Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Ini Risiko Menggunakan Ban Kecil di Mobil

ilustrasi tampilan logo Suzuki Karimun Wagon R (dok. Suzuki Indonesia)
ilustrasi tampilan logo Suzuki Karimun Wagon R (dok. Suzuki Indonesia)
Intinya sih...
  • Stabilitas mobil berkurang di kecepatan tinggiBan kecil memiliki daya cengkeram rendah, meningkatkan risiko selip atau understeer saat mobil melaju cepat di atas 80 km/jam.
  • Kenyamanan dan daya tahan menurunGetaran jalan terasa lebih kuat, dan ban lebih cepat aus jika digunakan pada kondisi jalan buruk atau membawa muatan penuh.
  • Risiko saat membawa beban beratBan kecil mudah panas, mempercepat keausan, menurunkan performa, dan memengaruhi performa pengereman saat mobil penuh muatan.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Ban mobil adalah salah satu komponen terpenting yang menentukan kenyamanan dan keselamatan berkendara. Namun, tidak semua mobil dilengkapi dengan ban berukuran besar. Beberapa jenis kendaraan, terutama mobil kecil dan mobil murah ramah lingkungan atau LCGC, justru menggunakan ban berukuran kecil. Dari sisi pabrikan, penggunaan ban kecil dipilih untuk alasan efisiensi biaya produksi, konsumsi bahan bakar, hingga kesesuaian dengan tenaga mesin yang terbatas.

Meski begitu, penggunaan ban dengan ukuran lebih kecil dibanding mobil pada umumnya tentu membawa sejumlah konsekuensi yang harus dipahami pemilik kendaraan. Lalu, apakah aman jika terus menggunakan ban kecil dalam jangka panjang? Jawabannya tergantung pada bagaimana mobil digunakan. Jika hanya untuk kebutuhan harian di dalam kota dengan beban ringan, ban kecil mungkin tidak menimbulkan masalah berarti. Namun, dalam kondisi tertentu, ada beberapa risiko yang bisa muncul dan patut diwaspadai.

1. Stabilitas mobil berkurang di kecepatan tinggi

Ilustrasi menyalip truk (Pexels/Markus Spiske)
Ilustrasi menyalip truk (Pexels/Markus Spiske)

Salah satu risiko utama dari ban berukuran kecil adalah berkurangnya stabilitas mobil saat melaju di kecepatan tinggi. Ban dengan tapak sempit memiliki daya cengkeram yang lebih rendah pada permukaan jalan. Akibatnya, ketika mobil berbelok tajam atau harus bermanuver mendadak, kemungkinan selip atau understeer menjadi lebih besar.

Pada jalan tol atau kondisi berkendara di atas 80 km/jam, ban kecil bisa membuat pengendara merasa mobil lebih “ringan” dan kurang stabil dibanding mobil dengan ban lebih lebar. Kondisi ini tentu meningkatkan risiko kecelakaan jika tidak diimbangi dengan cara mengemudi yang hati-hati.

2. Kenyamanan dan daya tahan menurun

ilustrasi sedang nyetir mobil (freepik.com/freepik)
ilustrasi sedang nyetir mobil (freepik.com/freepik)

Ban kecil biasanya dipadukan dengan profil yang tinggi agar tetap bisa menopang bobot kendaraan. Meskipun profil tinggi bisa membantu meredam sebagian guncangan, kenyamanan tetap terasa berbeda dibanding ban dengan ukuran lebih besar. Getaran dari jalan yang bergelombang atau berlubang lebih mudah terasa di kabin, sehingga perjalanan jarak jauh terasa lebih melelahkan.

Selain itu, daya tahan ban kecil juga bisa lebih cepat berkurang jika digunakan pada kondisi jalan yang buruk atau ketika mobil sering membawa muatan penuh. Tapak ban yang sempit akan bekerja lebih keras menopang beban kendaraan, sehingga risiko keausan tidak merata atau bahkan pecah ban menjadi lebih tinggi jika pemilik tidak rajin memeriksa kondisi ban dan tekanan angin.

3. Risiko saat membawa beban berat

Toyota Agya (toyota.astra.co.id)
Toyota Agya (toyota.astra.co.id)

Ban kecil memang dirancang sesuai dengan bobot dan kapasitas mesin mobil, tetapi ketika kendaraan sering dipaksa membawa beban berat, risiko tambahan bisa muncul. Ban yang terlalu kecil akan lebih mudah panas ketika dipaksa bekerja keras, terutama saat digunakan di jalan menanjak atau perjalanan jauh dengan banyak penumpang. Panas berlebih bisa mempercepat keausan dan menurunkan performa ban, bahkan dalam kasus ekstrem dapat menyebabkan ban meledak.

Situasi ini juga memengaruhi performa pengereman. Ban kecil dengan daya cengkeram terbatas akan membutuhkan jarak pengereman yang lebih panjang ketika mobil penuh muatan. Hal ini tentu berbahaya terutama di jalanan yang padat atau saat harus melakukan pengereman mendadak.

So, menggunakan ban mobil berukuran kecil memang bukan hal yang berbahaya selama sesuai dengan rekomendasi pabrikan dan digunakan dalam kondisi normal. Namun, risiko seperti berkurangnya stabilitas, kenyamanan yang lebih rendah, dan keterbatasan saat membawa beban berat tetap perlu diperhatikan.

Jika kamu sering berkendara di jalan tol, menempuh perjalanan jauh, atau membawa banyak penumpang, sebaiknya pertimbangkan untuk menggunakan ban dengan ukuran sedikit lebih besar yang masih sesuai standar mobil. Dengan begitu, kamu bisa meminimalkan risiko sekaligus menjaga keselamatan dan kenyamanan berkendara.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwi Agustiar
EditorDwi Agustiar
Follow Us

Latest in Automotive

See More

Ini Risiko Menggunakan Ban Kecil di Mobil

09 Okt 2025, 21:05 WIBAutomotive