5 Penyakit Radiator Mobil, Selang Bocor hingga Kipas Mati
Radiator adalah komponen vital dalam sistem pendinginan kendaraan. Sebab radiator bertugas menjaga suhu mesin tetap stabil dan mencegahnya dari overheating. Namun seiring waktu, berbagai masalah dapat muncul pada radiator, yang dapat memengaruhi kinerja kendaraan dan bahkan berpotensi menyebabkan kerusakan serius pada mesin.
Nah, berikut beberapa masalah yang sering terjadi pada radiator, serta dampaknya pada kendaraan yang harus kamu waspadai. Jika gejala ini kamu temukan ada mobilmu, segera lakukan perbaikan agar terhindar dari turun mesin.
1. Selang radiator bocor
Salah satu masalah umum yang terjadi pada radiator adalah kebocoran pada selang radiator. Selang radiator bertugas mengalirkan cairan pendingin antara mesin dan radiator. Kebocoran bisa disebabkan oleh retakan, kerusakan akibat usia, atau tekanan tinggi yang melebihi daya tahan selang.
Jika selang radiator bocor, cairan pendingin akan berkurang dan tidak bisa melakukan tugasnya dengan baik, sehingga mesin berisiko mengalami overheating. Tanda-tanda kebocoran pada selang radiator termasuk adanya genangan cairan di bawah kendaraan dan bau khas dari cairan radiator yang keluar.
2. Tutup radiator rusak
Tutup radiator memiliki fungsi penting dalam menjaga tekanan di dalam sistem pendinginan. Jika tutup radiator rusak, tekanan di dalam sistem akan menjadi tidak stabil, yang bisa mengakibatkan cairan pendingin mendidih lebih cepat dan meluap.
Selain itu, tutup radiator yang tidak rapat dapat menyebabkan kebocoran cairan pendingin, sehingga mengurangi kapasitas pendinginan secara keseluruhan. Kerusakan tutup radiator sering kali disebabkan oleh aus, cacat pada katup pelepas tekanan, atau karat yang menyebabkan tutup tidak bisa menutup rapat.
3. Termostat rusak
Termostat adalah perangkat yang mengatur aliran cairan pendingin dari mesin ke radiator, berdasarkan suhu mesin. Ketika mesin mencapai suhu operasi tertentu, termostat akan membuka untuk memungkinkan cairan pendingin bersirkulasi, dan menutup kembali ketika suhu turun.
Jika termostat rusak, bisa terjadi dua masalah utama: jika termostat macet dalam posisi tertutup, cairan pendingin tidak akan bersirkulasi, sehingga menyebabkan mesin overheating. Sebaliknya, jika termostat macet dalam posisi terbuka, mesin akan sulit mencapai suhu operasional yang optimal, yang dapat memengaruhi efisiensi bahan bakar dan kinerja mesin.
4. Kipas radiator mati
Kipas radiator berfungsi untuk membantu mendinginkan cairan pendingin di dalam radiator, terutama saat kendaraan berjalan dalam kondisi macet atau kecepatan rendah, di mana aliran udara alami tidak cukup untuk mendinginkan radiator. Jika kipas radiator rusak, sistem pendinginan akan kehilangan salah satu elemen penting dalam menjaga suhu mesin.
Kerusakan pada kipas radiator dapat disebabkan oleh kegagalan motor kipas, relai yang aus, atau sekring yang putus. Tanda-tanda kipas radiator bermasalah termasuk suhu mesin yang cepat meningkat saat kendaraan berhenti atau berjalan lambat.
5. Air radiator masuk ke mesin
Masalah serius lain yang dapat terjadi adalah ketika air radiator masuk ke mesin. Ini biasanya disebabkan oleh kerusakan pada gasket kepala silinder atau retakan pada blok mesin. Air radiator yang bercampur dengan oli mesin dapat menyebabkan kerusakan parah pada komponen internal mesin, seperti piston dan bantalan, yang membutuhkan biaya perbaikan mahal.
Gejala yang biasanya muncul adalah asap putih dari knalpot, air radiator berkurang drastis tanpa kebocoran yang terlihat, dan perubahan warna pada oli mesin menjadi seperti "susu coklat".
