Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Jenis-jenis Shockbreaker Mobil, Kelebihan dan Kekurangannya

Ilustrasi pemeriksaan kaki-kaki mobil (mspremiercarrepairs.com)
Intinya sih...
  • Shockbreaker hidrolik menggunakan oli untuk meredam getaran dengan harga terjangkau dan cocok untuk penggunaan harian.
  • Peredam gas memberikan redaman stabil dan responsif, namun lebih keras dan mahal dibanding shockbreaker hidrolik.
  • Klasifikasi double tube lebih nyaman dan ekonomis, sementara mono tube lebih responsif dan baik dalam disipasi panas.

Banyak yang menganggap shockbreaker atau peredam kejut hanya berfungsi untuk meredam getaran dan guncangan dari permukaan jalan. Padahal shockbreaker punya fungsi lain, yakni menjaga stabilitas dan keamanan mobil saat melaju.

Ada beberapa jenis shockbreaker yang umum digunakan, masing-masing dengan karakteristik, kelebihan, dan kekurangan tersendiri. Mengetahui jenis shockbreaker yang sesuai akan membantu kamu memilih suspensi yang paling cocok untuk kebutuhan berkendara.

Nah, berikut ulasan tentang berbagai jenis shockbreaker mobil yang sering ditemui di pasaran, lengkap dengan kelebihan dan kekurangannya.

1. Shockbreaker hidrolik

Ilustrasi bengkel mobil (Pexels/Artem Podrez)

Shockbreaker jenis ini menggunakan oli sebagai medium untuk meredam getaran. Oli di dalam tabung shock akan mengalir melalui katup kecil saat terjadi tekanan, dan inilah yang meredam guncangan dari jalan.

Kelebihan:
Shockbreaker hidrolik memiliki karakter yang empuk dan nyaman untuk digunakan di jalanan rata maupun bergelombang ringan. Harganya pun relatif lebih murah dibanding tipe lainnya, sehingga cocok untuk penggunaan harian.

Kekurangan:
Sayangnya, performanya bisa menurun saat digunakan terus-menerus dalam kecepatan tinggi atau di medan berat. Efek panas dari penggunaan jangka panjang juga membuat redaman menjadi kurang stabil karena oli bisa memuai dan mengurangi efektivitasnya.

2. Shockbreaker gas

Ilustrasi bengkel mobil (Pexels/Artem Podrez)

Shock ini menggunakan gas (biasanya nitrogen) yang dikombinasikan dengan oli di dalam tabung untuk memberikan redaman yang lebih stabil dan responsif, terutama saat mobil bergerak cepat atau melintasi medan tidak rata.

Kelebihan:
Peredam gas lebih stabil terhadap panas sehingga tetap konsisten dalam meredam guncangan, cocok untuk mobil performa tinggi atau kendaraan yang sering dipakai di jalanan rusak atau menanjak. Responsnya lebih cepat dan handling mobil menjadi lebih presisi.

Kekurangan:
Karena performanya yang lebih tinggi, shockbreaker gas cenderung lebih keras dan bisa terasa kurang nyaman di jalanan yang mulus. Selain itu, harganya juga lebih mahal dibanding shockbreaker hidrolik.

3. Shockbreaker double tube dan mono tube

Ilustrasi bengkel mobil (Pexels/Artem Podrez)

Klasifikasi ini merujuk pada desain tabung di dalam shockbreaker. Double tube memiliki dua lapis tabung (inner dan outer), sementara mono tube hanya satu tabung yang berisi oli dan gas, dipisahkan oleh piston.

Kelebihan double tube:
Lebih nyaman dan ekonomis. Cocok untuk mobil harian dan penggunaan biasa di kota.

Kekurangan double tube:
Kurang efisien dalam disipasi panas, sehingga performanya bisa menurun saat digunakan dalam kondisi ekstrem.

Kelebihan mono tube:
Lebih responsif dan lebih baik dalam disipasi panas. Cocok untuk kecepatan tinggi, performa tinggi, atau medan berat.

Kekurangan mono tube:
Harga lebih mahal dan konstruksi lebih kompleks. Bisa terasa lebih keras dibanding double tube.

4. Shockbreaker adjustable

Spooring ban mobil (wuling.id)

Shock jenis ini memungkinkan pengemudi mengatur tingkat redaman (damping) sesuai kebutuhan. Ada yang bisa disetel keras-lembutnya, ada juga yang bisa mengatur tinggi-rendahnya mobil (coilover).

Kelebihan:
Sangat fleksibel dan cocok untuk pengguna yang ingin setting performa sesuai kebutuhan, seperti untuk balapan, off-road, atau sekadar tampilan stance.

Kekurangan:
Harga relatif mahal dan perawatannya lebih kompleks. Tidak semua orang memerlukan fitur ini, terutama jika hanya digunakan untuk berkendara biasa.

so, pemilihan jenis shockbreaker sangat tergantung pada kebutuhan berkendara dan preferensi kenyamanan. Untuk penggunaan harian di kota, shockbreaker hidrolik atau double tube sudah cukup.

Namun jika sering melewati medan berat atau mengutamakan performa, shock gas, mono tube, atau adjustable bisa menjadi pilihan yang lebih tepat.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwi Agustiar
EditorDwi Agustiar
Follow Us