Hingga saat ini motor lawas masih merajalela di Indonesia. Salah satu yang paling diincar adalah GL Pro. Honda mengeluarkan tiga generasi GL Pro sejak 1985—1999, yakni GL Pro White Engine, Black Engine, dan Neotech.
Banyak orang yang melakukan peremajaan GL Pro dengan cara restorasi hingga modifikasi agar lebih nyentrik. Penasaran seperti apa konsep modifikasi GL Pro? Simak uraian lengkapnya berikut ini.
Beberapa tahun terakhir, banyak skena motor custom yang menerapkan modifikasi gaya chopper pada motor small engine Jepang, salah satunya GL Pro. Sebenarnya gaya modifikasi chopper sendiri berasal dari Amerika Serikat. Namun, penerapannya pada motor mesin berkapasitas besar seperti Harley Davidson dan Indian.
Kendati demikian, kamu tetap bisa menerapkan gaya modifikasi chopper ke motor GL Pro, kok. Caranya, bisa dengan merombak secara total bagian rangka orisinal menjadi rangka tipe rigid.
Nah, yang menjadi ciri khas motor chopper lain adalah penggunaan tangki bensin yang minimalis. Ban belakang yang digunakan juga cenderung lebih besar dari ban depan.
Sesuai dengan namanya, aliran modifikasi ini berasal dari Saitama, Jepang, yang dipelopori oleh builder bernama Go Takamine. Aliran ini merupakan bentuk percampuran gaya dari Amerika Serikat, Eropa, dan Jepang itu sendiri.
Kamu dapat menerapkan konsep Japstyle pada motor GL Pro dengan cara mengganti tangki bensin dengan bentuk semi trail. Selain itu, kamu membutuhkan sparepart aftermarket atau custom untuk bagian jok, suspensi, knalpot, swing arm, hingga stang motor.
Gaya modifikasi herex merupakan konsep asli Indonesia, tepatnya di daerah Madiun. Herex sendiri adalah singkatan dari Honda Exciting Rider Extreme yang disematkan untuk motor dengan performa mesin bore up.
Selain itu, modifikasi herex pada GL Pro lekat dengan penggunaan stang jepit dan shock depan dibuat menjadi lebih tinggi. Namun, pada modifikasi ini tidak menggunakan ban cacing seperti motor untuk drag race, melainkan tetap mempertahankan ban standarnya.
Selanjutnya kamu dapat memodifikasi GL Pro dengan konsep vintage trail ala tahun 60-an. Cirinya ada pada desain headlamp, tangki, dan bodi motor yang membulat, tetapi tetap minimalis.
Selain itu, kamu butuh sedikit penyesuaian dudukan tangki agar pas dengan sasis GL Pro. Untuk sasis bagian belakang juga perlu dipotong agar dimensi dan desain secara keseluruhan masuk dengan tema trail tua.
Modifikasi ini menghadirkan kesan gabungan dua konsep sebelumnya, yakni japstyle dan vintage trail. Pasalnya, konsep modifikasi ini dual purpose atau untuk jalan aspal dan tanah.
Kamu dapat menerapkan konsep scrambler pada GL Pro dengan mengaplikasikan shock depan upside down (USD) copotan D-Tracker 150. Gunakan pula shock belakang aftermarket dengan kombinasi ban Pirelli MT 43 Pro Trial.
Untuk bagian tangki, dapat memasang dengan model custom yang banyak dijual di pasaran. Begitu pula dengan stang dan aksesori lainnya.
Nah, yang terakhir merupakan konsep modifikasi yang sedang menjamur di tanah air, yaitu British style. Gaya modifikasi ini juga dapat diterapkan pada motor GL Pro agar tampilannya seperti motor klasik Eropa, khususnya Inggris.
GL Pro British style membutuhkan beberapa perombakan pada bagian sasis serta kaki-kaki. Selain itu, diperlukan juga penggantian stang, jok, hingga tangki agar aura motor Inggrisnya lebih keluar. Wajar saja, karena GL Pro basic-nya adalah motor Jepang, jadi untuk diubah penampilannya menjadi motor custom bergaya Inggris, maka dibutuhkan modifikasi total.
Itulah beberapa konsep modifikasi GL Pro yang dapat kamu terapkan pada motor kesayanganmu. Jika, kamu tertarik dengan informasi seputar otomotif lainnya, silahkan cek terus update-an IDN Times.
Penulis: Muhammad Raffash Putra Wibiksana