5 Kesalahan Saat Membeli Oli Motor, Jarang Banget Disadari Biker!

- Tidak memperhatikan spesifikasi pabrikan motor
- Tergiur harga murah tanpa memeriksa kualitas oli
- Salah memilih jenis oli sesuai kebutuhan dan kondisi pemakaian motor
Membeli oli motor seharusnya menjadi hal sederhana, tapi kenyataannya banyak pengendara yang masih keliru dalam memilih. Oli adalah komponen penting yang menjaga mesin tetap terlindungi, bekerja optimal, dan tahan lama. Kesalahan dalam memilih oli bisa membuat mesin cepat aus, boros bahan bakar, bahkan mengalami kerusakan serius.
Bayangkan kamu baru saja mengganti oli, tapi bukannya mesin terasa halus, malah muncul suara kasar dan performa menurun. Ternyata, oli yang dibeli tidak sesuai spesifikasi motor. Kasus seperti ini sering terjadi karena pengendara kurang memperhatikan detail penting sebelum membeli.
1. Tidak memperhatikan spesifikasi pabrikan

Setiap motor memiliki rekomendasi jenis oli, tingkat kekentalan (viskositas), dan standar API atau JASO tertentu. Mengabaikan informasi ini dan asal membeli oli hanya karena harga murah atau merek terkenal bisa berakibat fatal. Oli yang terlalu kental atau terlalu encer akan mengganggu sirkulasi pelumasan dan memengaruhi performa mesin.
2. Tergiur harga murah tanpa memeriksa kualitas

Banyak oli palsu beredar dengan kemasan mirip produk asli dan harga jauh lebih murah. Membeli oli tanpa memastikan keaslian melalui toko resmi atau distributor terpercaya berisiko tinggi. Oli palsu biasanya tidak memiliki aditif pelindung yang memadai, sehingga mesin cepat aus.
3. Salah memilih jenis oli

Oli motor terbagi menjadi mineral, semi-sintetis, dan sintetis penuh. Motor harian dengan jarak tempuh pendek mungkin cukup dengan oli mineral, sementara motor performa tinggi lebih cocok menggunakan oli sintetis. Salah memilih jenis oli bisa membuat perlindungan mesin tidak optimal dan interval penggantian jadi lebih singkat.
4. Mengabaikan kondisi pemakaian motor

Motor yang sering digunakan di kemacetan, perjalanan jauh, atau membawa beban berat memerlukan oli dengan performa tinggi yang tahan panas. Banyak pengendara memilih oli standar tanpa mempertimbangkan gaya berkendara dan kondisi jalan yang dilalui. Akibatnya, oli cepat menurun kualitasnya sebelum jadwal penggantian.
5. Tidak memperhatikan tanggal produksi dan masa simpan

Oli memiliki masa simpan tertentu, biasanya 3–5 tahun dari tanggal produksi. Membeli oli yang sudah terlalu lama disimpan dapat menurunkan kualitas pelumas karena aditif di dalamnya mulai terdegradasi. Sayangnya, banyak pembeli yang tidak memeriksa kode produksi pada kemasan.
Kesimpulannya, membeli oli motor tidak bisa dilakukan asal-asalan. Perhatikan spesifikasi pabrikan, pastikan keaslian produk, pilih jenis oli sesuai kebutuhan, sesuaikan dengan kondisi penggunaan, dan cek masa simpan sebelum membeli. Dengan begitu, mesin motor akan tetap terjaga, awet, dan performanya optimal.