26 Pembangkit Baru Rampung, Emisi Karbon Susut 14 Juta Ton

- 26 pembangkit listrik berkapasitas 3,2 GW diresmikan, mengurangi emisi karbon Indonesia sebesar 14 juta ton per tahun.
- 89% pembangkit listrik tersebut menggunakan energi bersih seperti gas dan EBT.
Sumedang, IDN Times - Indonesia mampu mengurangi emisi karbon sebesar 14 juta ton per tahun setelah beroperasinya 26 pembangkit listrik dengan total kapasitas 3,2 gigawatt (GW).
Direktur Utama PT PLN (Persero) Tbk, Darmawan Prasodjo mengatakan, 89 persen di antara 26 pembangkit listrik tersebut berbasis energi bersih seperti gas dan energi baru terbarukan (EBT).
"Begitu ini masuk, ini pengurangan emisi karbonnya 14 juta ton per tahun dibanding dengan business as usual. Jadi ini pengurangan emisi karbon yang luar biasa besarnya," kata Darmawan di PLTA Jatigede, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Senin (20/1/2025).
1. Sebanyak 11 gardu induk dan transmisi dituntaskan secara singkat

Darmawan mengungkapkan, bersamaan dengan peresmian 26 pembangkit listrik, PLN juga berhasil menyelesaikan 11 proyek gardu induk dan transmisi dalam waktu singkat. Proyek tersebut diresmikan secara serentak oleh Prabowo.
"Ada 11 proyek gardu induk dan transmisi yang berhasil diselesaikan dalam masa yang sangat pendek ini," tuturnya.
2. PLN janji percepat pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan

Darmawan menyampaikan, di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, tim pemerintah bekerja secara kompak dalam menyelesaikan berbagai permasalahan terkait pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan.
Hal itu mencakup penyelesaian masalah regulasi, pembebasan lahan, isu sosial, perizinan, serta aspek komersial dan teknis. Dengan dukungan tersebut, PLN siap mempercepat pembangunan infrastruktur kelistrikan.
"Kami siap mempercepat pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan di masa depan untuk mendukung pertumbuhan 8 persen, Pak," kata dia di hadapan Prabowo.
3. Pemerintah sedang siapkan roadmap penyediaan tenaga listrik

Pemerintah, melalui Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia dan Menteri BUMN, Erick Thohir, dan Menteri Keuangan, Sri Mulyani sedang membahas Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) untuk periode 2025-2034.
Darmawan memaparkan rencana tersebut mencakup penambahan kapasitas pembangkit listrik sebesar 71 gigawatt (GW) dalam 10 tahun, dengan 72 persen di antaranya berasal dari energi baru terbarukan.
"Dan kami terima kasih dengan Pak Menteri PU dengan kolaborasinya dengan waduknya," ujar Darmawan.