Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Motor Jarang Dipakai Justru Lebih Cepat Rusak? Begini Penjelasannya

ilustrasi motor (pexels.com/daria usanova)
ilustrasi motor (pexels.com/daria usanova)
Intinya sih...
  • Aki motor cepat tekor karena tidak pernah dinyalakan secara rutin, menyebabkan biaya tambahan untuk penggantian aki.
  • Oli dalam mesin motor kehilangan kualitas dan bisa mengental saat jarang dipakai, menyebabkan performa mesin menurun drastis.
  • Ban motor bisa retak atau kempes karena tekanan angin berkurang, sedangkan sistem pengereman menjadi kurang pakem dan berbahaya.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Banyak orang berpikir kalau motor yang jarang dipakai otomatis lebih awet. Logikanya sederhana, karena motor tidak digunakan setiap hari, maka mesin dan komponen lain pasti lebih tahan lama. Namun kenyataannya gak selalu begitu. Motor yang terlalu lama menganggur malah bisa lebih cepat mengalami masalah tertentu.

Fakta ini sering membuat pemilik motor kaget ketika akhirnya ingin menghidupkan kendaraannya setelah berminggu-minggu bahkan berbulan-bulan dibiarkan. Mesin terasa berat, aki soak, sampai rem yang jadi kurang responsif. Jadi, motor yang jarang dipakai bukan berarti lebih sehat, justru ada potensi kerusakan yang lebih serius. Nah, berikut beberapa alasannya.

1. Aki jadi cepat tekor

ilustrasi aki sepeda motor (vecteezy.com/kasarp Techawongtham)
ilustrasi aki sepeda motor (vecteezy.com/kasarp Techawongtham)

Salah satu masalah paling umum pada motor yang jarang dipakai adalah aki cepat tekor. Aki motor tetap membutuhkan aliran listrik meskipun motor dalam kondisi mati. Jika motor tidak pernah dinyalakan, aki gak bisa mengisi ulang dayanya. Akibatnya, saat motor dipakai kembali, mesinnya susah dinyalakan karena daya aki sudah habis.

Kalau sudah seperti ini, motor jadi sering perlu dicas ulang bahkan diganti dengan aki baru. Padahal usia aki seharusnya bisa lebih panjang kalau motor rutin dipakai. Jadi, semakin lama motor dibiarkan, semakin besar kemungkinan aki kehilangan daya totalnya. Hal ini jelas bikin pemilik motor keluar biaya tambahan yang gak perlu.

2. Oli kehilangan kualitas

illustrasi ganti oli sepeda motor (vecteezy.com/kasarp Techawongtham)
illustrasi ganti oli sepeda motor (vecteezy.com/kasarp Techawongtham)

Oli di dalam mesin motor berfungsi melumasi dan melindungi komponen dari gesekan. Saat motor jarang dipakai, oli bisa mengendap dan kehilangan kualitasnya. Lama-kelamaan, lapisan oli tidak lagi bekerja maksimal, sehingga mesin lebih cepat aus. Bahkan dalam kondisi tertentu, oli bisa mengental sehingga sulit bersirkulasi saat motor dinyalakan kembali.

Selain itu, oli yang sudah lama mengendap juga bisa menimbulkan kerak. Kerak inilah yang membuat performa mesin menurun drastis. Jadi, walaupun motor jarang dipakai, oli tetap harus diganti sesuai jadwal. Kalau tidak, motor malah bisa rusak parah meskipun kilometernya masih rendah.

3. Ban jadi retak atau kempes

ilustrasi ban motor (pexels.com/Harvey Tan Villarino)
ilustrasi ban motor (pexels.com/Harvey Tan Villarino)

Ban motor juga bisa rusak walaupun gak pernah dipakai jalan jauh. Jika motor dibiarkan dalam posisi diam terlalu lama, ban akan menopang beban motor di satu titik saja. Hal ini bisa membuat permukaan ban kempes tidak merata atau bahkan timbul retakan. Apalagi kalau motor disimpan di tempat yang panas atau lembap.

Tekanan angin pada ban juga bisa berkurang sedikit demi sedikit meskipun motor tidak digunakan. Akhirnya, saat motor ingin dipakai kembali, ban terasa kempes dan gak nyaman dikendarai. Kalau kondisi ini dibiarkan terus-menerus, umur ban bisa lebih pendek dari yang seharusnya. Jadi, ban tetap perlu dicek meskipun motor jarang dipakai.

4. Rem jadi kurang pakem

ilustrasi starter motor (pexels.com/Michelle Leman)
ilustrasi starter motor (pexels.com/Michelle Leman)

Sistem pengereman pada motor sangat bergantung pada kelancaran komponen seperti cakram, tromol, dan minyak rem. Motor yang jarang dipakai cenderung membuat bagian rem berkarat karena kelembapan. Selain itu, minyak rem juga bisa berkurang kualitasnya saat motor terlalu lama tidak digunakan. Alhasil, rem menjadi kurang pakem dan lebih berbahaya ketika motor kembali dikendarai.

Masalah lain yang sering muncul adalah kampas rem yang menempel terlalu lama pada cakram atau tromol, sehingga membuatnya lengket. Kondisi ini bisa mengganggu fungsi rem ketika motor dipakai lagi. Bahkan, dalam beberapa kasus, rem jadi macet dan sulit digerakkan. Hal ini jelas bisa membahayakan keselamatan pengendara.

Jadi, motor yang jarang dipakai bukan berarti lebih awet, justru bisa menimbulkan banyak masalah. Mulai dari aki yang cepat soak, oli yang menurun kualitasnya, ban yang retak, sampai rem yang kurang pakem. Semua hal ini bisa berujung pada biaya perbaikan yang gak sedikit.

Supaya motor tetap terawat, sebaiknya motor dinyalakan secara rutin meskipun tidak digunakan setiap hari. Dengan begitu, komponen motor tetap berfungsi normal dan motor siap dipakai kapan saja. Ingat, motor sehat bukan karena jarang dipakai, tapi karena dirawat dengan baik.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwi Agustiar
EditorDwi Agustiar
Follow Us

Latest in Automotive

See More

Daihatsu Sebut Rocky Hybrid Dapat Respons Positif dari Konsumen

15 Sep 2025, 16:31 WIBAutomotive