Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Duh! Laba Bersih Tesla Anjlok 71 Persen

Mobil Tesla Y (tesla.com)
Mobil Tesla Y (tesla.com)
Intinya sih...
  • Tesla menghadapi tekanan ekonomi global, dengan laba bersih turun 71% di kuartal pertama 2025
  • Harga saham Tesla naik meski laba turun, investor optimis dengan rencana produksi mobil listrik terjangkau
  • Elon Musk akan fokus pada Tesla, tetapi perusahaan tetap waspada terhadap perang dagang dan kebijakan tarif pemerintah

Industri otomotif dunia saat ini sedang menghadapi tekanan yang cukup berat, tak terkecuali bagi Tesla, raksasa kendaraan listrik asal Amerika Serikat. Tahun 2025 menjadi salah satu periode penuh tantangan, di mana perubahan ekonomi global, kompetisi yang semakin ketat, hingga dinamika kebijakan pemerintah membawa dampak nyata bagi performa keuangan perusahaan.

Sebagai pemain utama dalam inovasi kendaraan listrik, Tesla harus beradaptasi dengan cepat di tengah situasi yang berubah-ubah. Laporan keuangan terbaru yang dirilis baru-baru ini memperlihatkan bahwa meski permintaan kendaraan listrik tetap ada, berbagai faktor eksternal membuat pencapaian Tesla tidak sekuat tahun-tahun sebelumnya.

1. Bukan awal tahun yang manis bagi Tesla

Ilustrasi Tesla (tesla.com)
Ilustrasi Tesla (tesla.com)

Tesla menghadapi masa-masa berat di awal tahun 2025. Berdasarkan laporan TechCrunch, laba bersih Tesla anjlok hingga 71 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Dalam kuartal pertama 2025, Tesla hanya membukukan laba bersih sebesar 409 juta dolar AS dari total pendapatan 19,3 miliar dolar AS, meski berhasil mengirimkan hampir 337.000 kendaraan listrik.

Performa ini menjadi yang terburuk dalam dua tahun terakhir, terutama dari sisi pengiriman kendaraan. Bahkan, pendapatan Tesla cukup banyak ditopang oleh penjualan kredit pajak nol emisi senilai 595 juta dolar AS. Jika tanpa dukungan dari kredit pajak tersebut, Tesla sebenarnya akan mencatat kerugian.

Di sisi lain, walaupun laba turun drastis, harga saham Tesla justru naik di perdagangan setelah jam bursa. Investor tampaknya cukup optimis setelah mendengar rencana Tesla yang akan memulai produksi mobil listrik terjangkau pada bulan Juni tahun ini.

2. Elon Musk akan lebih fokus ke Tesla

Ilustrasi pengisian daya listrik Tesla (Pexels/Enes Haciabbasoglu)
Ilustrasi pengisian daya listrik Tesla (Pexels/Enes Haciabbasoglu)

Salah satu alasan di balik optimisme pasar adalah pernyataan Elon Musk yang berencana mengurangi keterlibatannya di Departemen Efisiensi Pemerintahan Amerika Serikat untuk bisa lebih fokus mengurus Tesla. Meski begitu, Musk belum sepenuhnya meninggalkan tugas pemerintahannya, karena dia masih ingin berkontribusi hingga akhir masa jabatan kedua Presiden Donald Trump.

Namun, Tesla tetap memperingatkan para pemegang saham tentang potensi bahaya dari perang dagang. Perusahaan mengungkapkan bahwa kebijakan tarif dari pemerintahan Trump serta perubahan dalam sentimen politik bisa mempengaruhi permintaan produk mereka. Tesla juga menyoroti bahwa bisnis energi mereka, seperti panel surya dan penyimpanan energi, mungkin akan terkena dampak yang lebih besar dibandingkan dengan divisi otomotif.

Untuk mengantisipasi berbagai tantangan tersebut, Tesla menyatakan mereka tengah mengambil langkah-langkah untuk menjaga stabilitas bisnis dalam jangka menengah hingga panjang. Walau begitu, Tesla juga secara jujur mengakui bahwa belum ada jaminan pertumbuhan angka penjualan kendaraan tahun ini.

3. Tesla berencana memproduksi mobil dengan harga yang lebih terjangkau

Ilustrasi Tesla (Pexels/Craig Adderley)
Ilustrasi Tesla (Pexels/Craig Adderley)

Di tengah semua tantangan ini, Tesla tetap optimistis dengan rencananya meluncurkan mobil listrik yang lebih terjangkau. Elon Musk menargetkan produksi akan dimulai pada paruh pertama 2025, tepatnya pada bulan Juni. Mobil ini akan mengadopsi beberapa elemen dari platform generasi berikutnya, yang juga akan digunakan untuk proyek robotaxi, tetapi tetap berbasis pada platform Model Y dan Model 3 yang sudah ada saat ini.

Langkah ini diharapkan mampu menarik konsumen baru yang sebelumnya masih mempertimbangkan harga saat ingin beralih ke kendaraan listrik. Mobil listrik terjangkau ini akan menjadi amunisi Tesla untuk mempertahankan pangsa pasar di tengah persaingan yang makin ketat, sekaligus memperluas jangkauan mereka ke segmen pasar yang lebih luas.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwi Agustiar
EditorDwi Agustiar
Follow Us