Helm MotoGP Menggunakan Standar Apa?

- Standar FIM FRHPhe-01 jauh lebih ketat daripada standar helm jalan raya seperti SNI, DOT, atau ECE 22.06.
- Helm MotoGP terbuat dari material komposit ringan seperti karbon kevlar, dengan desain aerodinamis dan sistem ventilasi khusus.
- Merek helm ternama seperti AGV, Shoei, Arai, Shark, HJC, dan KYT telah memenuhi standar FIM dan digunakan oleh pembalap MotoGP.
MotoGP dikenal sebagai ajang balap motor paling bergengsi di dunia. Dengan kecepatan motor yang dapat melaju hingga lebih dari 350 km/jam, aspek keselamatan menjadi prioritas yang tidak bisa ditawar. Salah satu perlengkapan paling vital bagi pembalap adalah helm. Banyak yang penasaran, helm yang digunakan di MotoGP sebenarnya memakai standar apa dan bagaimana bedanya dengan helm untuk penggunaan jalan raya sehari-hari.
Helm yang digunakan di lintasan balap tidak hanya harus nyaman dan aerodinamis, tetapi juga wajib memberikan perlindungan maksimal dari risiko benturan pada kecepatan sangat tinggi. Karena itulah, helm untuk MotoGP harus lolos uji sesuai standar internasional yang sangat ketat dan disahkan oleh FIM atau Fédération Internationale de Motocyclisme sebagai badan resmi penyelenggara balap motor dunia.
1. Standar FIM Racing Homologation Programme

Sejak tahun 2019, setiap helm yang digunakan di ajang MotoGP diwajibkan memenuhi standar FRHPhe-01 yang dikeluarkan oleh FIM. Standar ini jauh lebih ketat dibandingkan standar helm untuk jalan raya seperti SNI, DOT, atau bahkan ECE 22.06. Proses pengujiannya mencakup simulasi tabrakan dari berbagai arah, uji penetrasi untuk menilai ketahanan helm terhadap benda tajam yang menghantam dengan kecepatan tinggi, serta uji rotasi yang menilai sejauh mana helm mampu melindungi kepala dari gaya puntir yang bisa menyebabkan cedera otak.
Selain itu, kualitas visor juga menjadi perhatian khusus. Visor helm MotoGP harus mampu menahan benturan keras, tahan gores, anti pecah, serta tetap memberikan visibilitas yang jelas meskipun digunakan dalam kondisi balap yang penuh tekanan. Faktor stabilitas dan aerodinamika pun diuji agar helm tetap nyaman sekaligus aman ketika dipakai pada kecepatan ekstrem.
2. Perbedaan dengan helm jalan raya

Jika dibandingkan dengan helm yang digunakan sehari-hari di jalan raya, perbedaan standarnya cukup signifikan. Helm harian di Indonesia hanya diwajibkan memenuhi standar SNI, sementara di Amerika Serikat menggunakan standar DOT, dan di Eropa memakai standar ECE. Meskipun standar ECE tergolong ketat, tuntutan di lintasan balap MotoGP jauh lebih besar.
Helm MotoGP biasanya dibuat dari material komposit ringan seperti karbon kevlar yang memberikan perlindungan tinggi tanpa menambah beban pada kepala pembalap. Desainnya sangat aerodinamis agar tetap stabil di kecepatan tinggi. Sistem ventilasinya juga dirancang khusus supaya sirkulasi udara tetap lancar meskipun helm dipakai dalam waktu lama. Visor dilengkapi teknologi anti-embun, lapisan anti-sinar matahari, serta tear-off yang bisa dilepas ketika kotor saat balapan berlangsung.
Dengan kata lain, helm untuk MotoGP bukan hanya pelindung kepala, tetapi juga bagian dari strategi performa pembalap di lintasan. Kecepatan, kenyamanan, dan keselamatan berpadu dalam satu produk yang sudah melalui riset mendalam.
3. Merek helm yang dipakai di MotoGP

Beberapa merek internasional ternama telah memenuhi standar FIM dan digunakan oleh pembalap MotoGP. AGV dikenal luas karena dipakai oleh legenda seperti Valentino Rossi dan kini Francesco Bagnaia. Shoei menjadi andalan Marc Marquez, sementara Arai digunakan Maverick Viñales. Merek Shark juga populer dengan pembalap seperti Johann Zarco, sementara HJC hingga KYT turut hadir dalam jajaran helm yang dipakai sejumlah pembalap. Kehadiran merek-merek ini menunjukkan betapa seriusnya produsen helm dalam mengembangkan teknologi perlindungan kepala dengan standar tertinggi.
So, helm MotoGP menggunakan standar FIM FRHPhe-01, yaitu sertifikasi khusus balap yang jauh lebih ketat daripada standar helm jalan raya. Standar ini memastikan helm mampu melindungi pembalap dalam kondisi ekstrem, termasuk benturan keras, gaya rotasi, maupun tekanan aerodinamis di kecepatan tinggi. Sementara helm berstandar SNI atau ECE sudah cukup aman untuk penggunaan harian, helm yang dipakai di MotoGP merupakan level tertinggi dari teknologi perlindungan kepala di dunia otomotif.