Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Hal Mengerikan Ini Bisa Terjadi Saat Mengemudi Kala Hujan

Ilustrasi hujan (Pexels/IM JINHONG)

Mengemudi saat hujan bisa menjadi aktivitas yang penuh risiko jika pengemudi tidak berhati-hati. Kondisi jalan yang licin, visibilitas yang menurun, dan bahaya tak terduga lainnya membuat berkendara di tengah hujan menjadi salah satu situasi paling menantang.

Berikut lima fakta mengerikan tentang mengemudi saat hujan yang wajib diketahui agar perjalanan tetap aman.

1. Aquaplaning yang mengerikan

Ilustrasi berkendara di tengah hujan (Pexels/FOX ^.ᆽ.^= ∫)

Aquaplaning terjadi ketika ban kehilangan kontak dengan permukaan jalan karena lapisan air yang menghalangi. Kondisi ini menyebabkan pengemudi kehilangan kendali atas kendaraan, bahkan pada kecepatan rendah. Ban tidak dapat mencengkeram jalan dengan baik, membuat kendaraan rentan tergelincir, terutama saat melewati genangan air.

Risiko ini lebih tinggi jika tekanan udara pada ban tidak sesuai atau tapaknya sudah aus. Bahkan, hujan ringan sekalipun bisa memicu aquaplaning jika jalan licin akibat campuran air dan minyak di permukaan aspal. Untuk menghindari situasi ini, kurangi kecepatan saat hujan dan hindari manuver mendadak. 

2. Visibilitas menurun drastis

Ilustrasi hujan (Pexels/Lucas Pezeta)

Saat hujan deras, visibilitas pengemudi bisa turun hingga 50 persen atau lebih. Hal ini diperburuk oleh kabut atau kaca mobil yang berembun, membuat pengemudi kesulitan melihat jalan, rambu lalu lintas, atau kendaraan di depannya. Wiper mobil yang tidak berfungsi optimal hanya akan memperburuk kondisi ini.

Selain itu, cahaya dari lampu kendaraan lain dapat memantul pada permukaan basah, menciptakan efek silau yang mengganggu penglihatan. Pengemudi harus memastikan wiper dan sistem defogging kaca berfungsi dengan baik serta menghidupkan lampu utama untuk meningkatkan visibilitas.

3. Jalan licin bikin tergelincir

Ilustrasi hujan (Pexels/Erik Mclean)

Saat hujan, permukaan jalan menjadi sangat licin karena campuran air dengan kotoran, debu, dan minyak. Hal ini membuat daya cengkeram ban berkurang drastis, memperpanjang jarak pengereman hingga dua kali lipat dibanding kondisi kering.

Kecelakaan sering terjadi saat pengemudi tidak menyadari jarak aman dengan kendaraan di depan. Dalam kondisi hujan, sangat penting untuk menjaga jarak minimal dua kali lebih jauh dari biasanya dan mengurangi kecepatan secara bertahap untuk menghindari pengereman mendadak.

4. Ancaman di balik genangan

ilustrasi mobil yang melewati jalan berlubang (freepik.com/vitalii_petrushenko)

Genangan air yang terlihat dangkal sering kali menyembunyikan lubang atau benda tajam yang dapat merusak ban atau sasis kendaraan. Lebih buruk lagi, genangan dalam dapat menyebabkan kerusakan mesin jika air masuk melalui knalpot atau saluran udara.

Bahkan, kendaraan kecil yang melintasi genangan air dengan kecepatan tinggi bisa kehilangan kendali akibat tekanan air. Untuk menghindari bahaya ini, hindari genangan air jika memungkinkan dan lewati perlahan jika tidak ada pilihan lain.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwi Agustiar
EditorDwi Agustiar
Follow Us