Kenapa Air Laut Bisa Bikin Motor Rusak?

Naik motor menyusuri pantai memang bisa menjadi pengalaman yang sangat menyenangkan. Apalagi kalau kamu melakukannya ketika sunset, ketika sinar matahari sedang indah-indahnya. Tapi tahu gak sih kalau berkendara motor di pantai itu berisiko merusak komponen motor?
Yup, motor yang sering bersentuhan langsung dengan air laut memang berisiko mengalami kerusakan lebih cepat. Sebab kandungan garam yang tinggi di dalam air laut menyebabkan korosi pada komponen motor yang mengandung logam. Berikut alasan mengapa air laut berbahaya bagi motor yang harus kamu ketahui.
1. Air laut bisa memicu korosi

Air laut mengandung kadar garam yang sangat tinggi, yang dapat mempercepat proses korosi (pengkaratan) pada logam. Saat motor terkena air laut, partikel garam akan menempel pada berbagai komponen logam, seperti rangka, knalpot, velg, dan komponen mesin. Garam bersifat higroskopis, artinya ia mudah menyerap air, dan ini mempercepat terjadinya reaksi kimia yang menyebabkan logam berkarat.
Korosi yang terjadi pada bagian motor dapat menyebabkan kerusakan serius. Misalnya, jika rangka motor mulai berkarat, kekuatan struktural kendaraan bisa berkurang, sehingga berpotensi membahayakan keselamatan pengendara. Knalpot yang terkena korosi akan mengalami kebocoran, sehingga mengurangi efisiensi pembuangan gas dan bisa mengakibatkan suara mesin yang lebih berisik.
Untuk mengurangi risiko ini, sangat penting membersihkan motor secara menyeluruh dengan air tawar setelah berkendara di daerah pantai atau jika terkena air laut.
2. Air laut juga bisa merusak sistem kelistrikan

Selain menyebabkan korosi, air laut juga dapat merusak sistem kelistrikan pada motor. Komponen listrik seperti kabel, soket, dan terminal pada motor rentan terhadap korosi jika terkena air laut. Garam yang menempel pada bagian kelistrikan dapat memicu hubungan pendek (korsleting) atau mengganggu koneksi listrik, yang pada akhirnya bisa mengakibatkan masalah seperti lampu yang tidak berfungsi, aki cepat habis, atau bahkan mogok.
Kerusakan pada sistem kelistrikan juga sering sulit dideteksi karena banyak komponen tersembunyi di balik bodi motor. Jika motor terkena cipratan air laut, pembersihan yang tidak menyeluruh bisa membuat garam tertinggal di bagian yang sulit dijangkau, mempercepat proses korosi pada kabel dan terminal listrik.
Oleh karena itu, penting untuk melakukan pengecekan rutin pada sistem kelistrikan setelah motor terpapar air laut, serta memastikan bahwa bagian-bagian penting terlindungi dengan baik.
3. Merusak sistem pelumas

Air laut juga dapat masuk ke dalam sistem pelumas dan mesin motor, terutama jika motor digunakan di daerah yang sering bersentuhan langsung dengan air laut, seperti pantai. Ketika air laut masuk ke dalam mesin, kandungan garamnya dapat bercampur dengan pelumas, sehingga mengurangi efektivitas pelumasan. Akibatnya, komponen mesin yang seharusnya bergerak dengan lancar akan mengalami gesekan yang lebih tinggi, meningkatkan risiko keausan dan kerusakan.
Selain itu, jika air laut masuk ke ruang mesin, ada risiko terjadi korosi pada komponen internal seperti piston, silinder, dan bantalan mesin. Hal ini dapat menyebabkan mesin kehilangan performa, sulit dihidupkan, atau bahkan mengalami kerusakan permanen jika tidak ditangani dengan cepat.
Menggunakan motor di daerah pesisir memerlukan perhatian khusus terhadap kebersihan dan perawatan pelumas, serta pengecekan mesin secara berkala untuk memastikan tidak ada cairan yang mengganggu kinerjanya.