Yakin Mau Beli Mobil Hybrid? Kenali Dulu Kekurangannya

- Mobil hybrid memiliki harga pembelian lebih tinggi dibanding mobil konvensional, karena dilengkapi dengan dua sistem penggerak dan baterai yang mahal.
- Biaya perawatan dan perbaikan mobil hybrid lebih tinggi karena teknologi yang kompleks, termasuk penggantian baterai yang mahal.
- Jarak tempuh motor listrik pada mobil hybrid terbatas, sehingga masih memerlukan pengisian bahan bakar secara berkala.
Mobil hybrid memang sangat menggiurkan. Kombinasi antara mesin bensin dan motor listriknya membuat konsumsi bahan bakarnya menjadi sangat irit. Selain itu, dibandingkan mobil konvensional, mobil hybrid juga lebih ramah lingkungan.
Tapi, di balik semua keunggulannya, mobil hybrid memiliki beberapa kelemahan yang perlu dipertimbangkan sebelum memutuskan untuk membelinya. Nah, berikut beberapa kelemahan utama dari mobil hybrid yang harus kamu pertimbangkan.
1. Harga baru lebih mahal

Kelemahan terbesar dari mobil hybrid adalah harga pembeliannya yang lebih mahal dibandingkan dengan mobil konvensional. Hal ini terjadi karena mobil hybrid dilengkapi dengan dua sistem penggerak, yaitu mesin bensin dan motor listrik, yang tentu saja memerlukan biaya produksi lebih tinggi.
Selain itu, baterai yang digunakan untuk menyimpan energi listrik pada mobil hybrid juga cukup mahal. Meskipun harga mobil hybrid semakin terjangkau seiring berjalannya waktu, namun untuk saat ini, harga mobil hybrid masih lebih tinggi sekitar 10-3 persen dibandingkan dengan mobil konvensional dengan spesifikasi serupa.
Peningkatan harga pembelian ini bisa menjadi pertimbangan bagi kamu yang memiliki anggaran terbatas. Meskipun mobil hybrid menawarkan penghematan bahan bakar yang lebih baik, biaya awal yang lebih tinggi dapat mempengaruhi keputusan pembelian, terutama bagi mereka yang lebih mementingkan harga murah.
2. Biaya perawatan yang lebih tinggi

Meskipun mobil hybrid dapat mengurangi pengeluaran bahan bakar, biaya perawatan dan perbaikan justru bisa lebih tinggi daripada mobil biasa. Salah satu faktor yang membuat perawatan mobil hybrid lebih mahal adalah teknologi yang lebih kompleks.
Mobil hybrid memiliki dua sistem penggerak, yakni mesin bensin dan motor listrik, serta sistem pengisian dan pengelolaan baterai yang lebih rumit. Oleh karena itu, biaya servis dan suku cadang untuk mobil hybrid bisa lebih mahal dibandingkan dengan mobil konvensional.
Baterai pada mobil hybrid juga memiliki masa pakai terbatas, dan penggantian baterai tersebut bisa sangat mahal, terutama jika mobil hybrid sudah berusia beberapa tahun. Meskipun beberapa produsen menawarkan garansi panjang untuk baterai, namun penggantian baterai setelah garansi berakhir tetap menjadi biaya besar yang harus dipertimbangkan.
3. Keterbatasan jarak tempuh dengan motor listrik

Meskipun mobil hybrid mengandalkan motor listrik untuk menghemat bahan bakar, jarak tempuh yang dapat dicapai dengan motor listrik saja sangat terbatas. Pada mobil hybrid konvensional, motor listrik hanya berfungsi untuk memberikan tambahan tenaga pada mesin bensin dan tidak mampu menggerakkan mobil untuk jarak jauh tanpa bantuan mesin bensin. Ini berarti bahwa mobil hybrid tidak dapat sepenuhnya beroperasi dengan tenaga listrik dalam jangka waktu lama, berbeda dengan mobil listrik murni yang hanya mengandalkan motor listrik.
Karena keterbatasan jarak tempuh dengan motor listrik, mobil hybrid masih memerlukan pengisian bahan bakar secara berkala, yang dapat mengurangi kenyamanan bagi pengemudi yang menginginkan mobil dengan jarak tempuh yang lebih panjang tanpa harus sering mengisi bahan bakar.
So, hybrid menawarkan banyak keuntungan dalam hal efisiensi bahan bakar dan ramah lingkungan. Namun, harga pembelian yang lebih tinggi, biaya perawatan yang lebih mahal, dan keterbatasan jarak tempuh dengan motor listrik harus kamu pertimbangkan sebelum membelinya.