Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Sebaiknya Beli Mobil LCGC Baru atau Mobil Bekas yang Lebih Berkelas?

Mobil LCGC termurah Daihatsu Ayla 1.0 D MT (Daihatsu Indonesia)
Mobil LCGC termurah Daihatsu Ayla 1.0 D MT (Daihatsu Indonesia)
Intinya sih...
  • Kelebihan dan kekurangan membeli LCGC baru
    • Keamanan, garansi pabrik, irit bahan bakar, biaya perawatan rendah
    • Fitur terbatas, kualitas material interior sederhana, kurang ideal untuk keluarga besar atau perjalanan luar kota dengan beban berat
    • Kelebihan membeli mobil bekas lebih berkelas
      • Kenyamanan dan gengsi lebih tinggi, fitur keselamatan dan kenyamanan yang jauh lebih lengkap
      • Suspensi lebih empuk, kabin lebih senyap, teknologi lebih canggih
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Bagi banyak orang, membeli mobil pertama adalah keputusan besar dan karenanya harus dipertimbangkan. Salah satu opsi populer adalah mobil Low Cost Green Car (LCGC) yang awalnya ditawarkan dengan harga relatif terjangkau. Tapi, saat ini harga mobil LCGC baru sudah mendekati Rp 190–200 juta. Dengan harga segitu, mobil LCGC gak bisa lagi dibilang murah.

Fenomena ini sering menimbulkan dilema. Sebab, dengan harga mendekati Rp200 juta, banyak pilihan mobil lain yang lebih berkelas, meski mobil tersebut berstatus bekas. Meski begitu, banyak showroom yang menawarkan mobil bekas yang harganya bahkan lebih murah dari harga sebuah LCGC.

Jadi, mending pilih LCGC atau mobil bekas tapi lebih berkelas?

1. Kelebihan dan kekurangan membeli LCGC baru

Toyota Calya(toyota.astra.co.id) dan Daihatsu Sigra(tunasdaihatsu.com)
Toyota Calya(toyota.astra.co.id) dan Daihatsu Sigra(tunasdaihatsu.com)

Membeli LCGC baru jelas memberikan keuntungan dari sisi keamanan dan kepastian kondisi kendaraan. Konsumen tidak perlu khawatir tentang riwayat servis atau kerusakan tersembunyi. Mobil baru juga biasanya disertai garansi pabrik selama beberapa tahun, sehingga jika terjadi kerusakan, biaya perbaikan masih ditanggung.

Selain itu, LCGC terkenal irit bahan bakar dan biaya perawatan yang rendah. Ini membuatnya cocok untuk konsumen yang ingin mobilitas hemat tanpa memikirkan biaya tak terduga. Karena komponen sederhana, suku cadang pun mudah didapat dan lebih murah dibanding mobil kelas atas. Dari sisi pajak dan asuransi, mobil LCGC juga lebih ringan sehingga total biaya kepemilikan lebih rendah.

Namun, ada juga kekurangan yang perlu dipertimbangkan. LCGC memiliki fitur terbatas, terutama dalam hal keselamatan dan kenyamanan. Banyak model hanya dilengkapi standar minimum seperti dual airbag, tanpa teknologi canggih seperti stability control atau sensor parkir yang umum di mobil kelas menengah. Kualitas material interior juga lebih sederhana, membuat kabin terasa kurang nyaman pada perjalanan jauh. Selain itu, karena dimensi yang kompak dan mesin kecil, mobil ini kurang ideal untuk keluarga besar atau perjalanan luar kota dengan beban berat.

2. Kelebihan membeli mobil bekas lebih berkelas

ilustrasi menjual mobil bekas (freepik.com/prostooleh)
ilustrasi menjual mobil bekas (freepik.com/prostooleh)

Di sisi lain, membeli mobil bekas seharga LCGC bisa jadi pilihan menarik bagi mereka yang menginginkan kenyamanan dan gengsi lebih tinggi. Misalnya, dengan Rp 200 juta, konsumen bisa mendapatkan mobil bekas seperti Toyota Corolla Altis, Honda HR-V, atau Mazda 2 dengan fitur keselamatan dan kenyamanan yang jauh lebih lengkap dibanding LCGC. Suspensi lebih empuk, kabin lebih senyap, dan teknologi lebih canggih menjadi nilai tambah yang signifikan.

Meski sudah bekas, banyak mobil kelas menengah ke atas tetap memiliki performa yang baik setelah 3–5 tahun pemakaian. Dengan perawatan yang tepat, mobil tersebut masih bisa digunakan bertahun-tahun tanpa masalah berarti. Untuk sebagian orang, memiliki mobil dengan merek dan model yang lebih berkelas juga memberi rasa bangga tersendiri yang tidak bisa ditawarkan oleh LCGC.

3. Mana yang lebih layak?

ilustrasi pembelian mobil bekas (pexels.com/Antoni Shkraba)
ilustrasi pembelian mobil bekas (pexels.com/Antoni Shkraba)

Pilihan antara LCGC baru dan mobil bekas lebih berkelas pada akhirnya tergantung kebutuhan konsumen. Jika prioritas utama adalah biaya rendah, kepastian kondisi, dan bebas risiko, maka LCGC baru adalah opsi paling aman. Namun, jika konsumen lebih mementingkan kenyamanan, fitur lengkap, dan pengalaman berkendara premium, maka mobil bekas non-LCGC bisa jadi pilihan yang lebih memuaskan.

Hal yang perlu diperhatikan saat membeli mobil bekas adalah memastikan kondisi kendaraan benar-benar sehat. Pemeriksaan menyeluruh, riwayat servis lengkap, serta pembelian melalui dealer resmi atau platform terpercaya bisa meminimalkan risiko. Dengan langkah hati-hati, mobil bekas bisa memberikan nilai lebih baik dibanding LCGC baru.

So, membeli mobil bukan sekadar soal harga, melainkan juga soal kebutuhan dan gaya hidup. LCGC baru cocok bagi mereka yang mengutamakan kepraktisan dan ketenangan pikiran, meski harus menerima fitur yang terbatas. Sebaliknya, mobil bekas lebih berkelas cocok untuk konsumen yang menginginkan kenyamanan lebih tinggi dengan harga yang sama. Jadi, sebelum menentukan pilihan, tanyakan pada diri sendiri: apakah kamu lebih menghargai rasa aman dari mobil baru atau nilai tambah dari mobil bekas yang lebih berkelas?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwi Agustiar
EditorDwi Agustiar
Follow Us

Latest in Automotive

See More

Ini Risiko Menggunakan Ban Kecil di Mobil

09 Okt 2025, 21:05 WIBAutomotive