Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi trekking pole (freepik.com/freepik)

Intinya sih...

  • Trekking pole carbon jauh lebih ringan daripada aluminiumTrekking pole carbon punya keunggulan karena materialnya jauh lebih ringan, cocok untuk trekking jarak jauh atau menanjak dalam waktu lama.

  • Aluminium lebih tahan bantingAluminium dikenal lebih tahan banting karena sifat logamnya yang fleksibel, sementara carbon cenderung rapuh jika terkena tekanan mendadak atau benturan keras.

  • Harga trekking pole carbon jelas lebih mahalTrekking pole carbon menggunakan teknologi material yang lebih canggih dan memerlukan proses produksi yang lebih mahal, sehingga harganya pun lebih tinggi.

Kalau kamu hobi naik gunung atau hiking ke alam bebas, trekking pole alias tongkat pendakian jadi salah satu peralatan penting yang bisa bantu jaga keseimbangan dan kurangi beban di lutut. Sekilas, alat ini mungkin terlihat gak terlalu penting. Padahal, trekking pole bisa membantu proses pendakian, lho.

Nah, apakah kamu sering bingung harus pilih bahan aluminium atau carbon saat memilih trekking pole? Tenang, artikel ini bakal bahas perbandingan trekking pole aluminium dan carbon yang bisa kamu jadikan panduan sebelum membeli.

1. Trekking pole carbon jauh lebih ringan daripada aluminium

ilustrasi pendaki menggunakan trekking pole (freepik.com/freepik)

Perbedaan pertama trekking pole ini terletak pada berat atau bobotnya. Trekking pole carbon punya keunggulan karena materialnya jauh lebih ringan, sehingga cocok buat kamu yang sering trekking jarak jauh atau menanjak dalam waktu lama.

Dengan beban yang lebih ringan, kamu bisa hemat energi dan tidak cepat lelah, terutama saat harus membawa perlengkapan lain yang berat. Sementara itu, aluminium, meskipun sedikit lebih berat, tetap jadi pilihan populer karena kestabilannya.

2. Aluminium lebih tahan banting

ilustrasi pendaki menggunakan trekking pole (pexels.com/pch.vetor)

Kalau sering trekking di jalur yang terjal atau berbatu, kekuatan trekking pole jadi faktor penting. Aluminium dikenal lebih tahan banting karena sifat logamnya yang fleksibel. Saat jatuh atau kamu terbebani oleh berat, biasanya carbon hanya akan melengkung, sedangkan aluminium akan patah.

Di sisi lain, carbon meskipun kuat saat digunakan secara normal, cenderung rapuh jika terkena tekanan mendadak atau benturan keras. Bahkan, di beberapa kasus bisa langsung retak atau pecah, lho.

3. Harga trekking pole carbon jelas lebih mahal

Ilustrasi pendaki menggunakan trekking pole (pexels.com/alexeyzhilkin)

Trekking pole carbon biasanya menggunakan teknologi material yang lebih canggih dan memerlukan proses produksi yang lebih mahal, sehingga harganya pun lebih tinggi. Aluminium punya keunggulan dalam hal affordability, karena material ini lebih mudah diproduksi dan tersedia dalam banyak varian.

Untuk kamu yang baru mulai mendaki atau ingin punya cadangan trekking pole, aluminium bisa jadi solusi ekonomis tanpa mengorbankan fungsionalitas dasar.

4. Trekking pole carbon lebih nyaman dipakai dalam waktu lama

Ilustrasi pendaki dengan trekking pole (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Saat trekking di jalur berbatu atau bergelombang, setiap langkah bisa menghasilkan getaran yang disalurkan ke tangan melalui trekking pole. Di sinilah carbon unggul, karena material ini mampu menyerap vibrasi dengan lebih baik dibandingkan aluminium.

Saat menggunakan trekking pole carbon, tangan kamu gak cepat pegal atau kesemutan dalam waktu lama. Aluminium memang masih nyaman, tapi karena getaran lebih terasa, kamu mungkin butuh waktu adaptasi saat pakai di trek panjang.

5. Trekking pole aluminium lebih cepat berkarat, sedangkan carbon tidak

Ilustrasi dua pendaki gunung (pexels.com/Kampus-Production)

Faktor cuaca juga memengaruhi pilihan bahan trekking pole. Aluminium bisa mengalami oksidasi atau karat jika terlalu sering terpapar air dan tidak dibersihkan dengan benar setelah digunakan. Hal ini tentu bisa memengaruhi umur pemakaian dan performanya.

Sebaliknya, carbon tidak mudah berkarat dan cenderung tahan terhadap kondisi basah, meskipun tetap harus hati-hati terhadap retakan akibat benturan. Jadi, buat kamu yang sering hiking di daerah hujan atau basah, carbon punya sedikit keunggulan.

6. Kalau untuk model, aluminium lebih banyak pilihan

Ilustrasi dua pendaki menggunakan trekking pole (pexels.com/Yaroslav Shuraev)

Karena lebih populer dan sudah lama digunakan dalam berbagai produk outdoor, trekking pole berbahan aluminium biasanya tersedia dalam banyak variasi model. Mulai dari fitur penguncian, bentuk grip, hingga pilihan panjang yang bisa disesuaikan, semua lebih mudah ditemukan di aluminium pole.

Sementara itu, carbon pole cenderung punya pilihan desain yang lebih terbatas dan fokus pada performa ringan. Kalau kamu mencari trekking pole yang kuat, murah, dan cocok untuk pemula, aluminium adalah pilihan paling rasional. Namun, kalau kamu sudah sering hiking dan butuh gear ringan yang nyaman buat jarak jauh, carbon bisa jadi investasi jangka panjang yang worth it.

Kalau masih bingung, kamu tinggal sesuaikan saja trekking pole pilihan dengan kebutuhan, gaya trekking, dan bujet yang tersedia. Baik yang berbahan aluminium atau carbon, keduanya mendukung untuk digunakan, asal tahu medannya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team