Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Tips Wisata Hemat saat Menikmati Indahnya Musim Gugur di Jepang

ilustrasi musim gugur di Jepang
ilustrasi musim gugur di Jepang (unsplash.com/Bbb xzh)
Intinya sih...
  • Manfaatkan transportasi umum dan pass wisata untuk perjalanan hemat
  • Pilih akomodasi di area sedikit menjauh dari pusat kota untuk harga yang lebih ramah
  • Cari tempat wisata gratis dengan nuansa musim gugur yang kuat untuk pengalaman santai tanpa biaya masuk
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Musim gugur di Jepang selalu punya daya tarik yang sulit ditolak. Warna-warna daun yang berubah menjadi kuning keemasan, oranye yang hangat, dan merah yang dramatis menghadirkan pemandangan yang memanjakan mata. Banyak orang yang merasa bahwa liburan di Jepang pasti menghabiskan anggaran besar, padahal dengan strategi tepat, perjalanan bisa tetap nyaman tanpa perlu mengeluarkan biaya berlebihan.

Suasana musim gugur juga memberi kesan hangat dan romantis ketika berjalan di taman kota, mengunjungi kuil, atau menikmati suasana jalan kecil yang damai. Dengan melakukan perencanaan matang dan kesadaran untuk memilih prioritas, perjalanan bisa berjalan lebih ringan. Kuncinya ada pada cara menikmati momen dan memanfaatkan fasilitas yang sudah disediakan Jepang dengan sangat baik.

1. Manfaatkan transportasi umum dan pass wisata

potret Shinkansen
potret Shinkansen (unsplash.com/Steenium)

Transportasi umum di Jepang terkenal sangat tertib, nyaman, dan tepat waktu. Pada musim gugur, banyak kota menawarkan rute kereta dan bus yang melewati titik-titik pemandangan daun musim gugur, sehingga perjalanan terasa menyenangkan. Penggunaan transportasi umum jelas lebih hemat daripada menggunakan taksi yang biayanya bisa jauh lebih tinggi.

Banyak kota besar menyediakan pass wisata yang memberikan akses harian atau mingguan ke kereta dan bus dalam area tertentu. Pass ini dapat mengurangi biaya perjalanan harian dengan signifikan, terutama jika sering berpindah tempat. Selain itu, beberapa pass juga memberikan diskon masuk ke tempat wisata tertentu, sehingga bisa memperoleh pengalaman maksimal tanpa menguras dompet.

2. Pilih akomodasi di area sedikit menjauh dari pusat kota

ilustrasi ryokan tradisional
ilustrasi ryokan tradisional (pexels.com/Satoshi Hirayama)

Menginap tepat di pusat kota Jepang memang terdengar praktis, tapi harganya biasanya jauh lebih tinggi. Memilih area yang sedikit menjauh dari pusat kota bisa menjadi solusi yang cerdas untuk menekan biaya akomodasi. Jepang memiliki sistem transportasi umum yang sangat terintegrasi, sehingga tetap mudah mencapai berbagai lokasi wisata.

Selain harga yang lebih ramah, menginap di area pinggiran juga memberikan suasana yang lebih tenang dan lokal. Pengalaman ini dapat memberikan perspektif berbeda mengenai kehidupan di Jepang yang lebih otentik. Kadang justru momen sederhana seperti mampir ke pasar lokal atau berjalan di lingkungan tempat tinggal dapat menjadi kenangan paling melekat.

3. Cari tempat wisata gratis dengan nuansa musim gugur yang kuat

potret Gyeongui Line Forest Park
potret Gyeongui Line Forest Park (commons.wikimedia.org/Striker9498)

Jepang memiliki banyak sekali taman, kuil, serta jalur pejalan kaki yang bisa dinikmati tanpa perlu membayar tiket masuk. Pada musim gugur, tempat-tempat seperti ini menjadi panggung alami bagi keindahan daun momiji. Mengunjungi lokasi gratis bukan berarti mengurangi kualitas pengalaman, justru dapat memberi ruang untuk menikmati suasana dengan lebih santai.

Selain taman kota, beberapa kawasan pegunungan juga bisa dijangkau tanpa biaya masuk. Pemandangan lembah dan hutan yang berubah warna bisa menjadi latar perjalanan yang penuh kesan. Menghabiskan waktu berlama-lama di tempat seperti ini membantu menyadarkan bahwa keindahan paling berharga sering kali hadir tanpa perlu mengeluarkan biaya besar.

4. Nikmati kuliner sederhana yang menghangatkan badan

ilustrasi wisata di Jepang
ilustrasi wisata di Jepang (pexels.com/Mikhail Nilov)

Musim gugur di Jepang identik dengan makanan yang hangat dan menenangkan. Alih-alih selalu makan di restoran besar, mencoba kedai-kedai kecil lokal bisa menjadi pilihan yang jauh lebih hemat. Banyak kedai ramen, udon, atau onigiri yang menawarkan rasa otentik dengan harga yang cocok untuk perjalanan ramah anggaran.

Selain lezat, makanan sederhana seperti ini juga memberikan pengalaman dekat dengan kebiasaan warga lokal. Suasana kedai yang hangat, pelayanan ramah, dan rasa yang mengenyangkan akan memberi kesan yang membekas. Momen makan juga menjadi waktu istirahat terbaik setelah berjalan menikmati dedaunan musim gugur.

5. Kunjungi pasar lokal untuk belanja suvenir

ilustrasi pasar di Jepang
ilustrasi pasar di Jepang (unsplash.com/Rafael Hoyos Weht)

Membelanjakan uang untuk suvenir memang menjadi bagian yang menggembirakan dari perjalanan. Tapi membeli suvenir di area wisata utama sering kali membuat biaya meningkat tanpa disadari. Pasar lokal menawarkan pilihan barang unik dengan harga yang lebih terjangkau, dan sering kali memiliki sentuhan budaya yang lebih kuat.

Di pasar lokal, interaksi dengan penjual menjadi pengalaman tersendiri. Kadang kita bisa menemukan kerajinan tangan khas daerah yang belum tentu dijual di toko besar. Membawa pulang suvenir yang punya cerita membuat kenangan perjalanan terasa lebih personal dan hangat.

Menjalani wisata hemat di Jepang saat musim gugur bukan hal yang sulit jika tahu cara menyiasatinya. Kuncinya ada pada perencanaan yang bijak, memilih tempat sesuai prioritas, serta menikmati keindahan yang hadir secara alami. Dengan begitu, perjalanan bisa terasa ringan, hangat, dan penuh cerita berkesan tanpa perlu cemas soal biaya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ernia Karina
EditorErnia Karina
Follow Us

Latest in Travel

See More

Suica vs. PASMO, Mana yang Lebih Cocok buat Turis?

28 Nov 2025, 10:20 WIBTravel