Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Melongok Jantung Produksi VinFast: Revolusi Senyap Negeri Naga Biru

IMG_6248.jpeg
Kawasan manufaktur VinFast berdiri di atas lahan seluas 335 hektare di Kawasan Industri Dinh Vu – Cat Hai (Hai Phong, Vietnam). (IDN Times/Ilyas Mujib)
Intinya sih...
  • VinFast merupakan produsen otomotif Vietnam yang sedang merevolusi industri dengan produksi mobil listrik, skuter listrik, dan bus listrik.
  • Pabrik VinFast seluas 335 hektar menjadi tempat lahirnya kendaraan listrik masa depan dengan 1.400 robot bekerja tanpa henti.
  • VinFast juga memproduksi sendiri komponen dan suku cadang kendaraannya dengan tingkat lokalisasi mencapai 60 persen.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Hai Phong, IDN Times - Langit Hanoi pagi itu begitu cerah saat rombongan bergegas menaiki bus. Jalanan ibu kota Vietnam yang riuh dengan lalu lintas motor, klakson bersahutan, dan pedagang kaki lima yang mulai menggeliat, mengiringi awal perjalanan menuju pabrik jenama otomotif, VinFast.  

Perjalanan darat dri Hanoi ke kawasan industri Dinh Vu – Cat Hai, Hai Phong, menempuh waktu sekitar dua jam. Namun, waktu seakan berlalu cepat saat bus menembus lanskap hamparan sawah, menyisiri jalan tol mulus yang seperti tak ada ujungnya.

Sembari menatap jendela, sudah terbayangkan pabrik raksasa yang akan dikunjungi—pabrik tempat ribuan robot bekerja tanpa lelah, dan tempat lahirnya ambisi terbesar otomotif Vietnam.

"Hari ini, kita akan melihat wajah baru industri otomotif Asia Tenggara," ujar salah satu jurnalis yang juga ikut. 

Kalimat itu terngiang-ngiang di kepala saya sepanjang perjalanan. Apakah benar, hanya dalam hitungan tahun, sebuah jenama dari negara berkembang bisa menantang dominasi merek-merek raksasa dunia?

Saat langkah kaki kami memasuki kawasan industri yang luas, sebuah pemandangan futuristik menyambut. Di sini, di kawasan industri Dinh Vu, di sebuah pabrik yang menjulang megah, setiap detil seakan berbicara tentang ambisi besar.

Pabrik VinFast seluas 335 hektar, bukan hanya sekadar tempat pembuatan mobil listrik. Di tempat inilah, masa depan dunia otomotif sedang dibangun. Dan hari itu, saya, bersama rombongan jurnalis dan influencer Indonesia, berkesempatan menyaksikan langsung proses ajaib ini.

1. Menjajal mobil hingga skuter VinFast di lintasan pengujian

DNG_5231.jpg
Penampakan e-scooter VinFast saat beberapa media Indonesia mengunjungi pabrik VinFast di Dình Vu, Hai Phong, Vietnam, dalam acara Media Trip 2025-Beyond Mobility, Tour Into The Future pada 22–25 September 2025. (Dok. VinFast)

Kunjungan kami dimulai dengan memasuki gedung besar yang jadi lobby utama pabrik VinFast. Tempatnya modern, seperti kantor-kantor startup yang menjamur di tanah air.

"Selamat datang di VinFast” kata salah satu staff yang menyapa kami. Suaranya mantap, penuh keyakinan. Dia tersenyum lebar, menyambut kami di ruang briefing

Tak lama, staff memutar video bagaimana pabrik VinFast memproduksi berbagai jenis kendaraan, mulai dari mobil, motor, hingga bus listrik. 

Semuanya dijelaskan mulai dari aktivitas di gedung operasional, area produksi mobil listrik, area produksi skuter listrik, area produksi bus listrik, termasuk area industri pendukung, pusat pelatihan, dan institut riset dan pengembangan.

Setelah briefing selesai, rombongan langsung diminta menjajal kendaraan Selain VF3, VF6, dan VF7 di lintasan pengujian. Selain itu, ada beberapa jenis skuter yang juga kami coba, kendaraan roda dua yang rencananya bakal dirilis di Indonesia di akhir tahun 2025.

Semua jurnalis dan influencer antusias mengendarai line-up yang sudah disiapkan VinFast.

“Sambil kalian mencoba, kami minta masukkan dari pengalaman kalian berkendaraan untuk bisa menjadi kritik dan saran untuk kami,” kata salah satu teknisi VinFast asal Malaysia yang mendampingi saya.

2. Perakitan pintar: mobil disusun oleh otak dan robot

IMG_6246.jpeg
Kawasan manufaktur VinFast berdiri di atas lahan seluas 335 hektare di Kawasan Industri Dinh Vu – Cat Hai (Hai Phong, Vietnam). (IDN Times/Ilyas Mujib)

Kami diajak untuk menyusuri lantai produksi, dan tak lama kemudian, pemandangan yang terhampar benar-benar membuat saya ternganga. 

Bangunan demi bangunan di area ini berdiri tegap seperti monumen ambisi nasional. Di sinilah masa depan diproduksi secara massal, dengan 1.400 robot yang bekerja tanpa henti, mendukung hingga 95 persen proses di berbagai lini produksi.

Robot-robot canggih bergerak sigap, dengan gerakan yang begitu terkoordinasi, seakan-akan mereka menari di atas lantai pabrik yang luas. Tidak banyak bicara, tapi hasilnya bisa kita rasakan—dan dengar—di jalan-jalan kota, dari bunyi senyap kendaraan listrik buatan VinFast yang mulai melintasi batas negara.

Dalam sekejap, mereka menyentuh, memotong, menyatukan logam, dan mengecat bagian-bagian mobil dengan presisi yang tak tertandingi.

Setiap mesin dan robot di sini, memiliki tujuan yang jelas: membuat kendaraan listrik yang tidak hanya efisien, tetapi juga ramah lingkungan dan berkualitas tinggi.

Masuk ke jalur produksi mobil listrik, kami disambut dentuman ritmis dari press shop seluas 50 ribu meter persegi. Mesin-mesin cetak raksasa buatan Schuler Jerman mencetak bodi kendaraan dalam hitungan detik.

Sementara, sistem digitalnya merekam setiap tekanan, suhu, hingga getaran—merekam semuanya layaknya kotak hitam pesawat terbang. Di tahap ini saja, kita sudah bisa melihat keseriusan VinFast dalam mengusung prinsip Industri 4.0.

Namun yang paling memukau justru saat kami memasuki body shop, tempat ratusan potongan logam disulap menjadi struktur kendaraan utuh. Di ruangan sebesar lapangan bola ini, ribuan robot ABB bekerja nyaris tanpa intervensi manusia, menyatukan rangka dengan presisi milimeter.

Laju produksinya pun mengesankan: 38 bodi mobil per jam, kapasitas yang menyaingi fasilitas-fasilitas otomotif di Eropa dan Jepang.

3. Setiap unit skuter harus melalui 88 langkah perakitan

IMG_6444.jpeg
Kawasan manufaktur VinFast berdiri di atas lahan seluas 335 hektare di Kawasan Industri Dinh Vu – Cat Hai (Hai Phong, Vietnam). (IDN Times/Ilyas Mujib)

Proses pengecatan tak kalah futuristik. Dengan sistem EcoSmart VEC dari Dürr, pabrik ini dapat mengecat hingga 250 ribu unit per tahun sambil menekan konsumsi energi dan limbah. Warna demi warna meluncur mulus di permukaan bodi, menghasilkan lapisan cat berkilau yang bukan hanya cantik, tapi juga tahan korosi. 

Kami melihat langsung bagaimana udara di ruangan ini diatur sedemikian rupa, membuat tetesan cat nyaris tak meleset dari target.

Setelah itu, mobil-mobil meluncur ke area general assembly seluas 235 ribu meter persegi, di mana komponen terakhir disatukan. Dirancang Eisenmann Jerman, jalur ini menggabungkan kendaraan tanpa pengemudi (AGV), sistem kunci torsi otomatis dari Atlas Copco, serta kontrol kualitas berbasis cloud. Semua berlangsung senyap, sistematis, dan efisien.

“Kami tak hanya ingin membuat mobil, tapi membangun standar baru produksi otomotif dari Asia Tenggara,” ujar salah satu pegawai bagian produksi, sambil memperlihatkan ruang kontrol pusat yang memantau seluruh jalur produksi secara real-time.

Tak berhenti di mobil, kami pun diajak ke area produksi skuter listrik yang sudah beroperasi sejak 2018. Suasana di sini lebih padat, namun tetap rapi dan otomatis. 

Rangka skuter dilas oleh robot ABB menggunakan teknologi CMT. Hasilnya hampir tanpa percikan atau cacat. Proses pengecatan plastik dan bodi skuter bahkan mencapai 95 persen otomatisasi, mencerminkan standar Eropa yang ketat.

Dalam satu hari, ribuan skuter listrik VinFast lahir dari jalur ini. Setiap unit melalui 88 langkah perakitan, diselesaikan dalam waktu kurang dari satu jam. Hasilnya adalah kendaraan yang ringan, efisien, dan kini menjadi bagian dari lanskap urban di kota-kota Vietnam.

“Intinya untuk kita memastikan transisi dari combustion engine (ICE) ke listrik itu tidak hanya roda empat. Roda dua pun juga kita harus dukung. Memang ada rencana bawa motor listrik di Indonesia, tapi kita belum finalkan rencananya,” Kariyanto Hardjosoemarto. 

“Kami ingin nanti dapat masukan dari rekan-rekan (media) semua. Itu kira-kira produknya bisa sesuai sama pasar Indonesia yang mana,” lanjut pria yang disapa Kerry ini. 

4. VinFast merupakan contoh konkret bagaimana visibilitas, keberanian, dan investasi jangka panjang bisa mengubah wajah bangsa

WhatsApp Image 2025-10-10 at 16.25.55 (3).jpeg
Kawasan manufaktur VinFast berdiri di atas lahan seluas 335 hektare di Kawasan Industri Dinh Vu – Cat Hai (Hai Phong, Vietnam). (IDN Times/Ilyas Mujib)

Yang paling mengejutkan justru pabrik bus listrik, area yang sebelumnya kami kira lebih konvensional. Ternyata, proses produksinya tak kalah mutakhir.

Dengan kapasitas hingga 1.500 unit per tahun, bus-bus listrik ini dibuat menggunakan struktur monokok yang dilas presisi. Setiap unit melalui 12 pos pemeriksaan, termasuk uji kedap air dan uji performa jalan, sebelum dilepas ke pasar domestik maupun luar negeri.

“Bus listrik kami senyap, cepat, dan ramah lingkungan. Teknologi kami memungkinkan semua itu,” ujarnya.

Setelah menyaksikan lini kendaraan, kami juga diajak melihat area komponen dan suku cadang, yang menempati sekitar 30 persen dari luas kompleks.

Di sinilah VinFast memproduksi sendiri interior mobil, dashboard, jok, hingga sistem elektronik dan casing baterai. Tingkat lokalisasinya sudah menembus 60 persen, dan dalam beberapa tahun ke depan, mereka menargetkan 80 persen.

VinFast memang tidak berdiri sendiri. Di baliknya ada VinGroup, konglomerat raksasa yang juga menjalankan jaringan properti (Vinhomes), rumah sakit (Vinmec), pendidikan (Vinschool dan VinUni), hingga keamanan siber (VinCSS) dan robotika (VinRobotics). Semuanya bergerak dalam satu arah: membawa Vietnam ke masa depan.

VinFast memulai produksi massal pada 2019 dengan kapasitas awal 250 ribu unit per tahun, dan kini siap menembus 950 ribu unit. Di lini skuter listrik, angka itu bahkan bisa melonjak hingga 1 juta unit per tahun.

Strateginya jelas: menjadikan Vietnam sebagai pusat produksi EV Asia Tenggara, sekaligus memperkuat langkah ekspansi ke Indonesia, Thailand, dan Eropa.

“Kami ingin dunia melihat bahwa Vietnam bisa jadi pemain utama di era elektrifikasi, bukan sekadar pengikut,” ujar Kerry.

Melihat seluruh ekosistem yang sedang dibangun, rasanya sulit untuk tidak kagum. Jika biasanya negara berkembang hanya menjadi pasar bagi teknologi negara maju, Vietnam lewat VinFast berusaha membalikkan peran: menjadi produsen masa depan dengan standar global.

Kami pulang dari Hai Phong bukan hanya membawa catatan dan gambar. Kami membawa pengalaman, pelajaran, dan, jujur saja, sedikit rasa iri.

Sebab apa yang dilakukan Vietnam lewat VinFast merupakan contoh konkret bagaimana visibilitas, keberanian, dan investasi jangka panjang bisa mengubah wajah sebuah bangsa dalam waktu singkat. VinFast bukan hanya membuat kendaraan listrik. Mereka sedang menggerakkan sejarah.

Dari lintasan uji hingga lini perakitan, semuanya seperti potongan puzzle dari visi besar: menjadikan Asia Tenggara episentrum kendaraan listrik dunia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ilyas Listianto Mujib
EditorIlyas Listianto Mujib
Follow Us

Latest in Automotive

See More

4 Tips Memarkirkan Mobil di Basement agar Tidak Terkena Jamur

10 Okt 2025, 19:15 WIBAutomotive