Jakarta, IDN Times - Mobil transmisi manual atau yang disebut mobil manual memang menjadi pilihan kendaraan banyak orang. Tetapi, dengan popularitas kendaraan dengan transmisi matic, mobil manual pun mulai terancam punah.
Dalam artikel ini, kamu akan mengetahui beberapa alasan mengapa mobil transmisi manual berpotensi segera punah. Yuk, simak ulasan lengkapnya!
Kebutuhan setiap orang akan kenyamanan dan kemudahan saat mengendarai mobil makin meningkat. Dibandingkan dengan mobil manual, mobil matic bisa menawarkan kenyamanan dan kemudahan dalam berkendara, terutama di perkotaan yang macet.
Seiring dengan meningkatnya permintaan pasar, mobil matic pun kian populer dan membuat permintaan terhadap mobil transmisi manual justru menurun.
Tidak bisa dimungkiri bahwa teknologi dalam industri otomotif makin maju dari tahun ke tahun. Mobil dengan transmisi matic makin dikembangkan dan ditingkatkan, sehingga menawarkan kualitas yang lebih baik dan performa yang lebih maksimal.
Hal ini membuat banyak produsen mobil lebih memilih untuk fokus pada pengembangan mobil matic dan mengurangi produksi mobil manual.
Produksi mobil transmisi manual membutuhkan biaya yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan mobil transmisi matic. Hal ini disebabkan oleh perbedaan jumlah komponen dan teknologi yang digunakan dalam sebuah mobil.
Biaya yang lebih tinggi itu tentu akan berdampak pada harga jual mobil, sehingga konsumen cenderung lebih memilih membeli mobil matic yang harganya lebih terjangkau.
Mobil transmisi manual masih menjadi pilihan bagi beberapa orang yang menyukai kesan berkendara yang berbeda. Namun, dengan semakin berkembangnya teknologi, mobil manual mulai terancam punah.
Produsen mobil kini lebih memilih fokus pada produksi mobil matic. Namun, meskipun mobil manual berpotensi segera punah, kesan mengendarai mobil transmisi manual akan selalu menjadi daya tarik tersendiri.
Untuk informasi seputar automotif lainnya, silakan cek di IDN Times, ya!