Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Waspada! Ini Ciri-Ciri Jalan Rawan Longsor

Ilustrasi jalan rawan longsor (Pexels/Serg Alesenko)
Intinya sih...
  • Tebing curam tanpa pelindung dan retakan tanah adalah tanda pertama area rawan longsor
  • Lapisan tanah terbelah, batu kecil di jalan, dan minim penerangan juga menjadi ciri-ciri bahaya longsor
  • Rambu peringatan dan tembok penahan tanah retak adalah petunjuk lainnya untuk waspada saat berkendara

Pernah nggak sih kamu berkendara melewati jalanan sepi di daerah perbukitan atau pegunungan, lalu tiba-tiba merasa waswas? Apalagi saat musim hujan, jalanan seperti itu bisa berubah jadi jalur berbahaya karena risiko longsor.

Nah, biar perjalanan arus balik kamu tetap aman dan tenang, penting banget untuk tahu ciri-ciri jalan rawan longsor. Yuk, simak tiga tanda yang perlu banget kamu waspadai saat berkendara! 

1. Tebing Curam dan tanah terlihat renggang

Ilustrasi jalan rawan longsor (Pexels/Ira)

Kalau kamu berkendara dan melihat sisi jalan berupa tebing curam yang berdiri tegak tanpa pelindung atau penahan tanah, itu sudah jadi tanda pertama bahwa area tersebut berpotensi longsor. Apalagi kalau permukaan tanahnya terlihat retak-retak, mengering, atau justru terlalu gembur setelah diguyur hujan.

Kadang kamu juga bisa melihat lapisan tanah yang tampak terbelah atau ada celah memanjang di dinding tebing. Ini biasanya menandakan struktur tanah mulai bergerak dan bisa runtuh kapan saja. Kalau menemukan kondisi seperti ini, sebaiknya kurangi kecepatan, nyalakan lampu, dan hindari berhenti terlalu dekat dengan sisi tebing.

2. Banyak material di halan: Batu, tanah, dahan

Ilustrasi jalan rawan longsor (Pexels/Sakshi Patwa)

Jalanan yang mulai dipenuhi batu kecil, tanah basah, atau dahan pohon yang jatuh, sering kali dianggap sepele. Tapi hati-hati, itu bisa jadi pertanda awal longsor. Material yang jatuh ke jalan biasanya menandakan ada pergerakan tanah di atas tebing, dan jika hujan deras terus turun, bukan tidak mungkin longsoran besar akan menyusul.

Apalagi jika kamu melewati jalan yang berkelok tajam dan minim penerangan, kondisi ini jadi makin berbahaya. Oleh karena itu, penting banget buat tetap waspada dan hindari mengebut di daerah seperti ini. Kalau kamu sudah melihat banyak serpihan tanah atau batu berserakan, sebaiknya cari tempat aman untuk menepi atau segera keluar dari area tersebut.

3. Tanda resmi dan infrastruktur penahan mulai rusak

Ilustrasi jalan rusak (Pexels/Wilson Malone)

Pemerintah biasanya sudah memasang rambu peringatan di titik-titik rawan longsor. Kalau kamu melihat rambu bertuliskan “Awas Longsor” atau “Daerah Rawan Bencana”, itu bukan sekadar formalitas—tapi memang berarti daerah itu pernah atau sering terjadi longsor.

Selain itu, perhatikan juga tembok penahan tanah (retaining wall) di pinggir jalan. Kalau kamu lihat ada bagian yang retak, miring, atau bahkan ambrol sebagian, itu artinya daya tahan struktur sudah berkurang. Ini bisa memperbesar risiko tanah runtuh saat hujan turun deras.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwi Agustiar
EditorDwi Agustiar
Follow Us