Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

4 Tips Terhindar dari Bahaya saat Melakukan Pendakian Malam

ilustrasi mendaki malam
ilustrasi mendaki malam (unsplash.com/Rahul Bhosale)
Intinya sih...
  • Pendakian malam memerlukan pencahayaan yang tepat dan baterai cadangan untuk menghindari kepanikan.
  • Tetap pada jalur resmi dengan bantuan penanda seperti pita reflektif atau GPS handheld untuk meminimalisir risiko tersesat.
  • Membuat suara halus saat berjalan dan mendaki dalam kelompok untuk mencegah pertemuan tiba-tiba dengan hewan liar dan memberikan proteksi ekstra.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Mendaki gunung pada malam hari di tengah hutan menawarkan suasana yang lebih tenang dan menantang. Namun, kondisi ini menuntut kewaspadaan yang lebih tinggi, karena jarak pandang relatif terbatas dan risiko bahayanya juga meningkat. Pendaki harus memahami cara memproteksi diri agar perjalanan tetap nyaman, aman, dan terhindar dari situasi yang tidak diinginkan.

Pendakian malam mengharuskan pendaki untuk mengelola tenaga dan emosi dengan lebih baik, karena kelelahan neraca cemas bisa muncul dalam kondisi gelap. Lakukan beberapa tips berikut ini untuk memproteksi diri ketika mendaki di malam hari di tengah hutan agar tetap siap dalam menghadapi keadaan darurat.

1. Menggunakan pencahayaan yang tepat

ilustrasi mendaki saat malam hari
ilustrasi mendaki saat malam hari (unsplash.com/Nichika Sakurai)

Pencahayaan yang kuat dan stabil kerap menjadi kunci utama pada saat proses pendakian malam, karena cahaya membantu pendaki untuk menilai kondisi jalur, menghindari rintangan, dan juga memastikan orientasi. Arah headlamp dengan mode cahaya bervariasi sangat membantu, karena pendaki bisa menyesuaikan intensitas cahaya dengan kondisi yang ada di sekitarnya.

Membawa baterai cadangan menjadi langkah wajib karena pencahayaan utama bisa saja melemah atau habis ketika berada jauh dari titik peristirahatan. Dengan persiapan yang memadai, maka bisa tetap tenang dan melanjutkan perjalanan tanpa rasa panik.

2. Tetap pada jalur resmi

ilustrasi mendaki malam
ilustrasi mendaki malam (unsplash.com/Mykyta Shamota🇺🇦)

Berada di jalur resmi sangat penting, karena jalur tersebut sudah ditetapkan sebagai rute aman yang telah dipetakan oleh pengelola kawasan. Jalur resmi pada umumnya memiliki medan yang lebih stabil, serta risiko gangguan hewan liar atau jebakan alam yang lebih kecil jika dibandingkan dengan area yang belum pernah dijelajahi sebelumnya.

Gunakanlah penanda, seperti pita reflektif, aplikasi navigasi online, atau GPS handheld, agar membantu para pendaki memastikan bahwa mereka tetap berada di rute yang benar. Dengan bantuan penanda, maka pendaki bisa meminimalisir risiko tersesat di tengah gelapnya hutan, terutama jika kondisi kabut atau hujan mengganggu visibilitas.

3. Membuat suara halus untuk mencegah hewan liar

ilustrasi pendaki
ilustrasi pendaki (unsplash.com/NEOM)

Membuat suara secara berkala ketika berjalan bisa memberikan sinyal kehadiran manusia kepada hewan liar, sehingga membuat mereka tidak merasa terancam atau terkejut. Suara halus seperti tepukan ringan atau gesekan tongkat bisa mencegah pertemuan tiba-tiba dengan hewan yang sangat sensitif terhadap kehadiran para pendaki.

Teknik satu ini bisa membantu untuk menciptakan ruang aman di antara pendaki dan hewan yang ada di hutan. Setidaknya dengan cara tersebut, maka pendaki akan tetap melaju tanpa mengundang respon defensif dari hewan yang mungkin merasa terganggu karena kehadiran yang tiba-tiba.

4. Selalu mendaki dalam kelompok

ilustrasi pendaki
ilustrasi pendaki (unsplash.com/Kristjan Kotar)

Mendaki dalam kelompok dapat memberikan proteksi ekstra, karena jumlah orang yang lebih banyak dapat menjadi penghalang dari potensi bahaya. Selain itu, kelompok memudahkan pembagian tugas, seperti pencahayaan, navigasi, atau pemantauan kondisi fisik dari antar anggotanya.

Komunikasi yang terjaga antara anggota sangat penting untuk memastikan bahwa semua orang tetap dalam kondisi aman dan tidak ada yang terpisah dari rombongannya. Dengan memastikan jarak yang dekat dan terus berkomunikasi, maka kelompok bisa merespon situasi darurat dengan lebih cepat dan memberikan dukungan mental selama mendaki malam.

Mendaki malam di tengah hutan bisa memiliki tantangan tersendiri, tetapi juga memerlukan teknik perlindungan yang tepat. Namun, melalui persiapan yang matang dan kewaspadaan ekstra, maka bisa menjaga kerjasama kelompok untuk melakukan pendakian yang lebih aman di malam hari. Selalu utamakan keselamatan dan keamanan saat melakukan proses pendakian di malam hari, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Naufal Al Rahman
EditorNaufal Al Rahman
Follow Us

Latest in Travel

See More

4 Tips Terhindar dari Bahaya saat Melakukan Pendakian Malam

13 Des 2025, 16:20 WIBTravel