Pabrik QJMotor di Indonesia Bisa Produksi 150 Ribu Unit per Tahun
- QJMotor Indonesia membangun pabrik di Kawasan Deltamas, Cikarang, Jawa Barat sebagai basis produksi untuk pasar Asia Tenggara.
- Pabrik dengan luas 7.000 meter persegi mampu memproduksi 150 ribu unit motor per tahun, mendukung harga kompetitif dan ekspor ke negara lain.
- Pabrik akan memproduksi model-model motor yang sudah ada di Indonesia, dengan rencana konversi dari CBU China menjadi CKD.
Jakarta, IDN Times - QJMotor Indonesia saat ini tengah mengambil langkah strategis dengan membangun pabrik yang diproyeksikan menjadi basis produksi untuk pasar Asia Tenggara. Kawasan Deltamas, Cikarang, Jawa Barat, akan menjadi basis dari produksi QJMotor di Indonesia nantinya.
"Pembangunan pabrik ini merupakan tonggak awal bagi QJMotor Indonesia dalam memperkuat posisi kami di pasar otomotif," kata Vice President Branding and Marketing Communication QJMotor Indonesia, Budi Kurniawan.
1. Kapasitas produksi bisa sampai 150 ribu unit per tahun
Pabrik QJMotor di Deltamas memiliki luas hingga 7.000 meter persegi. Dengan fasilitas dan sistem yang dibangun, QJMotor mengklaim bisa memproduksi 150 ribu unit motor per tahunnya.
"Dengan basis produksi lokal, kami dapat menghadirkan produk dengan harga yang kompetitif serta mendukung kebutuhan konsumen dengan lebih efisien," ujar Budi.
2. Penuhi permintaan ekspor
Pabrik tersebut nantinya bukan hanya memproduksi motor untuk kebutuhan dalam negeri, tetapi juga untuk kepentingan ekspor ke negara lain.
"Bukan hanya produksi, pabrik ini rencananya akan ekspor juga. Jadi, kami di sini bangun pabrik, tidak hanya ingin menguatkan posisi di sini, terus memberikan keyakinan ke konsumen kami serius," kata Budi.
3. Apa model pertama yang diproduksi lokal?
Untuk tahap awal, pabrik QJMotor akan memproduksi model-model motor yang saat ini sudah hadir di Indonesia.
"Sebenarnya untuk model yang sekarang sudah ada di sini, ada 4 model. Keempat model itu kemungkinan akan kami coba semuanya (CKD/Completely Knocked Down), sekarang semuanya masih CBU (Completely Built Up) China," jelas Budi.
