4 Risiko Membeli Mobil Bekas dengan Kilometer Tinggi

Pembelian mobil bekas cukup diminati oleh masyarakat karena dianggap murah dalam biaya, namun untuk segi kualitas masih bisa terpercaya. Walaupun memang untuk membeli mobil bekas jelas tidak mudah karena ada banyak hal yang harus diperhatikan terlebih dahulu, tujuannya agar mobil yang dibeli masih aman digunakan.
Tentunya memperhatikan kilometer pada saat membeli mobil bekas bisa menjadi salah satu pertimbangan. Tujuannya agar kondisi mobil bekas tetap terjamin dan tidak mengalami masalah ketika dikendarai. Namun, ketahui pula risiko membeli mobil bekas dengan kilometer tinggi berikut ini agar dirimu tidak merugi. Baca selengkapnya sebelum kamu memutuskan membeli, ya!
1. Sparepart yang sudah rusak

Risiko pertama yang mungkin akan kamu alami adalah mengenai spare part mobil yang sudah tidak bagus lagi kondisinya. Biasanya memang pada saat mobil bekas tersebut memiliki kilometer yang tinggi, maka artinya mobil tersebut sudah digunakan untuk jangka waktu yang lama dengan jarak tempuh yang juga jauh.
Tidak mengherankan jika ada bagian sparepart yang pastinya akan mudah rusak dan mungkin memerlukan perbaikan pada saat kamu membeli mobil tersebut. Oleh sebab itu, kamu perlu mengecek lagi kondisi sparepart yang dimiliki mobil untuk memastikan bahwa memang masih aman, meski jumlah kilometer pada mobil sudah cukup tinggi.
2. Risiko turun mesin

Risiko turun mesin akan selalu ada pada mobil yang memang sudah memiliki kilometer tinggi dan hal ini menjadi sesuatu yang tidak bisa dihindari. Biasanya mobil yang sudah memiliki kilometer tinggi, maka akan secara otomatis memiliki intensitas penggunaan yang juga tinggi dan hal ini harus benar-benar kamu waspadai.
Secara umum resiko turun mesin pada mobil sering sekali terjadi pada interval 150.000 kilometer, sehingga kamu perlu berhati-hati jika mobil bekas yang kamu beli sudah mencapai interval tersebut. Selain itu, jika mobil sudah mengalami turun mesin, maka biaya yang dikeluarkan untuk proses perbaikan jelas tidak murah dan hal ini akan membuatmu jadi merogok kocek lebih dalam.
3. Interior yang sudah tak menarik

Tidak dapat dimungkiri bahwa interior memang menjadi daya tarik tersendiri pada saat membeli mobil bekas. Tentunya setiap orang pasti akan mencari mobil bekas dengan interior yang menarik agar dapat memberikan semangat tersendiri dan juga kenyamanan pada saat mengendarai mobil tersebut.
Sayangnya jika kilometer pada mobil milikmu sudah cukup tinggi, maka hal ini akan secara otomatis berimbas pada beberapa kondisi interior, seperti misalnya pada jok mobil, dashboard, hingga setir sekali pun. Hal ini karena mobil yang memiliki kilometer tinggi pasti digunakan dengan intensitas yang juga tinggi, sehingga kondisi interiornya mungkin tidak akan sesuai dengan keinginanmu karena terlihat memudar.
4. Risiko masalah pada body mobil

Masalah pada body mobil menjadi hal selanjutnya yang perlu kamu antisipasi pada saat mengendarai mobil. Hal ini karena memang mobil bekas dengan kilometer yang tinggi menjadi tanda bahwa mobil tersebut sudah digunakan berkendara untuk jarak yang cukup jauh.
Biasanya mobil yang memang sudah digunakan berkendara jarak jauh akan secara otomatis menurunkan kualitas pada beberapa bagian body mobil, misalnya pada bagian bumper, kaki-kaki, hingga ke bagian sisi mobil lainnya. Oleh sebab itu, kamu perlu mengantisipasi risiko masalah ini agar body mobil bekas yang kamu beli tidak sampai mengecewakan.
Dari beberapa risiko membeli mobil bekas dengan kilometer tinggi, umumnya pembeli akan mengalami satu atau dua dari risiko tersebut. Oleh sebab itu, sebaiknya pikirkan terlebih dahulu agar nantinya tidak sampai menyesal setelah membeli.