Jakarta, IDN Times - Kondisi cuaca bisa memengaruhi aktivitas bersepeda. Termasuk ketika gowes saat hujan. Hujan menimbulkan hal-hal yang bisa mengurangi kenyamanan dan keamanan gowes, seperti udara yang bertambah dingin dan jalanan yang licin.
Karenanya, buat kamu para goweser perlu mengetahui sejumlah tips yang bisa diterapkan agar tetap enjoy saat gowes di tengah hujan!
Mengetahui perubahan cuaca yang tidak menentu sekarang ini, tidak ada jaminan goweser akan pulang-pergi pada cuaca yang sama-sama cerah. Karenanya, persiapan menjadi kunci untuk gowes tetap aman dan nyaman kala hujan.
Selalu sediakan perlengkapan gowes seperti topi sepeda, sarung tangan, kacamata, hingga jas hujan yang bisa disimpan dalam tas waterproof.
Selain mempersiapkan diri, sepeda juga harus dipersiapkan. Aksesoris yang bisa disiapkan untuk gowes saat hujan, di antaranya lampu depan dan belakang, serta fender.
Cornering di tikungan dilakukan untuk menjaga kecepatan sepeda. Trik ini aman-aman saja kalau dilakukan saat cuaca cerah atau minimal tidak hujan dan jalanan tidak basah. Namun, lain ceritanya kalau melakukan cornering saat hujan dan jalanan basah.
Sebab, cornering saat jalanan basah bisa mengurangi grip ban dengan jalanan. Ini menyebabkan goweser lebih mudah tergelincir. Karena salah satu kunci aman gowes saat hujan adalah meningkatkan grip ban sepeda dengan jalanan.
Yang bisa dilakukan untuk tetap aman melewati tikungan saat hujan adalah turunkan kecepatan. Lakukan pengereman sebelum mulai berbelok. Ini berkaitan dengan jarak pengereman yang bertambah saat hujan.
Mengingat efektivitas pengereman sepeda berkurang saat hujan, goweser perlu lebih perhatian dengan teknik pengereman yang dilakukan.
Jika ingin mengurangi kecepatan, lakukan secara bertahap. Hindari mengerem pada menit-menit terakhir ketika mendekati lampu merah atau hendak berbelok.
Mengerem secara bertahap ini juga efektif untuk menghilangkan kumpulan air hujan di bagian rim pelek. Dengan demikian, bantalan rem bisa mencengkeram rim pelek lebih baik saat hujan.
Bagian jalan yang dicat lebih licin daripada bagian jalan lainnya. Terlebih saat jalanan basah. Karenanya, usahakan menghindari bagian jalan ini.
Hal serupa juga diterapkan ketika melihat permukaan berbahan besi, seperti penutup drainase dan rel kereta api. Permukaan berbahan besi ini bisa menjadi sangat licin ketika basah.
Genangan air bisa berbahaya karena goweser tidak bisa mengetahui apa yang ada di bawahnya. Bisa saja genangan air tersebut mengandung objek-objek yang seharusnya dihindari, seperti kerikil tajam.
Berdiri di atas sepeda saat menggowes, khususnya ketika menaiki tanjakan, adalah hal yang sering dilakukan goweser. Namun teknik gowes ini saat hujan tidak tepat, guys.
Sebab, ketika gowes sambil berdiri, traksi pada roda belakang berkurang dan bisa meningkatkan potensi roda belakang tergelincir.
Beban berat saat duduk bisa membantu mempertahankan traksi roda belakang saat harus mengayuh lebih keras.