Alasan Oli Tetap Harus Diganti Meski Motor Jarang Digunakan

Mengganti oli seharusnya menjadi rutinintas biker setiap bulan. Sebab, dengan mengganti oli, sistem pelumasan di dalam mesin akan optimal. Dengan begitu kinerja mesin akan selalu prima dan efisiensi bahan bakar selalu terjaga.
Tapi tahu gak sih kalau mengganti oli juga harus dilakukan pada motor yang jarang digunakan. Misalnya, kamu harus meninggalkan motormu di rumah selama beberapa bulan karena harus pergi ke luar kota. Oli motormu tetap harus diganti saat motor itu akan digunakan kembali. Berikut alasannya.
1. Kualitas oli menurun seiring waktu

Oli motor terdiri dari pelumas dasar dan sejumlah aditif seperti deterjen dan agen antikarat yang berfungsi melindungi mesin. Meski motor tidak digunakan, aditif dalam oli akan mulai terurai seiring waktu, sehingga mengurangi efektivitas pelumas dalam menjaga mesin dari keausan. Proses ini dikenal sebagai degradasi oli, yang menyebabkan hilangnya kemampuan oli untuk melumasi dan melindungi komponen dengan baik.
Degradasi ini juga berdampak pada viskositas atau kekentalan oli, yang sangat penting dalam menjaga performa pelumasan. Jika oli terlalu encer atau terlalu kental, ia tidak dapat melumasi komponen secara optimal, sehingga bisa mempengaruhi usia mesin dan membuat mesin berisiko mengalami kerusakan lebih cepat saat motor digunakan kembali.
2. Pengendapan kotoran dan partikel

Selama masa penggunaan terakhir motor, ada sisa-sisa partikel, kotoran, dan bahkan serpihan kecil logam yang mungkin tercampur dalam oli. Jika oli dibiarkan dalam mesin tanpa diganti, kotoran ini bisa mengendap dan menumpuk, bahkan jika motor tidak digunakan. Pengendapan tersebut bisa menyumbat jalur oli dan menghambat sirkulasi pelumas ke bagian-bagian mesin yang memerlukan pelumasan optimal.
Ketika motor dinyalakan kembali setelah lama tidak digunakan, endapan ini bisa menjadi abrasif dan menyebabkan goresan atau keausan pada komponen mesin, sehingga mengganti oli sebelum penyimpanan jangka panjang akan sangat membantu dalam mencegah penumpukan kotoran.
3. Kelembapan dan risiko korosi

Ketika motor disimpan, terutama di lingkungan yang lembap, kelembapan udara dapat menyebabkan kondensasi di dalam mesin. Kondensasi ini kemudian bercampur dengan oli dan mengurangi kemampuannya untuk melindungi komponen mesin dari karat. Kelembapan yang bercampur dengan oli akan membuat logam di dalam mesin rentan terhadap oksidasi, dan jika karat terbentuk pada komponen kritis seperti piston atau poros engkol, kinerjanya akan terganggu saat mesin digunakan lagi.
Mengganti oli sebelum menyimpan motor dapat membantu mencegah efek kondensasi, terutama karena oli baru cenderung memiliki lapisan perlindungan yang lebih baik terhadap karat dan korosi.
4. Oksidasi oli menurunkan fungsi pelumasan

Oksidasi adalah proses alami yang terjadi ketika oli terkena udara dalam waktu lama. Saat motor disimpan, terutama jika tidak digunakan dalam waktu berbulan-bulan, oli akan mengalami oksidasi, yang menyebabkan pelumas ini mengental dan membentuk zat asam.
Asam ini tidak hanya mengurangi efektivitas pelumas, tetapi juga dapat merusak komponen-komponen di dalam mesin. Oli yang teroksidasi juga kehilangan kemampuan untuk mengurangi gesekan, yang menyebabkan mesin bekerja lebih keras saat dihidupkan kembali.