Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Bahaya Tersembunyi di Balik Gurah Mesin Mobil, Waspada!

Ilustrasi mengecek mesin mobil (pexels/Andrea Piacquadio)
Ilustrasi mengecek mesin mobil (pexels/Andrea Piacquadio)

Dalam beberapa tahun terakhir, istilah gurah mesin semakin populer di kalangan pemilik mobil. Banyak bengkel menawarkan jasa ini dengan klaim mampu mengembalikan performa mesin seperti baru, menghilangkan kerak karbon, dan membuat konsumsi bahan bakar lebih efisien. Prosesnya dilakukan dengan cara memasukkan cairan kimia tertentu ke ruang bakar atau saluran udara mesin agar kerak sisa pembakaran bisa luruh dan keluar bersama gas buang. Dari luar, janji itu memang menggiurkan, apalagi bagi pemilik mobil yang merasa tenaga mobilnya menurun atau konsumsi bahan bakarnya boros.

Namun, di balik promosi yang terlihat menarik, praktik gurah mesin sebenarnya menyimpan sejumlah risiko serius, terutama jika dilakukan tanpa prosedur dan peralatan yang tepat. Cairan pembersih yang digunakan bisa saja terlalu keras dan merusak komponen internal mesin. Tak sedikit kasus di mana mobil justru mengalami misfire, oli tercampur air, atau bahkan kerusakan permanen setelah digurah. Karena itu, sebelum tergoda mencoba, penting bagi pemilik kendaraan memahami apa saja potensi bahaya yang bisa muncul dari metode ini.

1. Cairan kimia berpotensi merusak komponen

ilustrasi mesin mobil (unsplash/Emad El Byed)
ilustrasi mesin mobil (unsplash/Emad El Byed)

Salah satu risiko paling umum dari gurah mesin adalah penggunaan cairan kimia yang tidak sesuai standar. Banyak bengkel menggunakan campuran bahan pembersih buatan sendiri dengan kandungan yang tidak diketahui. Cairan ini bisa bersifat korosif terhadap komponen logam seperti piston, klep, atau dinding silinder.

Jika sampai masuk ke ruang bakar dalam jumlah berlebih, cairan dapat menimbulkan efek hydrolock — kondisi di mana piston tidak bisa bergerak karena ruang bakar terisi cairan, dan ini dapat menyebabkan setang piston bengkok atau bahkan patah.

Selain itu, cairan kimia juga bisa mengikis lapisan pelindung atau oli yang melekat di permukaan mesin. Ketika lapisan pelumas hilang, gesekan antarkomponen meningkat dan keausan terjadi lebih cepat. Akibatnya, bukannya lebih bersih, mesin justru berisiko aus dan kehilangan kompresi.

2. Risiko kebocoran dan gangguan sistem elektronik

ilustrasi cek kondisi mesin mobil (freepik.com/jcomp)
ilustrasi cek kondisi mesin mobil (freepik.com/jcomp)

Proses gurah sering kali melibatkan pembongkaran sebagian komponen mesin seperti throttle body atau intake manifold. Jika pemasangannya tidak rapat kembali, bisa terjadi kebocoran udara (vacuum leak) yang membuat mesin tidak stasioner dengan normal. Selain itu, uap cairan pembersih yang masuk ke area sensor, seperti sensor oksigen atau MAF sensor, dapat mengacaukan pembacaan sistem injeksi bahan bakar.

Mobil modern yang mengandalkan banyak sensor dan sistem elektronik sangat sensitif terhadap perubahan kecil. Kerusakan satu sensor saja bisa memunculkan indikator check engine di dasbor, dan biaya perbaikannya bisa jauh lebih mahal dibanding manfaat sementara dari gurah mesin.

3. Alternatif yang lebih aman membersihkan mesin

ilustrasi mengecek mesin mobil (pexels.com/Sergey Meshkov)
ilustrasi mengecek mesin mobil (pexels.com/Sergey Meshkov)

Daripada melakukan gurah mesin, cara yang lebih aman adalah membersihkan ruang bakar dengan carbon cleaner melalui throttle body atau injektor, menggunakan alat dan cairan khusus yang direkomendasikan pabrikan. Selain itu, menjaga kualitas bahan bakar, rutin mengganti oli, dan melakukan tune-up berkala sudah cukup untuk mencegah timbunan karbon berlebih.

Jika mesin sudah terasa berat atau boros, sebaiknya lakukan pemeriksaan di bengkel resmi yang memiliki alat diagnostic scanner untuk mengetahui penyebab sebenarnya. Dengan begitu, perawatan mobil tetap aman, efisien, dan tidak menimbulkan risiko besar yang bisa merusak mesin dalam jangka panjang.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwi Agustiar
EditorDwi Agustiar
Follow Us

Latest in Automotive

See More

Benarkah Semir Ban Justru Bikin Karet Ban Jadi Getas?

07 Okt 2025, 15:05 WIBAutomotive