Kenapa Honda Enggan Menjual Mobil Bermesin Diesel di Indonesia?

Banyak mobil bermesin diesel di Indonesia, seperti Mitsubishi Pajero Sport dan Toyota Fortuner. Selain itu juga ada Isuzu Panther. Bahkan Hyundai juga punya varian mesin diesel di SUV premium mereka, yakni Palisade.
Mesin diesel dikenal tangguh dan irit bahan bakar. Selain itu mesin diesel juga bisa menghasilkan torsi yang sangat besar. Itu sebabnya mobil-mobil SUV, juga truk dan bus, menggunakan mesin diesel. Hanya saja ada satu pabrikan yang jarang sekali memproduksi mobil bermesin diesel di Indonesia, yakni Honda.
Apa yang membuat Honda seperti enggan menjual mobil diesel di tanah air?
1. Honda fokus pada mesin bensin dan hybrid

Filosofi Honda sejak awal adalah menciptakan mesin yang efisien, ringan, dan ramah lingkungan. Filosofi ini lebih cocok dengan teknologi bensin dan hybrid. Itu sebabnya Honda secara global lebih lebih fokus mengembangkan mesin bensin dan hybrid dibandingkan diesel.
Karena itu mayoritas produk Honda, seperti Honda Brio, Honda City, dan Honda HR-V menggunakan mesin bensin. Selain itu, teknologi hybrid seperti pada Honda CR-V e:HEV juga mulai diperkenalkan untuk memenuhi kebutuhan pasar akan kendaraan yang lebih hemat energi dan ramah lingkungan.
Dibandingkan mesin bensin, mesin diesel memang lebih rumit dan membutuhkan bahan bakar berkualitas untuk mendapatkan performa optimal. Mengingat pasar utama Honda di Indonesia adalah mobil penumpang ringan dan bukan kendaraan komersial atau berat, fokus pada mesin bensin dianggap lebih relevan.
2. Masalah kualitas solar di Indonesia

Alasan lain kenapa Honda enggan menjual mobil diesel di Indonesia adalah kualitas solar di negeri ini yang kurang bagus. Memang sih pemerintah telah memperkenalkan standar Euro 4 untuk bahan bakar, namun solar berkualitas rendah seperti Biosolar masih banyak digunakan di berbagai daerah.
Padahal mesin diesel modern, terutama yang menggunakan teknologi common rail, membutuhkan solar dengan kandungan sulfur rendah untuk beroperasi secara efisien dan menghindari kerusakan mesin. Penggunaan bahan bakar berkualitas rendah dapat menyebabkan masalah seperti filter tersumbat, pembakaran yang tidak sempurna, dan umur mesin yang lebih pendek.
Karena Honda tidak memiliki sejarah kuat dalam memproduksi mesin diesel untuk pasar global, mereka enggan mengambil risiko menghadirkan mesin yang berpotensi bermasalah di pasar dengan kualitas bahan bakar yang belum merata seperti Indonesia.
3. Pasar mobil diesel didominasi kendaraan komersial dan SUV besar

Di Indonesia, kendaraan bermesin diesel lebih populer di segmen kendaraan komersial, seperti truk dan pikap, serta SUV besar seperti Toyota Fortuner dan Mitsubishi Pajero Sport. Segmen ini bukan fokus utama Honda, yang lebih mengandalkan penjualan mobil penumpang kecil dan menengah.
Sebagai contoh, Honda Mobilio, BR-V, dan HR-V dirancang untuk pasar keluarga yang lebih mengutamakan kenyamanan, konsumsi bahan bakar yang efisien, serta biaya perawatan yang rendah. Mesin bensin lebih sesuai dengan kebutuhan ini, mengingat sifatnya yang lebih halus dan tidak seberisik mesin diesel.
Selain itu, strategi Honda adalah memperkuat posisinya di segmen kendaraan penumpang, sementara merek lain seperti Toyota dan Mitsubishi lebih agresif di segmen kendaraan diesel yang fokus pada daya tahan dan torsi besar untuk medan berat.