5 Tanda Ban Motor Sudah Gak Aman Dipakai Saat Hujan

08 Jul 2025, 15:05 WIB

Ndoro Anom

ilustrasi ban motor (wahanahonda.com)

Intinya sih...

Alur ban sudah menipis atau hilang
Ban terasa licin saat jalan basah
Terdapat retakan atau benjolan di permukaan ban

Musim hujan menjadi tantangan tersendiri bagi para pengendara motor. Jalanan yang licin dan tergenang air bisa meningkatkan risiko kecelakaan, terutama jika ban motor sudah tidak dalam kondisi prima. Ban merupakan satu-satunya komponen yang bersentuhan langsung dengan permukaan jalan, sehingga perannya sangat krusial untuk menjaga traksi dan kestabilan kendaraan. Sayangnya, banyak pengendara yang kurang menyadari bahwa ban yang aus atau rusak bisa membahayakan keselamatan, khususnya saat hujan turun.

Ban yang tidak layak pakai akan kehilangan daya cengkeram dan sulit membuang air secara efektif, yang bisa menyebabkan aquaplaning atau tergelincir saat menikung dan mengerem. Maka penting untuk mengenali ciri-ciri ban yang sudah tidak aman digunakan, agar pengendara bisa segera menggantinya sebelum terlambat.

1. Alur ban sudah menipis atau hilang

ilustrasi ban motor (wahanahonda.com)

Ciri paling jelas bahwa ban motor sudah tidak aman dipakai saat hujan adalah alur tapaknya yang menipis. Alur atau kembangan ban berfungsi untuk membuang air dari permukaan ban, sehingga traksi tetap terjaga. Jika alur sudah sangat dangkal atau bahkan hilang, air tidak bisa terbuang dengan baik, dan risiko ban tergelincir akan meningkat drastis. Idealnya, kedalaman alur ban minimal 1 mm, dan jika sudah kurang dari itu, sebaiknya segera diganti.

2. Ban terasa licin saat jalan basah

ilustrasi pengendara motor yang sedang touring (pexels.com/cottonbro studio)

Jika kamu sering merasa motor seperti melayang atau goyang di jalan basah, bisa jadi ban sudah kehilangan daya cengkeramnya. Rasa licin ini biasanya terjadi karena permukaan ban sudah terlalu halus atau sudah mulai mengeras. Karet ban yang menua akan kehilangan elastisitas dan menjadi lebih keras, sehingga sulit mencengkeram aspal, apalagi saat basah.

3. Terdapat retakan atau benjolan di permukaan ban

ilustrasi mengecek kondisi ban motor (pexels.com/cottonbro studio)

Retakan kecil di sisi ban atau di permukaan tapak bisa menjadi tanda bahwa karet ban sudah mulai getas. Kondisi ini sangat berbahaya karena ban bisa tiba-tiba pecah, terutama saat tekanan angin meningkat ketika motor melaju. Selain itu, benjolan pada ban juga menunjukkan bahwa ada kerusakan pada struktur dalam ban, dan sangat tidak disarankan untuk tetap digunakan, apalagi saat hujan.

4. Umur ban sudah terlalu tua

ilustrasi ban motor (vecteezy.com/sophonnawit)

Meskipun secara kasat mata ban masih terlihat tebal, jika usianya sudah lebih dari 3-4 tahun, kualitas karetnya bisa menurun drastis. Ban yang sudah tua akan lebih keras, mudah retak, dan kehilangan kemampuan membuang air. Maka dari itu, cek kode produksi pada dinding ban dan pastikan tidak melebihi batas usia pakai ideal.

5. Motor terasa tidak stabil saat menikung atau mengerem

Cara merawat jas hujan (freepik.com/EyeEm)

Jika kamu merasa motor sering tidak stabil saat menikung ringan atau saat mengerem mendadak, ini bisa jadi sinyal bahwa ban sudah tidak bisa mencengkeram jalan dengan baik. Saat hujan, gejala ini akan makin terasa dan berpotensi menyebabkan kecelakaan.

Memeriksa kondisi ban secara rutin, terutama saat musim hujan, adalah langkah bijak untuk menjaga keselamatan berkendara. Jika kamu menemukan salah satu dari tanda-tanda di atas, segera ganti ban motor kamu dengan yang baru dan sesuai spesifikasi. Lebih baik mencegah daripada menyesal di kemudian hari.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.