7 Tips Mudik Bawa Bayi Naik Motor, agar Aman dan Nyaman

Hari Raya Idulfitri selalu identik dengan tradisi mudik alias pulang kampung. Tahun ini, sebanyak 35,42 juta pemudik diprediksi akan melakukan perjalanan mudik atau pulang kampung dengan kendaraan pribadi, sesuai hasil survei Badan Kebijakan Transportasi (BKT).
Uniknya, sebanyak 31,12 juta pemudik diprediksi menggunakan sepeda motor, lho. Tentu hal ini menimbulkan pro dan kontra, karena bepergian naik motor jarak jauh cukup berisiko. Apalagi jika membawa bayi saat mudik, ada hal-hal penting yang harus diperhatikan.
Jika kamu berencana mudik dengan membawa bayi naik motor, pastikan semua sudah dipersiapkan dengan matang. Berikut beberapa tips mudik bawa bayi naik motor yang bisa kamu lakukan, agar perjalananmu aman dan nyaman
1. Kenakan pakaian yang nyaman pada si kecil
Jangan menyepelekan pakaian yang akan dikenakan si kecil saat bepergian naik motor. Karena tujuannya mudik, yang mana durasi berkendara pasti lebih lama, maka pakaian si kecil wajib nyaman dikenakan.
Si kecil wajib mengenakan celana panjang dan jaket tebal. Keduanya berguna untuk menghalau angin kencang saat berkendara. Kenakan pula kaos kaki pada anak sebagai perlindungan ekstra.
Tak ada salahnya juga kamu memeriksa prakiraan cuaca di hari kamu berangkat mudik. Jika akan turun hujan, persiapkan jas hujan dan baju ganti, supaya tidak kebasahaan saat berkendara.
2. Perhatikan usia anak sebelum kamu memutuskan mudik naik motor
Perhatikan usia anak sebelum berangkat mudik naik motor. Jangan nekat mengajak bayi berusia di bawah 6 bulan untuk mudik naik motor. Pasalnya, daya tahan tubuh mereka belum sempurna.
Memang gak ada batasan terkait usia anak berkendara naik motor. Namun, kamu yang sudah dewasa seharusnya mengerti dan bisa bersikap dengan bijak. Anak di bawah usia 6 bulan rentan terkena penyakit, terutama jika kamu ajak mudik naik motor.
3. Periksakan kondisi kesehatan anak sebelum berangkat mudik
Untuk berjaga-jaga dan lebih yakin lagi, kamu bisa memeriksakan kondisi kesehatan anak ke dokter sebelum berangkat mudik. Tanyakan kepada dokter terkait kemampuan si kecil jika diajak mudik naik motor, apakah memungkinkan atau tidak.
Apabila dokter mengatakan ada kemungkinan sakit atau membahayakan si kecil, urungkan niat mudik naik motor. Tunda dulu mudikmu atau gunakan kendaraan lain yang lebih aman bagi si kecil. Jangan memaksakan, ya!
4. Anak wajib menggunakan helm!
Sama seperti orang dewasa, anak kecil, termasuk bayi, wajib mengenakan helm saat naik motor. Helm yang digunakan harus kokoh dan fit sesuai usia dan ukuran kepala bayi.
Sayangnya, memang masih jarang sekali helm untuk anak di bawah 1 tahun. Oleh sebab itu, bayi wajib digendong dengan benar selama perjalanan. Jangan sesekali membiarkan si kecil berada di depan kemudi, karena itu sangat berbahaya.
Posisikan si kecil di tengah, di antara ayah dan ibu. Sang ibu juga bisa menggendong si kecil dengan kain menghadap ke punggung sang ayah. Dengan demikian, si kecil tidak akan terjatuh.
5. Pertimbangkan waktu dan durasi perjalanan
Waktu berangkat mudik dan durasi perjalanan juga perlu diperhatikan. Jangan terlalu nekat mengajak bayi mudik naik motor dengan durasi yang terlampau lama. Lebih dari tiga jam saja sudah membuatnya tantrum dan lelah, lho.
Kamu juga perlu mengetahui kapan waktu bayi tidur. Jangan berangkat mudik saat jam tidur si kecil, karena itu bisa menganggu jam istirahatnya. Berangkat ketika si kecil dalam kondisi fit untuk menghindari rewel dan berujung gak nyaman.
6. Jangan terlalu memaksa, seringlah mampir ke rest area
Kondisi tubuh bayi denganmu yang sudah dewasa tentunya berbeda. Kamu mungkin kuat-kuat saja jika memang harus berkendara selama berjam-jam naik motor, tetapi tidak dengan bayi atau anak kecil. Mereka butuh istirahat lebih banyak.
Seringlah berhenti di rest area atau tempat makan untuk sekadar beristirahat dan mengisi tenaga. Biarkan di kecil beristiharat sejenak untuk menghilangkan rasa lelahnya setelah berjam-jam di jalanan.
Berhenti di rest area juga menguntungkanmu, lho. Kamu bisa terhindar dari kantuk yang membahayakan. Cuci muka atau menyeruput secangkir kopi bisa jadi solusi menghilangkan kantuk.
7. Patuhi peraturan lalu lintas selama berkendara
Peraturan lalu lintas diadakan bukan untuk dilanggar, apalagi saat kamu mudik naik motor bersama bayi. Selalu patuhi peraturan lalu lintas yang berlaku. Berhenti saat lampu sedang merah, tidak kebut-kebutan, dan berhati-hati ketika cuaca tiba-tiba hujan.
Yang perlu kamu lakukan juga, yakni tidak mendahului dari sebelah kiri. Pasalnya, banyak pengendara motor yang merasa mampu mendahului kendaraan, seperti mobil dan truk, dari sebelah kiri karena ukuran motor mereka kecil. Padahal, hal tersebut sangat berbahaya.
Mudik menjadi tradisi yang tak pernah luntur di Indonesia. Berkunjung ke kampung halaman tentu akan mengasyikkan.
Jika kamu mudik bawa bayi naik motor, pastikan keselamatan dan kenyamanan menjadi hal utama yang harus diperhatikan. Jangan memaksakan kondisi jika memang belum siap untuk berangkat, ya!