Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
WhatsApp Image 2025-06-30 at 11.30.03.jpeg
Wisma Danantara Indonesia (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Intinya sih...

  • Danantara bekerja sama dengan SWF Qatar, Australia, dan China.

  • Kerja sama dengan Qatar Investment Authority (QIA) senilai 4 miliar dolar AS.

  • Future Fund Australia mendukung keanggotaan Danantara di International Forum of Sovereign Wealth Funds (IFSWF).

Jakarta, IDN Times - Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) telah menjalin kerja sama dengan tiga lembaga pengelola dana abadi atau sovereign wealth fund (SWF) asing sepanjang semester I-2025. Ada SWF Qatar, Australia, hingga China, yang sudah bermitra dengan Danantara.

Menurut Managing Director Global Relations and Governance Danantara Indonesia, Mohamad Al-Arief, kerja sama tersebut mencerminkan pendekatan baru dalam pengelolaan aset negara yang berorientasi pada transparansi, mitigasi risiko, dan penciptaan nilai jangka panjang.

"Bagi Danantara Indonesia, setiap kemitraan bukan sekadar transaksi keuangan, melainkan langkah strategis untuk membangun tata kelola yang setara dengan standar global," kata Al-Arief dikutip Selasa, (15/7/2025).

Berikut rincian kerja sama Danantara dengan tiga SWF asing.

1. QIA yang mewakili Qatar

Presiden Prabowo Subianto ketika berdialog dengan Emir Qatar, Tamim bin Hamad al-Tsani dalam kunjungan kenegaraan di Doha. (Dokumentasi Biro Pers Kepresidenan)

Dananatara menjalin kerja sama dengan Qatar Investment Authority (QIA) sejak April 2025 lalu, untuk membentuk dana investasi bersama. Adapun dana investasi bersama itu nilainya empat miliar dolar Amerika Serikat (AS), atau setara Rp67,3 triliun. Danantara dan QIA masing-masing berkontribusi dua miliar dolar AS atau setara Rp33,63 triliun.

Kerja sama itu diwujudkan usai Presiden Prabowo Subianto bertemu dengan Emir Qatar, Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani, di Istana Amiri Diwan, Doha, pada 13 April 2025 lalu.

Dana itu akan difokuskan pada pengembangan berbagai sektor, di antaranya termasuk tapi tidak terbatas pada hilirisasi industri, energi terbarukan, dan fasilitas kesehatan Indonesia.

Begitu juga pada peluang investasi di berbagai sektor strategis, antara lain hilirisasi, kesehatan, energi terbarukan, teknologi, serta sektor-sektor lain yang dipandang relevan oleh pengelola dana.

2. Future Fund, perwakilan Australia

ilustrasi Gedung Opera Sidney (pexels.com/Brett Stone)

Pada 16 Mei 2025, Danantara meneken komitmen kerja sama dengan Future Fund, sovereign wealth fund milik Pemerintah Australia dengan total aset lebih dari 300 miliar dolar Australia atau sekitar Rp3.202 triliun. Kerja sama itu diumumkan di sela-sela Indonesia-Australia Annual Leaders’ Meeting di Jakarta.

Australia juga menyampaikan dukungan terhadap keanggotaan Danantara Indonesia dalam International Forum of Sovereign Wealth Funds (IFSWF), forum global yang mendorong penerapan prinsip-prinsip tata kelola yang kuat dalam pengelolaan dana publik.

3. CIC yang menjadi wadah China

Danantara menggelar pertemuan dengan China Investment Corporation (CIC) di Beijing. (dok. KBRI Beijing)

Danantara meneken komitmen kerja sama dengan China Investment Corporation (CIC) pada 25 Mei 2025 lalu. Adapun kerja sama yang diteken dengan CIC itu masih dalam tahap penjajakan peluang investasi bersama di berbagai sektor di Indonesia, kawasan ASEAN, dan China.

Meski begitu, salah satu pilar utama dari kesepakatan itu adalah penjajakan bersama terhadap platform investasi China–ASEAN. Platformnya adalah sebuah dana investasi yang diusulkan untuk beroperasi dengan mandat luas di berbagai sektor seperti manufaktur industri, barang konsumsi, kesehatan, dan teknologi.

CIC memang memiliki mandat untuk mengelola cadangan devisa China melalui diversifikasi investasi global. Sementara itu, Danantara disebut sebagai mesin jangka panjang untuk reinvestasi aset negara Indonesia ke dalam industri masa depan.

"Kolaborasi strategis ini menunjukkan, Indonesia tidak hanya menarik sebagai tujuan investasi, tapi juga telah berkembang menjadi mitra pengelola investasi yang dapat dipercaya di panggung global," tutur Al-Arief.

Dia mengatakan, melalui kerja sama dengan tiga SWF di atas, Danantara tak sekadar mengakses pendanaan dan peluang investasi lintas negara, tetapi juga memperkuat kapabilitas kami dalam menjalankan tata kelola aset negara agar mampu setara dengan praktik terbaik dunia.

"Ini adalah bagian dari upaya berkelanjutan kami membangun kelembagaan yang kokoh dalam mengelola aset bangsa," kata Al-Arief.

Editorial Team