Ini Mobil Terbang yang Akan Menyalakan Obor Olimpiade Tokyo

Pada saat melakukan demonstrasi, SkyDrive mampu turun dan melayang di atas tanah selama beberapa detik. Sayangnya, Nakamura menegaskan bahwa desainnya masih butuh banyak pembenahan, terutama dalam hal stabilitas.

Para insinyur Cartivator ini sejatinya ingin menciptakan kendaraan terbang berteknologi listrik yang mampu digunakan di daerah perkotaan kecil. Selanjutnya, mereka berharap dapat mengkomersilkan mobil tersebut pada tahun 2025.

Rencana itu nampaknya akan berjalan mulus. Sebab, Toyota Motor dan kelompok perusahaannya sepakat untuk menginvestasikan 42,5 juta yen atau sekitar Rp 5,09 miliar untuk proyek SkyDrive selama tiga tahun ke depan. Nakamura dan timnya akan terus bekerja keras untuk memperbaiki rancangannya dengan harapan dapat menerima investasi lebih lanjut dari perusahaan tersebut.

Selain melakukan investasi pada SkyDrive,Toyota juga terus menciptakan mobil-mobil terbaru mereka. Tentunya untuk mendapatkan mobil yang unik, sejumlah penelitian pun dilakukan. Selain membuat mobil terbang, mereka juga mengembangkan teknologi sel bahan bakar terbaru untuk kendaraan berkonsep Eco Green (hijau).

Hal ini terbukti dengan salah satu inovasi yang saat ini mereka kembangkan yakni mobil yang didukung oleh reaksi hidrogen dan oksigen. Sehingga mobil tersebut nantinya hanya akan mengeluarkan air dari pipa knalpotnya. Sayangnya, stasiun pengisian bahan bakar hidrogen belum bermunculan di seluruh dunia, sehingga teknologi hebat ini sulit diimplementasikan.

Bentuk kerjasama Toyota dengan Cartivator yang berbasis di kota Aichi, Jepang adalah bukti konkrit dari ambisi Toyota. Cartivator sendiri memiliki visi untuk membentuk aliansi bersama perusahaan besar yang ingin memproduksi mobil terbang secara masal menjadi kenyataan.