Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kenapa Pabrikan Sepeda Motor Mau Bertarung di MotoGP?

Ilustrasi balapan (Pexels/ Wayne Lee)
Ilustrasi balapan (Pexels/ Wayne Lee)

Suzuki menyatakan minatnya kembali berkompetisi di ajang MotoGP. Pabrikan asal Jepang ini sempat keluar dari MotoGP pada 2022 lalu dan kini tertarik untuk kembali lagi. Sebab MotoGP merupakan salah satu ajang balap motor paling bergengsi di dunia.

Hanya saja biaya untuk mengikuti MotoGP sangat mahal. Produsen sepeda motor harus mengeluarkan biaya besar untuk riset, pengembangan, hingga operasional selama satu musim. Lalu, apa alasan di balik keputusan mereka untuk tetap berinvestasi di MotoGP?

1. Biaya besar harus dikeluarkan

Ilustrasi balapan (Pexels/Pok Rie)
Ilustrasi balapan (Pexels/Pok Rie)

Mengikuti MotoGP membutuhkan anggaran yang sangat besar. Satu tim pabrikan seperti Yamaha, Honda, atau Ducati rata-rata menghabiskan sekitar 40 juta-70 juta dolar AS atau sekitar Rp600 miliar hingga Rp1 triliun per musim.

Biaya tersebut antara lain digunakan untuk riset dan pengembangan motor, gaji pembalap dan tim teknis, transportasi dan logistik, dan komponen serta suku cadang.

2. Promosi dan branding global

Ilustrasi balapan (Pexels/ Keong Racun)
Ilustrasi balapan (Pexels/ Keong Racun)

Alasan utama pabrikan sepeda motor mau mengikuti MotoGP adalah potensi besar dalam promosi dan branding. Sebab MotoGP disiarkan di lebih dari 200 negara dan ditonton oleh ratusan juta orang di seluruh dunia. Dengan tampil di ajang ini, produsen dapat memperkuat citra merek mereka sebagai inovator teknologi dan pemimpin di industri otomotif.

Misalnya, Ducati terkenal sebagai merek premium karena kesuksesannya di MotoGP, sementara Yamaha dan Honda semakin mengukuhkan reputasi mereka sebagai produsen sepeda motor berkualitas. Kesuksesan di MotoGP juga membantu meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap produk mereka.

3. Inovasi teknologi

Ilustrasi mesin motor (bmwgroup-werke.com)
Ilustrasi mesin motor (bmwgroup-werke.com)

MotoGP bukan semata ajang balap, tetapi juga laboratorium teknologi. Teknologi yang dikembangkan di MotoGP sering kali diterapkan pada motor produksi massal. Contohnya adalah sistem kontrol traksi, pengereman ABS, dan aerodinamika.

Teknologi tersebut  awalnya dikembangkan untuk balapan di MotoGP tetapi kini menjadi fitur standar pada banyak sepeda motor jalan raya. Dengan berpartisipasi di MotoGP, produsen dapat terus mendorong inovasi dan memastikan bahwa produk mereka tetap kompetitif di pasar global.

4. Meningkatkan loyalitas konsumen

Ilustrasi balapan (Pexels/Luis Contf)
Ilustrasi balapan (Pexels/Luis Contf)

Bagi banyak penggemar, keberhasilan sebuah merek di MotoGP dapat menciptakan kebanggaan dan loyalitas. Konsumen merasa lebih percaya diri membeli motor dari merek yang mendominasi balapan. Selain itu, merek yang memiliki tim balap biasanya mendapatkan basis penggemar yang kuat, yang pada akhirnya berkontribusi pada penjualan produk mereka.

5. Menghadapi persaingan global

Honda PCX 160 (astra-honda.com)
Honda PCX 160 (astra-honda.com)

MotoGP adalah medan pertempuran di mana produsen sepeda motor bersaing menunjukkan siapa yang terbaik. Kompetisi ini memungkinkan mereka memamerkan keunggulan teknologi dan performa produk mereka dibandingkan dengan pesaing. Kemenangan di MotoGP sering kali dianggap sebagai bukti nyata bahwa merek tersebut unggul dalam inovasi dan kualitas.

Sehingga, meskipun biaya mengikuti MotoGP sangat mahal, manfaat yang didapatkan oleh produsen sepeda motor jauh lebih besar. Dari promosi global, inovasi teknologi, hingga peningkatan loyalitas konsumen, MotoGP menjadi investasi strategis yang membantu merek sepeda motor terus berkembang dan bersaing di pasar internasional. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwi Agustiar
EditorDwi Agustiar
Follow Us