Kapan Mengganti V-Belt Motor Matic? Perhatikan Tiga Tanda Ini
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Salah satu komponen penting pada motor matic adalah v-belt. Fungsi komponen ini mirip rantai pada motor bebek atau sport.
Sehingga jika v-belt rusak, maka motor gak akan bisa jalan meski mesinnya baik-baik saja. So, sangat penting untuk selalu merawat komponen satu ini.
Nah, berikut tiga tanda v-belt motor maticmu sudah harus diganti. Sebab v-belt yang sudah tidak layak berpotensi putus di jalan.
1. Ada retakan pada v-belt
Kamu bisa menilai apakah v-belt masih layak atau tidak dengan melihat langsung v-belt tersebut. Untuk itu kamu harus membongkar terlebih dahulu bagian cvt motormu.
Jika kamu melihat ada bagian yang retak, meskipun retak halus, pada permukaan v-belt, maka sebaiknya ganti dengan v-belt baru.
Sebab v-belt yang telah retak berpotensi putus atau setidaknya membuat performa motor jauh berkurang.
Baca Juga: Suara Gredek pada Motor Matik Bikin Jengkel? Cek Tiga Bagian Ini
Editor’s picks
2. Cek kondisi kawat v-belt
Selain melihat permukaan v-belt, bagian lain yang harus kamu perhatikan adalah kawat v-belt yang berada di bagian samping v-belt.
Jika kawatnya sudah berkarat, sebaiknya ganti dengan v-belt baru. Sebab kawat v-belt yang telah berkarat sangat rentan putus.
3. Melewati batas tempuh
Setiap komponen punya umurnya sendiri, begitu pun v-belt. Rata-rata umur v-belt itu sekitar 20 ribu kilometer.
Jika skuter matikmu telah melewati jarak tersebut, sebaiknya ganti v-beltnya. Sebab memang sudah waktunya melakukan pergantian.
Mengganti v-belt secara berkala, selain akan membuat performa motormu selalu terjaga, juga bisa menghindarimu dari kecelakaan.
Baca Juga: 6 Motor Matic Terbaik untuk Keluarga di Bawah Rp20 Juta