Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kenapa Speedometer Motor Sengaja Dibuat Tidak Akurat?

Ilustrasi naik motor (suzuki.co.id)

Speedometer berfungsi menunjukkan kecepatan saat berkendara. Tapi, pernah gak sih merasa kalau kecepatan yang ditampilkan di speedometer terasa lebih cepat dibandingkan kecepatan yang sebenarnya?

Fenomena ini ternyata umum terjadi dan bukan perasaanmu saja. Sebab banyak produsen sepeda motor sengaja membuat speedometer sedikit tidak akurat. Nah, berikut alasan dan fakta di balik fenomena speedometer ini.

1. Demi alasan keamanan biker

Ilustrasi naik motor (Unsplash/Rowan Freeman)

Alasan utama mengapa speedometer sepeda motor sering menampilkan kecepatan yang lebih tinggi adalah demi keselamatan biker itu sendiri. Dengan menampilkan angka yang sedikit melebihi kecepatan sebenarnya, biker akan cenderung lebih berhati-hati saat melaju.

Sebagai contoh, jika speedometer menunjukkan kecepatan 60 km/jam, kecepatan sebenarnya mungkin hanya sekitar 55 km/jam. Hal ini membuat biker secara tidak langsung melaju dengan kecepatan yang lebih aman daripada yang mereka kira, terutama di jalan dengan batas kecepatan tertentu.

Pendekatan ini sering digunakan oleh produsen untuk meminimalkan risiko pelanggaran batas kecepatan, yang dapat menyebabkan kecelakaan atau denda dari otoritas lalu lintas. Dengan memberikan sedikit "margin of error," pengendara lebih mungkin tetap berada dalam batas kecepatan yang aman.

2. Alasan hukum dan standar internasional

Ilustrasi TFT Infotainment Display Dan Super Sport Ambience Speedometer Motor Yamaha All New Aerox Alpha (yamaha-motor.co.id)

Banyak negara memiliki peraturan yang mengatur tingkat akurasi speedometer kendaraan. Berdasarkan regulasi internasional, seperti yang diatur dalam Perjanjian Persetujuan Kendaraan Bermotor PBB (UNECE), speedometer kendaraan tidak boleh menunjukkan kecepatan lebih rendah dari kecepatan sebenarnya. Namun, diperbolehkan untuk menunjukkan kecepatan yang lebih tinggi hingga batas tertentu, biasanya tidak lebih dari 10 persen ditambah 4 km/jam.

Sebagai contoh, jika kendaraan melaju pada kecepatan sebenarnya 50 km/jam, speedometer dapat menampilkan angka hingga 59 km/jam. Produsen kendaraan menggunakan regulasi ini sebagai panduan untuk memastikan bahwa speedometer mereka tetap sesuai standar hukum, sekaligus memberikan sedikit toleransi yang dianggap aman.

3. Penyebab teknis speedometer tidak akurat

Ilustasi ban motor (Pexels/Anastasia Shuraeva)

Ketidakakuratan speedometer juga dapat disebabkan oleh faktor teknis, seperti jenis ban yang digunakan, tekanan angin pada ban, atau komponen mekanis pada sistem speedometer itu sendiri. Ketika ukuran ban berbeda dari spesifikasi pabrik, misalnya karena mengganti ban dengan ukuran lebih besar atau lebih kecil, hal ini dapat memengaruhi pembacaan kecepatan di speedometer.

Selain itu, produsen sepeda motor umumnya mendesain speedometer dengan margin kesalahan untuk mengantisipasi faktor-faktor teknis ini. Dengan begitu, kecepatan yang ditampilkan tetap berada dalam kisaran yang aman meskipun terdapat perubahan pada kendaraan.

Namun, dampaknya adalah pengendara sering kali merasa bingung atau terganggu karena tidak dapat mengetahui kecepatan sebenarnya. Hal ini bisa menjadi masalah, terutama bagi mereka yang membutuhkan akurasi tinggi, seperti saat berpartisipasi dalam balapan atau melintasi jalan dengan batas kecepatan yang ketat.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwi Agustiar
EditorDwi Agustiar
Follow Us