Impresi Berkendara Hyundai Kona Electric Terbaru, Gimana Rasanya?

- Kona Electric adalah SUV listrik pertama di Indonesia dengan baterai lokal, desain modern, dan lampu utama terang
- Interiornya futuristik dengan tombol fisik yang mudah dijangkau, panoramic display, sunroof, dan fitur kenyamanan bagi penumpang
- Dengan baterai 66 kWh, Kona Electric hanya butuh biaya sekitar Rp162 ribuan untuk pengecasan penuh dengan jarak tempuh hampir 600 km
Jakarta, IDN Times - Beberapa waktu lalu IDN Times sempat menjajal secara langsung salah satu SUV listrik kompak dari Hyundai, Kona Electric, terbaru. Mobil ini diluncurkan resmi oleh Hyundai di Indonesia pada Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2024.
Menariknya lagi, Kona Electric juga menjadi mobil listrik pertama di Indonesia yang pakai baterai buatan lokal. Secara desain, Kona Electric terlihat jauh lebih modern dan futuristik dibandingkan edisi sebelumnya.
1. Desainnya futuristis

Dari dimensinya, Kona Electric memiliki ukuran yang tidak terlalu besar dengan panjang 4.355 mm, lebar 1.825 mm, tinggi 1.580 mm, serta jarak sumbu roda 2.660 mm. Pada bagian fascia, paling mencolok adalah penyematan pixelated seamless horizon lamp, yang membentang dari satu sisi mobil hingga sisi lainnya. Lampu ini berguna sebagai DRL (Daytime Running Light) di siang hari dan juga lampu sein.
Sementara, lampu utamanya berada di bagian bumper, yang sudah menganut LED projector. Dari pengalaman IDN Times, lampu utama Kona Electric cukup terang di malam hari dan tidak menyilaukan pengendara arah berlawanan.
Oya pada bagian depan juga terdapat port pengisian daya baterai mobil, yang kalau diperhatikan posisinya sama dengan generasi sebelumnya. Kona Electric menggunakan port charger model CCS2 yang umum ditemui di Indonesia.
2. Desain dinamis

Lanjut pada bagian samping, terlihat area bumper dan bodi dari depan senada dengan bagian samping hingga buritan Kona Electric. Desain wheel arch juga dibuat sewarna bodi, yang memperkuat kesan modern secara keseluruhan.
Oya, varian yang IDN Times pinjam merupakan tertinggi Signature Long Range, dibekali dengan pelek berdiameter 19 inci dengan finishing two tone. Pada bagian buritan, terlihat modelnya mirip dengan fascia. Yaitu menggunakan pixelated seamless horizon lamp serta lampu rem dan sein berada terpisah di bagian bawah bumper.
3. Kabin lega

Masuk ke dalam interiornya, IDN Times merasakan kesan khas mobil-mobil listrik Hyundai yang futuristik dan mewah. Bagian interior didominasi dengan warna hitam serta aksen-aksen perak di beberapa panel, seperti pada setir dan konsol tengahnya.
Konsol tengahnya juga masih diisi dengan tombol-tombol fisik, seperti untuk pengaturan AC, mode berkendara, dan yang lainnya. Hal ini menjadi sebuah kelebihan, karena mobil listrik lain saat ini berlomba-lomba mengurangi tombol fisik demi mengejar tampilan minimalis.
Namun, menurut IDN Times tombol-tombol fisik masih sangat dibutuhkan, karena lebih mudah dijangkau dan praktis saat ingin mengutak-atik berbagai pengaturan dibandingkan layar sentuh.
Interiornya juga dilengkapi Panoramic Display, yang terdiri dari dua layar yang masing-masing berukuran 12,3 inci. Masing-masing layar berfungsi sebagai entertainment center dan panel instrumen.
Pada bagian atap juga terdapat sunroof yang memberikan kesan lega dalam kabin. Lanjut ke baris keduanya, penumpang dapat menikmati fitur-fitur seperti arm rest, AC, charger type C dan colokan listrik. Colokan ini dapat digunakan untuk penumpang yang ingin menyambungkan perangkat-perangkat dengan daya listrik besar, seperti laptop dan lainnya.
4. Biaya pengecasan
Selama beberapa hari penggunaan untuk di dalam kota, IDN Times tercatat hanya mengecas mobil ini sekali. Unit yang IDN Times pinjam menggunakan baterai lithium-ion dengan kapasitas 66 kWh, yang diklaim mampu menempuh jarak hampir 600 kilometer atau sekitar 549 kilometer. Baterai tersebut digunakan untuk medongkrak tenaga motor listrik berkapasitas 217 PS dengan torsi puncak 255 Nm.
Dengan baterai tersebut, jika mengecas di SPKLU (Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum) yang biayanya Rp2.466,78 per kWh, artinya Kona Electric hanya membutuhkan biaya sekitar Rp162 ribuan dari kosong sampai penuh. Karena sudah kompatibel dengan pengecasan DC fast charging, mengecas Kona Electric tidak membutuhkan waktu lama.
5. Impresi mengemudi
Menyetir Hyundai Kona Electric menurut IDN Times terasa cukup menyenangkan, lantaran mobil ini merupakan kompak SUV, salah satu segmen yang banyak penggemarnya di Indonesia karena punya ground cleareance mumpuni untuk melewati berbagai medan serta dapat diisi lima penumpang dan punya bagasi yang luas (466 liter).
Posisi mengemudinya juga dapat disesuaikan dengan tinggi badan, sehingga setelah mendapatkan posisi duduk yang tepat, kenyamanan mengemudi pun bisa dirasakan. Pengendaliannya juga presisi, terutama ketika digunakan dalam kecepatan tinggi di jalan tol. IDN Times juga merasakan tidak banyak gejala limbung saat menyetir Kona Electric, masih dalam batas wajar.
Suspensi Hyundai Kona Electric terasa dewasa ketika diisi penuh penumpang, sehingga menurut IDN Times memang mobil ini sangat cocok untuk keluarga kecil yang mencari mobil listrik. Untuk tenaga sebenarnya tidak ada yang spesial, masih khas mobil listrik yang torsi atau jambakannya terasa sejak awal.