Kredit Mobil Bukan Cuma Bayar Cicilan, Ini Pengeluaran Lainnya!

- Asuransi kendaraan dan biaya administrasi kredit
- Pajak tahunan dan servis rutin
- Biaya bahan bakar, parkir, dan tol harian
Banyak orang bersemangat saat akhirnya bisa membeli mobil baru lewat sistem kredit. Rasanya seperti mimpi jadi nyata: punya kendaraan sendiri tanpa harus menunggu tabungan terkumpul bertahun-tahun. Namun, di balik cicilan yang terlihat terjangkau, ada sejumlah pengeluaran tambahan yang sering luput dari perhitungan. Kalau tidak disiapkan sejak awal, biaya-biaya ini bisa membuat keuangan jadi keteteran di bulan-bulan pertama.
Membeli mobil secara kredit berarti kamu tidak hanya membayar harga kendaraan, tapi juga tanggung jawab untuk menjaga, mengurus, dan memastikan mobil tetap layak pakai. Jadi, sebelum menandatangani perjanjian kredit, penting untuk memahami apa saja pengeluaran di luar cicilan agar kamu bisa mengatur anggaran dengan bijak dan tidak kaget setelah mobil sampai di garasi.
1. Asuransi kendaraan dan biaya administrasi kredit

Saat mengambil kredit mobil baru, pihak leasing atau bank biasanya mewajibkan pembeli untuk memiliki asuransi kendaraan, baik all risk maupun TLO (Total Loss Only). Biaya premi asuransi ini bisa mencapai jutaan rupiah per tahun tergantung harga mobil dan jenis perlindungan yang dipilih. Selain itu, ada juga biaya administrasi kredit seperti provisi, biaya fidusia, serta biaya administrasi STNK dan BPKB. Meskipun hanya dibayar sekali di awal, nominalnya cukup signifikan dan wajib dimasukkan ke dalam perhitungan total pengeluaran awal.
2. Pajak tahunan dan servis rutin

Setiap tahun, pemilik mobil wajib membayar pajak kendaraan bermotor (PKB) dan Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan (SWDKLLJ). Besarannya bervariasi, biasanya sekitar 2 persen dari nilai jual kendaraan. Selain itu, mobil baru juga memerlukan servis rutin di bengkel resmi untuk menjaga garansi tetap berlaku. Servis berkala ini bisa menghabiskan ratusan ribu hingga jutaan rupiah per kunjungan, tergantung usia dan jenis kendaraan. Kalau tidak disiapkan, pengeluaran tahunan ini bisa terasa berat di saat jatuh tempo.
3. Biaya bahan bakar, parkir, dan tol harian

Selain kewajiban administratif, kamu juga perlu memperhitungkan biaya operasional sehari-hari. Bahan bakar, parkir, dan tol bisa jadi pengeluaran besar, terutama jika mobil digunakan untuk aktivitas harian. Misalnya, dengan jarak tempuh 20 km per hari dan harga bensin Rp13.000 per liter, biaya bensin saja bisa mencapai Rp800.000–Rp1 juta per bulan. Belum lagi biaya parkir di kantor, mal, atau rest area yang kalau dikumpulkan juga bisa menambah beban pengeluaran.
Membeli mobil baru memang menyenangkan, apalagi jika dilakukan dengan perencanaan matang. Tapi ingat, cicilan bukan satu-satunya biaya yang harus kamu pikirkan. Dengan mempersiapkan semua pengeluaran tambahan seperti asuransi, pajak, servis, dan biaya operasional, kamu bisa menikmati mobil barumu dengan tenang tanpa khawatir keuangan terganggu.