Kenapa Leher Knalpot Motor Mudah Berkarat?

- Terpapar panas ekstrem dan perubahan suhu drastisLeher knalpot menerima aliran gas buang dengan suhu tinggi, menyebabkan pemuaian dan penyusutan material logam serta retaknya lapisan pelindung.
- Kelembapan dan cipratan air jalananLeher knalpot rentan terkena cipratan air dari jalan yang bisa mempercepat proses oksidasi dan munculnya karat.
- Lapisan pelindung yang tipis atau kurang perawatanBanyak leher knalpot menggunakan baja biasa yang hanya dilapisi cat atau chrome tipis, tanpa perawatan rutin membuat proses korosi semakin cepat.
Leher knalpot bisa jadi bagian motor yang paling sering dikeluhkan para biker. Sebab, bagian satu ini gampang sekali terpapar karat. Kalau sudah begitu, penampilan motor pasti gak akan keren lagi.
Selain itu, karat juga bisa membuat material knalpot menipis hingga akhirnya berlubang. Masalah ini tentu tidak diinginkan karena dapat memengaruhi suara, pembuangan gas, bahkan tenaga motor.
Karena itu sangat penting mencari tahu kenapa leher knalpot mudah sekali berkarat agar kita bisa mencegahnya.
1. Terpapar panas ekstrem dan perubahan suhu drastis

Leher knalpot adalah bagian yang langsung menerima aliran gas buang dari mesin. Gas ini memiliki suhu yang sangat tinggi, bahkan bisa mencapai ratusan derajat Celsius. Setiap kali mesin dimatikan, suhu pada leher knalpot turun drastis.
Siklus pemanasan dan pendinginan ini membuat material logam mengalami pemuaian dan penyusutan berulang. Akibatnya, lapisan pelindung seperti cat atau chrome bisa retak atau terkelupas, memberi jalan bagi karat untuk mulai muncul.
2. Kelembapan dan cipratan air jalanan

Meskipun tidak selalu terkena hujan langsung, leher knalpot berada di posisi yang rentan terkena cipratan air dari jalan. Saat motor melintas di jalan basah, percikan air bercampur kotoran atau garam jalanan bisa menempel di permukaan knalpot.
Ketika knalpot masih panas, air akan cepat menguap, tetapi sisa mineral dan kotoran akan tertinggal. Sisa ini bisa bersifat korosif, mempercepat proses oksidasi dan munculnya karat. Di daerah pesisir, kandungan garam di udara bahkan membuat proses ini berlangsung lebih cepat.
3. Lapisan pelindung yang tipis atau kurang perawatan

Tidak semua leher knalpot dibuat dari material tahan karat seperti stainless steel. Banyak motor, terutama yang masuk kelas menengah ke bawah, menggunakan baja biasa yang hanya dilapisi cat atau chrome tipis.
Seiring waktu, lapisan ini bisa terkelupas akibat panas, benturan kerikil, atau goresan saat pembersihan. Tanpa lapisan pelindung yang memadai, logam di bawahnya akan langsung bereaksi dengan oksigen dan kelembapan, membentuk karat. Kurangnya perawatan rutin seperti pembersihan dan pelapisan ulang membuat proses korosi semakin cepat.
Menjaga leher knalpot agar tetap bebas dari karat sebenarnya tidak sulit. Membersihkan secara rutin setelah terkena hujan atau lumpur, menggunakan cairan anti karat, dan menghindari pembersihan dengan bahan abrasif yang merusak lapisan pelindung adalah beberapa langkah yang bisa dilakukan.
Jika lapisan pelindung mulai menipis, pelapisan ulang dengan cat tahan panas atau pelapis khusus knalpot dapat menjadi solusi jangka panjang. Dengan perawatan yang tepat, leher knalpot bisa tetap terlihat bersih dan tahan lama, sekaligus menjaga performa motor tetap optimal.