Produksi Toyota Kembali Melonjak, Apa Penyebabnya?
- Produksi global Toyota naik 3,8% menjadi 926.987 unit pada Oktober 2025.
- Peningkatan produksi di Amerika Serikat mencapai 26,4% dengan total 137.262 unit.
- Produksi domestik Toyota tumbuh 6,8% menjadi 326.832 unit setelah skandal sertifikasi.
Kabar baik datang dari industri otomotif global. Toyota Motor Corp. kembali mencatatkan pertumbuhan produksi pada Oktober 2025, menunjukkan bahwa raksasa otomotif Jepang ini berhasil menjaga momentum positif setelah melalui berbagai tantangan beberapa tahun terakhir. Lonjakan ini sekaligus menjadi sinyal bahwa permintaan global terhadap kendaraan Toyota tetap kuat di tengah dinamika pasar.
Kenaikan produksi selama lima bulan berturut-turut juga memperlihatkan bagaimana Toyota mampu merespons kebutuhan pasar dengan cepat, memperbaiki rantai pasok, serta memanfaatkan pulihnya kondisi manufaktur di berbagai negara. Data terbaru yang dirilis perusahaan menegaskan bahwa Toyota masih menjadi pemain yang sangat dominan, baik di pasar domestik Jepang maupun di pasar internasional.
1. Produksi global kembali naik signifikan
Toyota melaporkan total produksi global sebesar 926.987 unit pada Oktober 2025, naik 3,8 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Angka ini menandai konsistensi pertumbuhan yang terus berlangsung sejak lima bulan ke belakang. Peningkatan tersebut terjadi berkat membaiknya permintaan kendaraan konvensional maupun elektrifikasi ringan di sejumlah negara.
Selain itu, hasil ini menunjukkan bahwa Toyota semakin stabil dalam mengatasi tekanan produksi yang sempat terjadi akibat pandemi, masalah chip semikonduktor, dan gangguan rantai pasok beberapa tahun sebelumnya.
Dari total produksi itu, porsi luar negeri menyumbang 600.155 unit atau naik 2,2 persen. Amerika Serikat menjadi pasar yang menunjukkan peningkatan paling mencolok dengan pertumbuhan 26,4 persen hingga mencapai 137.262 unit. Hal ini dimungkinkan oleh tingginya permintaan SUV dan pickup—dua segmen yang menjadi tulang punggung penjualan Toyota di AS.
2. Produksi domestik pulih setelah skandal sertifikasi
Selain produksi global, capaian positif juga terlihat di Jepang. Produksi domestik Toyota tumbuh 6,8 persen menjadi 326.832 unit. Pertumbuhan ini sekaligus mencerminkan pemulihan setelah skandal sertifikasi pada 2024 yang sempat membuat beberapa model dihentikan sementara.
Setelah memperbaiki sistem sertifikasi dan meningkatkan kontrol kualitas, Toyota berhasil mengembalikan kepercayaan publik. Pabrik-pabrik di Jepang sudah kembali beroperasi secara penuh, dan beberapa model yang sempat terdampak kini sudah kembali diproduksi secara normal. Kembalinya aktivitas produksi domestik ini menjadi faktor penting dalam mendorong total volume global Toyota.
3. Penjualan juga meningkat selama 10 bulan berturut-turut
Tak hanya produksi, Toyota juga mencatat peningkatan penjualan global sebanyak 2,1 persen pada Oktober 2025, dengan total 922.087 unit. Lonjakan ini membuat Toyota mempertahankan tren positif penjualan selama 10 bulan berturut-turut.
Stabilnya penjualan menunjukkan bahwa strategi produk Toyota—mulai dari kendaraan hybrid, SUV, hingga kendaraan kompak—masih sesuai dengan kebutuhan konsumen global. Selain itu, reputasi Toyota yang terkenal akan kualitas dan daya tahan juga terus menjadi faktor yang memperkuat dominasi perusahaan di berbagai pasar besar. Ke depan, Toyota diperkirakan akan terus menjaga momentum pertumbuhan ini dengan merilis model baru serta meningkatkan kapasitas produksi di beberapa negara.
