Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Bongkar-Pasang Ganda di PBSI Hingga Akhir 2025

Wakil Ketua Umum I PP PBSI, Taufik Hidayat (IDN Times/Margith Damanik)
Wakil Ketua Umum I PP PBSI, Taufik Hidayat (IDN Times/Margith Damanik)
Intinya sih...
  • Perombakan maksimal hingga akhir tahun 2025 untuk sektor ganda putra, putri, dan campuran.
  • 2026 harus fokus kejar poin menuju Olimpiade 2028 Los Angeles untuk menghindari kesulitan mengejar ranking lagi dari nol.
  • Perubahan pasangan di sektor ganda putra, ganda putri, dan ganda campuran dengan adanya racikan baru pada 2025.

Jakarta, IDN Times - Pengurus Pusat Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia menetapkan batas waktu dalam proses bongkar-pasang di sektor ganda. Wakil Ketua Umum I PP PBSI, Taufik Hidayat, menyatakan proses bongkar-pasang masih boleh terjadi hingga akhir 2025.

Potensi adanya bongkar-pasang memang sangat terbuka demi menemukan racikan terbaru. Apalagi, Indonesia masih paceklik gelar, dengan belum meraih satu pun trofi dari turnamen kelas BWF Super 500 ke atas.

1. Memang perlu ada penyegaran, tapi...

Dejan Ferdinansyah/Siti Fadia Silva Ramadhanti di 16 besar Malaysia Masters 2025 (dok.PP PBSI)
Dejan Ferdinansyah/Siti Fadia Silva Ramadhanti di 16 besar Malaysia Masters 2025 (dok.PP PBSI)

PBSI, ditegaskan Taufik, memberikan keleluasan kepada tim pelatih untuk melakukan perombakan atas penyegaran. Sebab, hal tersebut bisa saja membuka peluang untuk meningkatkan performa para atlet di sektor ganda putra, putri, dan campuran.

"Kalau pun ada perombakan maksimal akhir tahun ini. Tunggal gak ada perombakan kan? Double, kalau gak mix double itu, akhir tahun ini maksimal. Kalau memang mau diganti," kata Taufik.

2. Tahun depan sudah harus kejar tiket Olimpiade

Wamenpora, Taufik Hidayat di Kantor Kemenpora, Senin (14/4/2025). (IDN Times/Tino).
Wamenpora, Taufik Hidayat di Kantor Kemenpora, Senin (14/4/2025). (IDN Times/Tino).

Akhir 2025 menjadi batas waktu dari perombakan sektor ganda karena pada tahun depan, semua pebulu tangkis di dunia sudah fokus mengejar tiket ke Olimpiade 2028, Los Angeles. Jadi, diharapkan selama enam bulan terakhir di 2025, bisa muncul solusi atas mandeknya performa sejumlah ganda Indonesia.

"Karena kan sudah 2026, mereka persiapan. Setelah itu poin Olimpiade, apa semua sudah gak bisa. Karena untuk mengejar ranking lagi kan susah. Berarti, kan dari nol lagi," kata Taufik.

3. Sudah ada perubahan di sejumlah sektor

Apriyani Rahayu/Febi Setianingrum di 32 besar Indonesia Open 2025 (IDN Times/Aditya Mustaqim)
Apriyani Rahayu/Febi Setianingrum di 32 besar Indonesia Open 2025 (IDN Times/Aditya Mustaqim)

Mengintip sektor ganda putra, perubahan terjadi untuk Fajar Alfian dan Muhammad Shohibul Fikri. Keduanya dipasangkan sementara waktu lantaran tandem masing-masing yang berhalangan untuk turun bertanding. Fajar/Fikri akan dimainkan untuk tiga turnamen.

Pada sektor ganda putri, racikan baru juga sudah tercipta. Apriyani Rahayu dipastikan tak lagi berpasangan dengan Siti Fadia Silva Ramadhanti namun kini menggandeng atlet muda, Febi Setianingrum.

Beralih pada sektor ganda campuran, Dejan Ferdinansyah masih menanti pasangan main baru. Sebab, Fadia dipastikan tak lagi berlaga di sektor ganda campuran dan difokuskan bermain di sektor ganda putri. Tak hanya itu, ada juga racikan baru pada 2025 yakni pasangan junior-senior, Verrel Yustin Mulia/Lisa Ayu Kusumawati.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Satria Permana
EditorSatria Permana
Follow Us