Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kenapa Warna Oli Motor Berubah setelah Pemakaian?

ilustrasi menuang oli motor (pexels.com/Gera Cejas)
ilustrasi menuang oli motor (pexels.com/Gera Cejas)
Intinya sih...
  • Zat aditif deterjen mengikat residu karbon untuk menjaga kebersihan mesin
  • Panas ekstrem dan oksidasi kimia menyebabkan perubahan warna oli motor
  • Kontaminasi elemen luar seperti air atau serpihan logam dapat menjadi indikasi kerusakan komponen mesin
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Perubahan warna pada oli mesin sepeda motor sering kali menimbulkan tanda tanya besar bagi para pemilik kendaraan. Cairan yang semula berwarna kuning keemasan atau jernih dapat berubah menjadi gelap hanya dalam hitungan hari atau minggu setelah dituangkan ke dalam bak mesin. Fenomena ini sebenarnya adalah proses alami yang terjadi akibat interaksi zat kimia pelumas dengan berbagai elemen di dalam ruang pembakaran.

Memahami alasan teknis di balik perubahan warna pelumas sangat penting untuk membedakan antara proses kerja mesin yang normal dan indikasi adanya kerusakan sistemis. Oli tidak hanya bertugas melumasi, tetapi juga berperan sebagai pembersih dan penjaga suhu. Ketika warna oli berubah, hal tersebut sering kali menjadi pesan visual mengenai apa yang sedang terjadi di dalam komponen yang paling tersembunyi dari sebuah sepeda motor.

1. Peran zat aditif deterjen dalam mengikat residu karbon

ilustrasi ganti oli motor (pexels.com/lucas)
ilustrasi ganti oli motor (pexels.com/lucas)

Penyebab utama oli berubah menjadi gelap atau hitam adalah fungsi pembersihan yang dijalankan oleh zat aditif deterjen di dalam pelumas. Setiap kali mesin bekerja, terjadi proses pembakaran bahan bakar dan udara yang menghasilkan residu berupa kerak karbon atau jelaga. Oli yang bersirkulasi akan menyapu sisa-sisa pembakaran tersebut agar tidak mengendap dan menjadi kerak keras pada dinding silinder maupun piston.

Jika oli tetap berwarna jernih setelah digunakan dalam waktu lama, hal tersebut justru patut diwaspadai karena bisa berarti zat pembersih tidak bekerja secara optimal. Warna hitam menunjukkan bahwa oli berhasil mengikat kotoran dan membawanya mengalir, sehingga bagian dalam mesin tetap bersih dan terhindar dari penyumbatan saluran pelumasan. Selama kekentalan atau viskositasnya masih terjaga, perubahan warna menuju gelap adalah tanda bahwa oli sedang menjalankan tugas menjaga kebersihan mesin dengan baik.

2. Pengaruh panas ekstrem dan proses oksidasi kimia

Ilustrasi mengganti oli motor (Istimewa)
Ilustrasi mengganti oli motor (Istimewa)

Suhu operasional mesin yang sangat tinggi secara perlahan akan mengubah struktur kimia dari pelumas melalui proses yang disebut oksidasi. Saat mesin dipacu, oli terpapar panas yang dihasilkan dari gesekan antar logam dan ledakan di ruang bakar. Paparan panas yang konsisten ini menyebabkan molekul oli bereaksi dengan oksigen, yang secara bertahap menggelapkan warna cairan tersebut seiring dengan bertambahnya masa pakai.

Oksidasi yang terjadi secara wajar tidak akan merusak performa mesin seketika, namun jika motor sering digunakan dalam kondisi macet parah atau beban berat, suhu mesin akan meningkat drastis. Panas berlebih ini mempercepat proses oksidasi sehingga oli menjadi lebih cepat kental dan berwarna hitam pekat sebelum waktunya. Inilah alasan mengapa penggantian pelumas harus dilakukan lebih cepat pada kendaraan yang sering menghadapi lalu lintas padat dibandingkan kendaraan yang digunakan untuk perjalanan lancar di jalur antar kota.

3. Kontaminasi elemen luar dan indikasi kerusakan komponen

Ilustrasi oli motor (wahanahonda.com)
Ilustrasi oli motor (wahanahonda.com)

Selain karbon dan panas, perubahan warna yang tidak lazim bisa disebabkan oleh kontaminasi elemen dari luar sistem pelumasan. Salah satu gejala yang paling berbahaya adalah jika oli berubah warna menjadi putih keruh seperti susu. Kondisi ini menandakan bahwa minyak rem telah tercampur dengan air, yang biasanya terjadi akibat kebocoran pada sistem pendingin cairan (radiator) atau masuknya air hujan melalui celah pernapasan mesin yang rusak.

Warna lain yang perlu diwaspadai adalah abu-abu metalik yang mengkilap saat terkena cahaya matahari. Warna ini menunjukkan adanya serpihan halus logam yang terkikis akibat keausan ekstrem pada komponen internal mesin seperti ring piston atau kruk as. Kontaminasi semacam ini menurunkan daya lumas secara drastis dan dapat memicu kerusakan permanen jika tidak segera ditangani. Dengan memantau perubahan warna secara rutin, deteksi dini terhadap masalah besar dapat dilakukan guna memastikan motor tetap memiliki performa yang tangguh dan berusia panjang.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwi Agustiar
EditorDwi Agustiar
Follow Us

Latest in Automotive

See More

Cara Menilai Kelayakan Karet Ban Mobil, Antisipasi Pecah Ban

25 Des 2025, 20:05 WIBAutomotive