Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi SPBU (mypertamina.id)

Banyak yang menganggap bensin yang bagus adalah bensin dengan Research Octane Number (RON) yang tinggi. Semakin tinggi RON-nya, semakin bagus pula bensinnya. Anggapan tersebut benar tapi tidak selamanya tepat. Sebab tidak semua motor membutuhkan bensin dengan RON yang tinggi. 

Setiap model motor hadir dengan spesifikasi mesin yang berbeda-beda. Ada mesin yang cukup disii dengan bensin ber-RON rendah dan ada pula mesin motor yang harus diisi dengan bensin ber-RON tinggi.

Memaksakan mesin menggunakan bensin dengan RON yang lebih tinggi dari spesifikasi yang diminta mesin justru tidak akan optimal. Berikut beberapa alasannya.

1. Bensin hanya akan terbakar mubazir

Ilustrasi bahan bakar (pertamina.com)

Kalau mesin motormu memiliki kompresi yang rendah, sebaiknya jangan menggunakan bensin dengan RON tinggi. Sebab bensin dengan RON yang tinggi sering kali tidak terbakar secara sempurna pada mesin berkompresi rendah.

Nah, besin yang tidak terbakar secara sempurna ini justru bisa menjadi redisu yang akan mengotori ruang bakar yang nantinya bakal mengganggu proses pembakaran. Selain itu konsumsi bensin jadi lebih boros karena tidak semua bensin terbakar.

So, sebaiknya gunakan bensin dengan RON yang sesuai dengan spesifikasi mesinmu. Untuk mesin motor dengan kompresi 9-10 : 1, sebaiknya gunakan bensin dengan RON 90 seperti Pertalite. Sedangkan untuk mesin dengan kompresi 10-11 : 1 disarankan menggunakan bensin ber-RON 92 seperti Pertamax. Adapun mesin dengan kompresi
11-13 : 1 harus menggunakan bensin ber-RON 98 seperti Pertamax Turbo.

2. Bikin mesin jadi ngelitik

Ilustrasi mesin mobil diesel (autojosh.com)

Efek lain menggunakan bensin beroktan tinggi adalah munculnya suara ngelitik dari mesin. Ngelitik adalah istilah yang untuk digunakan orang bengkel untuk menyebut knocking. Knocking terjadi ketika terjadi detonasi atau pembakaran bahan bakar yang tidak terkendali di dalam ruang bakar.

Suara ngelitik ini sering terdengar saat RON bensin tidak sesuai dengan spesifikasi bensin, bisa karena RON-nya terlalu rendah atau sebaliknya. Sebab bensin dengan RON yang lebih rendah atau lebih tinggi dari spesifikasi mesin akan membuat proses pembakaran menjadi tidak sempurna.

3. Performa mesin turun drastis

Ilustrasi mesin diesel (group1mitsubishi.co.za)

Menggunakan bensin dengan oktan yang lebih tinggi tidak selalu bisa mendongkrak performa mesin. Sebab mesin dikasih bensin beroktan tinggi, padahal kompresinya rendah, justru bisa mengalami penurunan tenaga.

Sebab bensin beroktan tinggi membutuhkan tekanan dan suhu yang lebih tinggi untuk terbakar dengan sempurna, sementara mesin standar tidak didesain untuk menghasilkan kondisi tersebut.

Akibatnya bisa ditebak, tenaga mesin justru melorot dan berpotensi memicu overheat atau kenaikan suhu mesin secara drastis.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team