Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

4 Strategi Finansial Terbaru di 2025, Pilih yang Masih Relevan! 

ilustrasi perencanaan keuangan (pexels.com/olia danilevich)

Metode 50/30/20 sudah lama jadi acuan dalam mengelola keuangan. Konsepnya sederhana, yaitu membagi penghasilan ke dalam tiga kategori: 50 persen untuk kebutuhan, 30 persen untuk keinginan, dan 20  persen untuk tabungan atau investasi. Namun, di tengah perubahan ekonomi yang cepat, apakah metode ini masih relevan?

Di 2025, gaya hidup, kebutuhan, dan tantangan finansial semakin kompleks. Inflasi, perkembangan teknologi, serta tren ekonomi baru membuat strategi keuangan perlu lebih fleksibel. Ada beberapa pendekatan modern yang mulai menggantikan metode lama.

1. Model 70/20/10

ilustrasi uang dan handphone (pexels.com/Photo Source: Kaboompics.com)

Metode ini lebih fokus pada kestabilan finansial jangka panjang. Sebanyak 70 persen penghasilan dialokasikan untuk kebutuhan dan keinginan, 20 persen untuk investasi atau menabung, dan 10 persen untuk dana darurat. Dengan cara ini, pengelolaan keuangan lebih terarah tanpa terlalu membatasi gaya hidup.

Keunggulan strategi ini terletak pada keseimbangan antara kebutuhan dan keamanan finansial. Dana darurat yang dialokasikan secara khusus membantu menghadapi situasi tak terduga. Selain itu, alokasi 20 persen untuk investasi tetap memberikan peluang pertumbuhan kekayaan di masa depan.

2. Metode 60/30/10

pria sedang menulis (pexels.com/cottonbro studio)

Strategi ini cocok untuk yang ingin mempercepat pertumbuhan aset. Sebanyak 60 persen digunakan untuk kebutuhan, 30 persen difokuskan pada investasi, dan hanya 10 persen untuk gaya hidup. Fokus utama metode ini adalah membangun aset lebih cepat melalui investasi agresif.

Tantangan utama dari metode ini adalah disiplin dalam mengurangi pengeluaran konsumtif. Namun, bagi yang bisa menyesuaikan diri, strategi ini bisa mempercepat kebebasan finansial. Dengan investasi yang lebih besar, potensi keuntungan jangka panjang pun semakin tinggi.

3. Sistem 40/40/20

ilustrasi menghitung budget bukber (pexels.com/Photo By: Kaboompics.com)

Pendekatan ini lebih menekankan keseimbangan antara kebutuhan, investasi, dan fleksibilitas keuangan. Sebanyak 40 persen penghasilan dialokasikan untuk kebutuhan, 40 persen untuk investasi atau tabungan, dan 20 persen untuk keinginan. Dengan pola ini, pertumbuhan aset menjadi prioritas tanpa mengabaikan keseimbangan hidup.

Strategi ini cocok untuk mereka yang ingin lebih serius dalam membangun kekayaan. Dengan investasi sebesar 40 persen, pertumbuhan finansial bisa lebih cepat. Sementara itu, alokasi 20 persen untuk gaya hidup tetap memberikan ruang untuk menikmati hidup.

4. Teknik 50/10/20/20

ilustrasi pria memegang handphone (pexels.com/Erick Gielow)

Metode ini memberikan pembagian yang lebih terperinci. Sebanyak 50 persen digunakan untuk kebutuhan, 10 persen untuk keinginan, 20 persen untuk investasi, dan 20 persen untuk dana darurat. Dengan cara ini, ada keseimbangan antara pengeluaran, tabungan, dan perlindungan finansial.

Kelebihan utama strategi ini adalah adanya alokasi khusus untuk dana darurat. Jika terjadi sesuatu yang tak terduga, kondisi keuangan tetap aman tanpa mengganggu investasi. Dengan menekan pengeluaran konsumtif, masa depan finansial bisa lebih terjamin.

Metode 50/30/20 memang masih bisa digunakan, tapi banyak strategi baru yang lebih relevan di 2025. Gaya hidup, kondisi ekonomi, dan tujuan finansial setiap orang berbeda-beda. Pilih strategi yang paling sesuai dengan kebutuhan dan tujuan jangka panjang.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Fahri risar
EditorFahri risar
Follow Us