Teh Real Balapan Sultan, Ini Rincian Anggaran Tim MotoGP Semusim!

Tak keliru kalau MotoGP dianggap sebagai ajang balapan paling bergengsi di dunia. Sebab hampir semua pabrikan motor top bersaing di ajang satu ini. Mereka saling berlomba meracik mesin agar menjadi yang tercepat di sirkuit.
Selain itu masing-masing tim atau pabrikan juga bersaing mengembangkan teknologi untuk menambah performa dan daya tahan motor mereka. Tak heran kalau MotoGP dianggap sebagai laboratorium otomotif berjalan. Hasilnya, banyak inovasi brilian yang lahir dari kompetisi ini.
Tapi semua itu harus dibayar dengan mahal. Sebab anggaran untuk mengikuti MotoGP sangat besar. Secara keseluruhan, seperti dikutip dari berbagai sumber, biaya operasional tim MotoGP selama semusim mencapai 30-50 juta dolar AS atau sekitar Rp450 miliar-Rp 750 miliar).
Berikut adalah rincian alokasi dana yang digunakan oleh tim MotoGP untuk menjalankan operasional mereka selama semusim.
1. Gaji pembalap dan kru

Gaji pembalap MotoGP yang masuk dalam kategori top-tier seperti Marc Márquez atau Fabio Quartararo bisa mencapai 10–15 juta dolar AS atau sekitar Rp150 miliar-Rp225 miliar per tahun. Tingginya gaji pembalap karena mereka adalah aset utama bagi tim.
Selain itu pabrikan juga harus membayar kru teknis yang terdiri dari mekanik, insinyur data, manajer tim, dan staf pendukung lainnya juga memakan biaya yang cukup besar, yakni sekitar 5–10 juta dolar AS atau Rp75 miliar-Rp150 miliar.
Kru teknis memiliki peran yang sangat penting dalam pengembangan dan perawatan motor, serta dalam memaksimalkan performa pembalap di lintasan.
2. Pengembangan teknologi dan motor

Aspek krusial lain di MotoGP adalah pengembangan motor dan teknologi yang digunakan dalam balapan. Biaya untuk pengembangan motor, termasuk mesin, aerodinamika, dan komponen lainnya, bisa mencapai 10–15 juta dolar AS atau Rp150 miliar- Rp 225 miliar per musim.
Dana tersebut untuk riset dan pengujian berbagai komponen motor untuk meningkatkan performa dan daya saing di setiap musim balapan. Selain itu, pengembangan ini juga mencakup pengujian mesin baru dan upgrade aerodinamika, yang berperan besar dalam menciptakan keunggulan kompetitif bagi tim.
3. Logistik dan operasional

Balapan MotoGP berlangsung di beberapa negara selama semusim. Karena itu tim yang terlibat harus melakukan perjalanan ke berbagai sirkuit di seluruh dunia. Mengangkut motor, suku cadang, peralatan tim, serta kru ke berbagai negara memakan biaya yang cukup besar.
Anggaran logistik tim MotoGP diperkirakan mencapai sekitar 5 juta dolar AS atau sekitar Rp75 miliar per musim. Selain itu, tim juga perlu menyewa paddock, ruang kerja, dan akomodasi untuk kru di setiap sirkuit, yang juga merupakan bagian dari biaya operasional yang tidak sedikit.
4. Biaya partisipasi dan suku cadang

Setiap tim MotoGP harus membayar biaya partisipasi kepada penyelenggara MotoGP, Dorna Sports, serta FIM, yang jumlahnya dapat mencapai 2–3 juta dolar AS atau Rp30 miliar-Rp 45 miliar per musim. Selain itu, penggantian suku cadang yang digunakan selama tes, latihan, dan balapan menjadi bagian dari biaya operasional yang besar.
Suku cadang MotoGP dirancang dengan teknologi canggih, dan penggantiannya bisa menghabiskan anggaran antara 2 juta-5 juta dolar AS atau setara dengan Rp30 miliar-Rp 75 miliar per musim.
5. Anggaran tim satelit

Tim satelit, seperti Gresini Racing atau Tech3 biasanya memiliki anggaran yang lebih kecil dibandingkan tim pabrikan. Sebab mereka tidak mengembangkan motor sendiri sehingga tidak ada biaya pengembangan.
Hal ini karena tim satelit menggunakan motor yang disediakan oleh tim pabrikan dan tidak terlibat langsung dalam pengembangan teknologi, sehingga mereka bisa menghemat biaya operasional. Meski begitu, mereka tetap harus menanggung biaya logistik, suku cadang, dan gaji kru.
Sehingga tim satelit tetap harus menyiapkan anggaran tak kurang dari 10-15 juta juta dolar AS atau setara dengan Rp150 miliar-Rp 225 miliar per musim.