantangan tersendiri yang dapat memengaruhi kenyamanan dan keselamatan para pendaki. Suhu yang menurun secara tiba-tiba bisa berpotensi menimbulkan hipotermia, menyebabkan tubuh kehilangan energi, hingga menurunkan konsentrasi, sehingga meningkatkan risiko kecelakaan.

Bukan hanya perlengkapan yang sesuai, namun kemampuan dalam mengenal tanda-tanda tubuh dan lokasi juga merupakan kunci utama dalam mengantisipasi bahaya. Coba ketahui beberapa teknik bertahan hidup pada saat suhu menurun di tengah pendakian agar tetap aman.

1. Mengenakan lapisan pakaian yang tepat dan adaptif

ilustrasi mendaki gunung
ilustrasi mendaki gunung (unsplash.com/Toomas Tartes)

Menggunakan teknik layering ternyata dapat membantu memastikan suhu tubuh tetap stabil, sebab setiap lapisan memiliki fungsi yang berbeda, mulai dari menjaga kelembaban hingga memberikan perlindungan dari terpaan angin dingin. Jika kamu hanya mengenakan satu lapisan tebal, maka tubuh pun akan mengalami kesulitan ketika suhu berubah secara signifikan.

Lapisan dasar yang menyerap keringat, lapisan tengah yang menghangatkan, hingga lapisan luar yang tahan angin merupakan kombinasi ideal untuk pendakian. Melalui cara ini, maka pendaki bisa menyesuaikan jumlah lapisan secara tepat sesuai kondisi cuaca tanpa mengganggu kenyamanan perjalanan.

2. Tetap aktif untuk mempertahankan suhu tubuh

ilustrasi pendaki
ilustrasi pendaki (pexels.com/Saikat Ghosh)

Bergerak secara konsisten bisa membantu tubuh untuk memproduksi panas alami, sehingga tubuh pun akan tetap terjaga dalam kondisi cuaca dingin yang ekstrem. Jika diam terlalu lama, maka tubuh akan kehilangan panas lebih cepat, terutama ketika angin kencang atau pada saat tubuh sedang berkeringat setelah melakukan aktivitas yang intens.

Gerakan ringan seperti menggoyangkan tangan, berjalan perlahan, atau menggerakkan bahu bisa memastikan sirkulasi darah tetap lancar. Aktivitas sederhana ini juga bisa mengurangi risiko kram atau kekakuan otot yang pada umumnya muncul pada saat suhu menurun secara drastis.

3. Mengonsumsi makanan dan minuman hangat secara berkala

ilustrasi makanan saat camping
ilustrasi makanan saat camping (unsplash.com/Tom King)

Pada saat suhu menurun, maka tubuh memerlukan energi tambahan untuk bisa mempertahankan kehangatan, sehingga makanan tinggi kalori kerap dijadikan sebagai hal yang penting. Makanan hangat seperti sup instan atau coklat panas bisa meningkatkan suhu tubuh, sekaligus memberikan energi cepat dalam melakukan pendakian.

Menjaga tubuh agar tetap terhidrasi juga bisa menjaga sirkulasi darah tetap optimal, sehingga tubuh pun bisa menahan dingin dengan lebih baik. Minuman hangat yang dikonsumsi secara berkala bisa memberikan rasa nyaman, sekaligus meminimalisir risiko penurunan suhu tubuh secara tiba-tiba.

4. Mencari tempat berteduh untuk mengurangi paparan angin dingin

ilustrasi pendaki
ilustrasi pendaki (unsplash.com/Jake Melara)

Angin merupakan faktor utama yang dapat membuat suhu tubuh terasa lebih rendah daripada sebenarnya, serta bisa mempercepat hilangnya panas tubuh. Jika pendaki berada di area terbuka terlalu lama, maka risiko hipotermia pun akan meningkat secara signifikan, khususnya ketika kondisi tubuh sedang lemah.

Mencari tempat berteduh seperti dibalik bebatuan besar, tenda darurat, hingga area pepohonan bisa dijadikan sebagai solusi cepat untuk meminimalisir paparan angin. Dengan cara ini, maka pendaki pun bisa memulihkan tenaga sejenak sebelum melanjutkan perjalanan tanpa harus menghadapi hembusan angin yang ekstrem.

Menghadapi suhu yang menurun di tengah pendakian memerlukan kesiapan yang matang dan kemampuan adaptasi yang baik. Justru dengan menerapkan beberapa teknik di atas, maka para pendaki bisa menjaga tubuh tetap aman, hangat, dan bisa melanjutkan pendakian tanpa masalah. Persiapan yang tepat bisa meningkatkan keselamatan dan kenyamanan selama mendaki!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ernia Karina
EditorErnia Karina
Follow Us

Latest in Travel

See More

4 Teknik Bertahan saat Suhu Menurun di Tengah Pendakian

02 Des 2025, 16:16 WIBTravel