Baru Beli Mobil Bekas, Apa Saja yang Perlu Dicek sebelum Dibawa Liburan?

Membeli mobil bekas untuk kebutuhan liburan panjang merupakan solusi ekonomis yang banyak diambil oleh masyarakat menjelang akhir tahun. Meskipun unit yang dibeli terlihat mulus secara kasat mata, setiap kendaraan bekas membawa sejarah pemakaian dan perawatan yang tidak selalu diketahui secara mendalam oleh pemilik barunya.
Melakukan pengecekan menyeluruh setelah transaksi adalah langkah wajib sebelum membawa kendaraan tersebut menempuh perjalanan ratusan kilometer. Persiapan yang teliti akan meminimalisir risiko mogok di tengah jalan, sehingga momen kebersamaan dengan keluarga tetap terjaga tanpa gangguan teknis yang seharusnya bisa dihindari sejak awal.
1. Peremajaan cairan mesin dan sistem pendinginan

Hal pertama yang harus dilakukan setelah unit sampai di garasi adalah mengganti oli mesin, meskipun penjual mengklaim baru saja melakukan servis. Oli mesin adalah darah bagi kendaraan, dan memulai perjalanan jauh dengan oli baru memberikan kepastian bahwa pelumasan komponen internal berjalan maksimal. Selain oli mesin, oli transmisi dan minyak rem juga harus diperiksa kualitas serta volumenya guna memastikan respons kendaraan tetap prima saat menghadapi rute pegunungan atau kemacetan panjang.
Selain pelumasan, sistem pendinginan mesin menjadi sektor yang sangat krusial untuk diperiksa pada mobil bekas. Pastikan cairan pendingin (coolant) berada pada level yang tepat dan tidak terlihat keruh atau berlumpur. Pengecekan pada selang-selang radiator sangat penting untuk mendeteksi adanya retakan halus atau kebocoran yang bisa memicu overheat saat mesin dipacu dalam waktu lama.
Jika mobil bekas yang dibeli sudah berusia di atas lima tahun, menguras radiator secara total adalah investasi keamanan yang sangat bijak sebelum berangkat berlibur.
2. Pemeriksaan sektor kaki-kaki dan keausan ban

Mobil bekas seringkali menyimpan masalah pada bagian suspensi dan kaki-kaki yang tidak terdengar saat uji coba singkat di jalanan halus. Memastikan kondisi shockbreaker, tie rod, dan ball joint dalam keadaan kokoh sangat penting untuk menjaga stabilitas kendaraan saat bermuatan penuh. Bunyi-bunyi asing dari bagian bawah mobil harus segera diinvestigasi karena dapat menjadi pertanda adanya komponen yang mulai aus dan berisiko patah saat menghantam lubang di kecepatan tinggi.
Kondisi ban juga memerlukan perhatian ekstra, mengingat ban adalah satu-satunya komponen mobil yang bersentuhan langsung dengan aspal. Periksa kedalaman alur ban melalui indikator TWI (Tread Wear Indicator) dan pastikan tidak ada benjolan atau retakan pada dinding samping ban. Jangan lupa untuk mengecek kondisi ban serep dan kelengkapan peralatan darurat seperti dongkrak serta kunci roda. Memastikan semua roda dalam kondisi seimbang melalui proses balancing dan spooring akan membuat perjalanan jauh terasa lebih nyaman dan hemat bahan bakar.
3. Evaluasi sistem kelistrikan dan kesehatan aki

Sistem kelistrikan pada mobil bekas seringkali mengalami modifikasi oleh pemilik sebelumnya, yang jika tidak rapi dapat memicu hubungan arus pendek. Pemeriksaan pada semua fungsi lampu, mulai dari lampu utama, lampu sein, hingga lampu rem, wajib dilakukan demi keselamatan berkendara di malam hari atau dalam kondisi hujan lebat. Selain itu, pastikan sistem pembersih kaca (wiper) bekerja dengan sempurna dan karetnya masih cukup lentur untuk menyapu air dengan bersih.
Terakhir, kesehatan aki menjadi penentu utama apakah mobil dapat dihidupkan dengan lancar setiap pagi selama liburan. Mengingat mobil bekas seringkali dibiarkan diam cukup lama di showroom sebelum terjual, mengecek tegangan aki dan membersihkan kutub-kutubnya dari kerak putih sangat disarankan. Jika usia aki sudah melewati dua tahun, menggantinya dengan aki baru sebelum berangkat akan memberikan ketenangan pikiran, terutama saat berada di daerah yang jauh dari bengkel atau toko suku cadang.


















