Kenapa Kadang Perlu Mematikan AC Saat Tanjakan?

Saat menghadapi tanjakan, mematikan AC mobil merupakan langkah tepat untuk mengurangi beban kerja mesin sehingga mobil mampu menanjak. Hal ini terjadi karena kompresor AC digerakkan oleh mesin melalui sabuk. Jadi, saat AC menyala, mesin harus bekerja ekstra untuk memutar kompresor tersebut.

Beban tambahan ini mengurangi tenaga yang tersedia untuk mendorong mobil, terutama saat menghadapi tanjakan curam atau membawa beban berat. Nah, dengan mematikan AC, tenaga mesin bisa dialihkan sepenuhnya untuk melewati tanjakan sehingga lebih mudah dan aman.

Pengaruh mematikan AC ini akan lebih terasa pada kendaraan yang memiliki kapasitas mesin kecil, khususnya di bawah 1.500cc. Mobil bertenaga kecil memiliki keterbatasan sehingga tambahan beban dari AC akan sangat terasa saat menanjak. Sebaliknya, pada mobil bermesin besar, pengaruh beban dari AC relatif kecil dan sering kali tidak perlu mematikan AC saat melintasi jalan menanjak.

Mematikan AC memang memiliki pengaruh terhadap konsumsi bahan bakar. Namun, efeknya tidak selalu besar dan tergantung pada kondisi kendaraan serta cara berkendara. Saat AC menyala, kompresor AC membutuhkan tenaga dari mesin yang otomatis meningkatkan konsumsi bahan bakar hingga sekitar 5—20 persen pada mobil kecil.

Pada mobil modern dengan teknologi efisiensi tinggi, sistem AC dirancang agar beban mesin diminimalkan. Dengan begitu, mematikan AC mungkin hanya memberikan sedikit penghematan bahan bakar. Efek nyata baru akan terasa pada kondisi lalu lintas macet atau saat kecepatan kendaraan sangat rendah.

Selain itu, perlu diingat bahwa membuka kaca untuk menggantikan AC saat berkendara di kecepatan tinggi justru bisa membuat konsumsi bahan bakar meningkat. Hambatan angin yang bertambah akibat kaca terbuka menyebabkan mesin bekerja lebih keras untuk mempertahankan kecepatan.

Demikian jawaban kenapa kadang perlu mematikan AC saat tanjakan. Hal itu dapat mengurangi beban kerja mesin mobil sehingga mobil lebih kuat menanjak.