Terlalu Sering Pakai Standar Samping Bikin Sasis Motor Jadi Miring?

- Banyak biker lebih memilih standar samping karena praktis dan mudah digunakan.
- Penggunaan standar samping tidak langsung menyebabkan sasis motor bengkok, terutama jika digunakan sesuai beban normal dan di permukaan rata.
- Standar samping aman digunakan sehari-hari dengan perawatan rutin, tapi hindari parkir terlalu lama di tempat miring atau lunak.
Banyak biker lebih memilih menggunakan standar dibandingkan standar tengah. Alasannya sederhana, standar samping lebih praktis dan lebih mudah digunakan: cukup turunkan kaki standar, condongkan motor sedikit, dan selesai.
Namun muncul kekhawatiran di kalangan pengguna motor: apakah terlalu sering memakai standar samping bisa bikin sasis motor jadi miring atau bengkok? Pertanyaan ini memang cukup sering dibahas, terutama di forum otomotif atau komunitas sepeda motor.
Tapi benarkah kebiasaan ini bisa berdampak nyata pada kerangka motor? Mari kita bahas secara teknis dan logis.
1. Beban motor bertumpu pada satu titik

Saat motor disandarkan menggunakan standar samping, sebagian besar beban motor akan bertumpu pada satu titik di bagian bawah—tepatnya pada sambungan antara standar dan rangka motor. Kondisi ini membuat kerangka motor, terutama di bagian bawah dekat dudukan standar, menerima tekanan terus-menerus secara miring.
Namun, perlu diingat bahwa pabrikan motor sudah memperhitungkan penggunaan standar samping sebagai bagian dari desain. Artinya, selama digunakan sesuai beban normal dan di permukaan rata, penggunaan standar samping tidak langsung menyebabkan sasis bengkok atau miring dalam waktu singkat.
Masalah mulai muncul jika motor sering diparkir terlalu lama dalam posisi miring di atas standar samping, terutama di permukaan tanah yang tidak rata atau lunak. Tekanan yang tidak merata ditambah dengan faktor usia rangka bisa menyebabkan bagian bawah sasis mulai berubah bentuk sedikit demi sedikit, terutama jika motornya juga sering membawa beban berat atau boncengan saat parkir.
2. Faktor usia dan kualitas material juga berpengaruh

Sasis motor terbuat dari logam yang memiliki elastisitas dan kekuatan tertentu. Namun, seiring usia, logam juga bisa mengalami kelelahan material (metal fatigue). Ini membuat sasis menjadi lebih rentan terhadap perubahan bentuk jika mendapat tekanan yang sama berulang kali.
Jadi, jika motor kamu sudah berusia lebih dari lima atau sepuluh tahun dan dari awal selalu parkir dengan standar samping, apalagi di lokasi miring atau membawa beban berat, maka ada kemungkinan sasis mulai tidak simetris. Tapi ini bukan semata karena standar samping, melainkan kombinasi usia, posisi parkir, dan beban.
Selain itu, motor dengan rangka tipe backbone atau pipa tunggal lebih berisiko mengalami kelenturan dibanding motor dengan rangka model double cradle atau rangka perimeter yang lebih kokoh.
3. Gunakan standar samping dengan bijak, tapi jangan takut menggunakannya

Pada dasarnya, standar samping tidak berbahaya jika digunakan secara wajar. Justru alat ini sangat berguna dalam situasi parkir cepat dan di ruang terbatas. Yang perlu dihindari adalah kebiasaan meninggalkan motor di standar samping dalam waktu lama di tempat yang miring, lunak, atau membawa beban berat.
Kalau kamu parkir di rumah, usahakan gunakan standar tengah agar beban motor terbagi merata dan posisi motor lebih stabil. Standar tengah juga lebih baik untuk merawat ban karena tidak membuat beban hanya tertumpu di satu sisi. Selain itu, sesekali periksa dudukan standar samping apakah masih kokoh dan tidak ada tanda-tanda keretakan atau pelengkungan pada rangka.
So, apakah terlalu sering menggunakan standar samping bisa bikin sasis motor miring? Jawabannya: bisa, tapi tidak langsung dan bukan satu-satunya penyebab. Perubahan posisi rangka biasanya terjadi karena kombinasi usia motor, beban berlebih, kondisi parkir yang tidak rata, dan tekanan terus-menerus dalam waktu panjang.
Kuncinya adalah bijak dalam penggunaan. Standar samping aman digunakan sehari-hari, asal disertai dengan perawatan rutin dan kebiasaan parkir yang baik. Kalau ingin motor tetap simetris dan rangkanya awet, sesekali gunakan standar tengah, karena menjaga keseimbangan motor tidak hanya soal kenyamanan, tapi juga soal keselamatan.