Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Jetour Akan Luncurkan Dua SUV, Bakal Mejeng di GIIAS 2024

Jetour X70 Plus. (Wikipedia.org)

Jetour Motor Indonesia akan meluncurkan dua SUV, Dashing dan X70 Plus, yang akan diproduksi secara lokal di Bekasi, Jawa Barat. Langkah ini membuat Jetour berbeda dari kebanyakan merek otomotif China yang lebih mengutamakan impor.

Kerja sama dengan Handal Indonesia Motor memungkinkan Jetour berbagi fasilitas produksi dengan merek China lainnya seperti Chery dan Neta.

1. Kolaborasi dengan Handal Indonesia Motor

Perakitan mobil di PT Handal Indonesia Motor. (Handal-idmotor.co.id)

Dalam upaya memproduksi kendaraan secara lokal, Jetour Motor Indonesia menjalin kemitraan strategis dengan Handal Indonesia Motor. Fasilitas produksi di Pondok Ungu, Bekasi, akan digunakan bersama oleh Jetour, Chery, dan Neta.

Menurut General Manager Jetour Motor Indonesia, Yang Fan, model yang akan dijual di Indonesia merupakan hasil rakitan lokal, dimulai dari tahun ini.

2. Alasan memilih mesin konvensional

Jetour Dashing. (Wikipedia.org)

Meski tren otomotif global mengarah pada elektrifikasi, Jetour memilih untuk meluncurkan mobil dengan mesin konvensional 1.500 cc di Indonesia. Fan menjelaskan bahwa kendaraan bermesin konvensional saat ini lebih stabil dan sesuai dengan kebutuhan pasar Indonesia.

Jetour memiliki empat teknologi mobil, yaitu konvensional, hybrid, plug-in hybrid (PHEV), dan listrik murni, dan mereka berencana memperkenalkan kendaraan hybrid dan listrik mulai tahun 2025.

3. Peluncuran di GIIAS 2024

ilustrasi pengunjung memadati GIIAS tahun 2023. (MI/Ramdani)

Kedua model SUV, Dashing dan X70 Plus, akan diluncurkan pada ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) yang dibuka pada 18 Juli 2024. Dashing merupakan SUV kompak dengan mesin bensin 1.500 cc turbo, sedangkan X70 Plus menawarkan ukuran lebih besar dengan mesin yang sama.

Harga kedua model ini diperkirakan di bawah Rp500 juta. Langkah ini diharapkan dapat menarik perhatian konsumen Indonesia yang masih lebih memilih kendaraan bermesin konvensional, sambil mempersiapkan transisi ke kendaraan elektrifikasi di masa depan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Egi Nugraha
EditorEgi Nugraha
Follow Us