Pabrikan Motor Yamaha Ternyata Pernah Main di Formula 1

Siapa yang gak kenal Yamaha? Brand otomotif asal Jepang ini dikenal karena memproduksi motor. Bahkan, di Indonesia, Yamaha adalah brand motor terbesar kedua setelah Honda. Tapi tak banyak yang tahu kalau Yamaha ternyata pernah ikut serta dalam kompetisi mobil Formula 1 (F1).
Meskipun perjalanan Yamaha di Formula 1 tidak secerah pabrikan lain, namun pabrikan berlambang garputala ini setidaknya pernah mencicipi balapan mobil paling bergengsi di dunia.
1. Sejarah keterlibatan Yamaha di F1

Yamaha memulai kiprahnya di Formula 1 pada tahun 1989 sebagai pemasok mesin. Perusahaan ini berambisi membawa teknologi mesin mereka yang canggih dari dunia sepeda motor ke balapan mobil paling bergengsi di dunia. Namun, berbeda dengan keberhasilan mereka di MotoGP, Yamaha tidak pernah benar-benar mencatatkan prestasi besar di F1.
Mesin pertama Yamaha, OX88, diperkenalkan pada tahun 1989 dan digunakan oleh tim Zakspeed. Sayangnya, mesin ini tidak kompetitif, dan Yamaha mengalami kesulitan sepanjang musim. Tim Zakspeed gagal mencatatkan hasil yang signifikan, dan Yamaha pun berpisah dengan mereka setelah musim itu.
Setelah rehat satu musim, Yamaha kembali pada tahun 1991 dengan mesin OX99. Mesin ini digunakan oleh tim Brabham, diikuti oleh kolaborasi dengan beberapa tim lain seperti Jordan (1992), Tyrrell (1993–1996), dan Arrows (1997).
2. Yamaha menjadi pemasok mesin untuk tim Formula 1

Sebagai pemasok mesin, Yamaha menghadirkan teknologi berbasis V10, yang pada masanya dianggap modern dan canggih. Mesin-mesin Yamaha seperti OX88, OX99, dan OX10 memiliki desain yang ringan dan fokus pada efisiensi aerodinamika.
Namun, kendala daya tahan dan kurangnya tenaga membuat mereka sulit bersaing dengan pemasok mesin terkemuka seperti Ferrari, Honda, Renault, dan Mercedes.
Salah satu pencapaian terbaik Yamaha terjadi pada musim 1994 ketika mesin mereka digunakan oleh tim Tyrrell. Pada Grand Prix Brasil 1994, pembalap Tyrrell, Mark Blundell, berhasil finis di posisi ke-3, memberikan Yamaha satu-satunya podium mereka di Formula 1.
Selain itu, Yamaha juga dikenal karena keberanian mereka dalam bereksperimen dengan desain mesin dan teknologi baru. Meski hasilnya tidak selalu sukses, mereka tetap memberikan kontribusi terhadap pengembangan teknologi F1, terutama di era mesin V10.
3. Yamaha mengakhiri kiprahnya di F1

Yamaha menghadapi banyak kendala selama keterlibatannya di Formula 1. Mesin mereka sering kali kalah tenaga dibandingkan dengan pesaing, dan daya tahan menjadi masalah besar. Bahkan setelah berkolaborasi dengan tim-tim seperti Jordan dan Arrows, Yamaha tidak mampu memperbaiki reputasinya.
Pada akhir musim 1997, Yamaha memutuskan untuk mundur dari Formula 1 setelah gagal mencatatkan hasil yang memuaskan. Faktor finansial dan kurangnya daya saing menjadi alasan utama di balik keputusan ini.
Meskipun Yamaha tidak berhasil mencatatkan kesuksesan besar di Formula 1, pengalaman mereka di ajang ini memberikan pelajaran berharga dalam pengembangan teknologi. Yamaha terus menggunakan pengetahuan yang diperoleh di F1 untuk mengembangkan mesin sepeda motor mereka, yang akhirnya membawa mereka menjadi salah satu raksasa di dunia MotoGP.